Panglima yang Memilih untuk Melayani

Senin, 08 Februari 2021 | 06:35 WIB
Panglima yang Memilih untuk Melayani
[]
Reporter: Hendrika Yunapritta | Editor: Hendrika

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Rabu, 27 Januari 2021, Jenderal Listyo Sigit Prabowo dilantik menjadi Kapolri baru menggantikan Jenderal Idham Azis. Sebelumnya, pada 20 Januari 2021, Listyo menjalani uji kelayakan dan kepatutan di DPR, yang berjalan relatif mulus.

Listyo menawarkan visi kepolisian yang diringkas menjadi presisi, yakni: prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan. Dengan membawa makalah setebal 130 halaman, Listyo menjanjikan adanya perubahan di tubuh Polri di tengah tantangan zaman yang baru, yang diwarnai disrupsi berbagai bidang. Mulai dari urusan kecanggihan teknologi digital, perubahan geopolitik dunia dan tantangan kejahatan dalam negeri yang kiat berat.

Menariknya, hasil kajian Litbang Kompas juga mencatat penggunaan 158 diksi pelayanan dan 20 kali kata pelayanan publik dalam pemaparan makalah tersebut di depan Komisi III DPR.

Wacana pelayanan dan pelayanan publik tampak menjadi arus besar pemikiran Listyo dalam upaya perbaikan dan pembangunan institusi kepolisian negara di masa yang akan datang. Sebuah gagasan yang luar biasa mulia sekaligus menantang, mengingat selama ini institusi kepolisian acapkali diasosiasikan sebagai lembaga yang serba mengatur, mengawasi dan mengendalikan, daripada mendengarkan, membantu dan melayani. Terkadang, tindakan pengaturan dan pengendalian tersebut berjalan secara koersif dengan mengedepankan wibawa kekuasaan.

Menyimak gagasan Listyo tentang kepemimpinan yang melayani, saya teringat dengan cerita masa lalu di negeri Paman Sam.

Pada suatu pagi di tengah musim salju yang dingin, seorang bapak tua berdiri membungkuk di pinggir jalan. Ia hendak mencegat penunggang kuda lewat yang bisa ditumpanginya. Beberapa orang lewat dengan kudanya, dan dibiarkan berlalu begitu saja.

Hingga tiba saat seorang pemuda dengan kuda putih bergerak menghampirinya. Tak menunggu waktu lama, ia pun menjulurkan tangan memberi isyarat untuk berhenti. Dengan seketika pula, sang penunggang memelankan langkah kudanya, dan dengan sigap melompat turun.

Tak berbicara banyak, ia langsung memapah sang bapak tua, dan menaikkannya ke punggung kuda. Pemuda itu pun mengayunkan kaki, berjalan beriringan dengan kudanya sambil memegang tali pelana.

Di tengah jalan, sang pemuda pun bertanya,"Apakah Bapak sudah menunggu lama untuk mendapatkan kuda tumpangan?" Dengan suara lirih, bapak tua menjawab, "Memang ada beberapa orang berkuda yang lewat di depan saya. Tapi, hanya terhadap engkau, saya berani memohon bantuan. Yang lainnya, saya diam membiarkan mereka berlalu begitu saja."

Sontak pemuda itu pun terperanjat dan bertanya masgul, "Mengapa begitu?". "Karena, hanya dalam pandangan matamu, saya melihat ada pancaran kepedulian yang tulus," begitu jawab sang bapak tua. Sampai di tempat yang dituju, bapak tua itu pun diturunkan dari kuda yang ditumpanginya. Sang pemuda pamit, sembari menaiki kudanya. Ia memutar balik, dan berjalan menuju ke tempat kerjanya di Gedung Putih, tempat presiden Amerika menjalankan tugas.

Pemuda itu adalah George Washington, presiden Amerika yang pertama.

Panggil panglima

Saya akan melengkapi kisah di atas dengan cerita lain, juga dari negeri Paman Sam.

Alkisah, ada beberapa prajurit yang mencoba memindahkan batang kayu yang berat. Seorang perwira berdiri tegak memelototi mereka yang sedang berjuang keras itu. Beberapa waktu berusaha, ternyata mereka tak berhasil memindahkan batang kayu tersebut.

Beberapa lama kemudian, datang seorang pemuda penunggang kuda mendekati mereka. Dengan heran, sang pemuda bertanya kepada si perwira, mengapa ia tak ikut membantu prajurit-prajuritnya yang sedang berjuang keras, namun tak kunjung bisa. Si perwira pun menjawab dengan tegas, "Saya adalah seorang perwira. Tugas saya adalah memberi perintah!".

Tak menunggu lama, sang pemuda pun turun dari kudanya, menyingsingkan lengan dan ikut mengangkat batang kayu tersebut bersama para prajurit. Akhirnya, batang kayu pun dapat dipindahkan.

Sang pemuda dengan tenang kembali menaiki kudanya, dan beranjak pergi. Tak lupa ia berkata kepada si perwira, Lain kali, jika anak buah Anda membutuhkan bantuan, segera panggil Panglima.

Setelah ia berlalu, si perwira dan para prajuritnya baru menyadari bahwa penunggang kuda tersebut adalah seorang presiden. Lagi-lagi, itu adalah George Washington.

Listyo tergolong muda sebagai Kapolri. Ia Angkatan 1991 di Akademi Kepolisian, dengan masa dinas yang masih panjang. Listyo mempunyai waktu yang memadai untuk membangun wajah institusi kepolisian yang lebih humanis dan berorientasi pelayanan.

Laksana George Washington, ketika berjumpa dengan perwira kepolisian yang suka memberi perintah, kiranya Listyo tak ragu untuk menegur, Jika rakyat membutuhkan bantuan, segera panggil Panglima.

Bagikan

Berita Terbaru

Prospek Sawit 2026: Harga di Level Tinggi, Permintaan Naik, Regulasi Kompleks
| Senin, 29 Desember 2025 | 13:14 WIB

Prospek Sawit 2026: Harga di Level Tinggi, Permintaan Naik, Regulasi Kompleks

Prospek minyak sawit 2026 tetap atraktif dengan harga US$1.050-1.150/ton didukung biodiesel B50 & permintaan global, meski regulasi kompleks.

Saham Happy Hapsoro: Potensi vs Risiko 2026
| Senin, 29 Desember 2025 | 10:19 WIB

Saham Happy Hapsoro: Potensi vs Risiko 2026

Saham grup Happy Hapsoro reli agresif 2025 didorong politik & korporasi. Prospek 2026 atraktif tapi rawan koreksi spekulasi.

Tekanan Pada Kredit UMKM Membuat Risiko Kenaikan NPL Makin Tinggi
| Senin, 29 Desember 2025 | 09:30 WIB

Tekanan Pada Kredit UMKM Membuat Risiko Kenaikan NPL Makin Tinggi

Nilai outstanding kredit UMKM perbankan masih terus menurun, sementara tingkat kredit bermasalah juga masih naik

Harga Emas Berkilau, Saham Emiten Memukau
| Senin, 29 Desember 2025 | 09:16 WIB

Harga Emas Berkilau, Saham Emiten Memukau

Permintaan aset safe have terus mendaki di sepanjang tahun 2025. Dalam sebulan terakhir, mayoritas harga saham emiten emas melonjak tinggi.

Indomobil Multi Jasa (IMJS) Suntik Modal Anak Usaha Rp 499,28 Miliar
| Senin, 29 Desember 2025 | 09:09 WIB

Indomobil Multi Jasa (IMJS) Suntik Modal Anak Usaha Rp 499,28 Miliar

Penyetoran modal ini berasal dari hasil Penawaran Umum Terbatas IV dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PUT IV HMETD).​

Incar Pertumbuhan Kinerja, Fast Food Indonesia (FAST) Geber Ekspansi
| Senin, 29 Desember 2025 | 09:05 WIB

Incar Pertumbuhan Kinerja, Fast Food Indonesia (FAST) Geber Ekspansi

 Pada tahun 2030, emiten pengelola jaringan restoran KFC Indonesia itu menargetkan bisa memiliki 1.000 gerai. ​

Laju Konsumsi Tahun 2026 Diproyeksi Pulih, Prospek Emiten Semakin Berseri
| Senin, 29 Desember 2025 | 08:57 WIB

Laju Konsumsi Tahun 2026 Diproyeksi Pulih, Prospek Emiten Semakin Berseri

Konsumsi domestik Indonesia berpeluang pulih bertahap pada tahun depan, setelah sempat melemah dalam beberapa kuartal terakhir. 

Multifinance Redam Risiko Lonjakan NPF
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:20 WIB

Multifinance Redam Risiko Lonjakan NPF

Industri pembiayaan mengantisipasi tradisi kenaikan kredit macet yang biasanya terjadi pada momen liburan akhir tahun.

Trafik Jalan Tol Regional Jasa Marga Menanjak
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:16 WIB

Trafik Jalan Tol Regional Jasa Marga Menanjak

Volume lalu lintas tercatat mencapai 2.033.534 kendaraan, tumbuh 7,42% dibandingkan kondisi normal yang berada pada angka 1.893.017 kendaraan.

Beragam Instansi Menyokong Kopdes Merah Putih
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:13 WIB

Beragam Instansi Menyokong Kopdes Merah Putih

Melalui konsolidasi kebijakan, data dan program lintas kementerian, Kemenkop berharap koperasi kembali menjadi pilar utama ekonomi kerakyatan

INDEKS BERITA

Terpopuler