Pasar Keramilk Arwana Citramulia (ARNA) Semakin Bernas

Kamis, 18 Juli 2019 | 07:00 WIB
Pasar Keramilk Arwana Citramulia (ARNA) Semakin Bernas
[]
Reporter: Kenia Intan | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Arwana Citramulia Tbk kembali mencatatkan anomali kinerja keuangan di tengah tantangan industri keramik dalam negeri. Sepanjang semester I-2019, perusahaan ini bisa membukukan kenaikan penjualan bersih 13,35% year on year (yoy) menjadi Rp 1,05 triliun.

Arwana memetik hasil dari strategi penguatan pasar menengah ke atas maupun menengah ke bawah. "Product mix (bauran produk) Uno dengan segmen menengah-atas hampir mengimbangi porsi keramik Arwana untuk segmen menengah ke bawah," terang Edy Sutanto, Chief Operation Officer PT Arwana Citramulia Tbk ketika dihubungi KONTAN, Rabu (17/7).

Selain strategi segmentasi pasar, Arwana juga menuai hasil dari permintaan keramik menengah bawah dari Program Sejuta Rumah, Program Rusunawa dan Program Dana Desa. Pesanan keramik dari para pengembang properti pun meningkat.

Pada saat yang bersamaan, jaringan pemasaran Arwana juga bertambah. Hingga Juni 2019, perusahaan berkode saham ARNA di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut menambah jaringan pemasaran dari semula 9.730 titik menjadi 10.150 titik.

Sepanjang semester I-2019, mayoritas penjualan Arawana berkutat di pasar Pulau Jawa. Nilainya mencapai Rp 675,55 miliar atau 64,54% terhadap total penjualan bersih. Porsi selebihnya berasal dari penjualan di Luar Jawa.

Baca Juga: Pasar Mulai Bergairah, Emiten Keramik Tambah Produk Baru dan Kerek Kapasitas Produksi .

Sementara dari sisi segmen penjualan, ARNA mengantongi penjualan sama besar dari segmen industri maupun distribusi.

Arwana menjual sebagian besar keramik ke empat pihak berelasi. Total penjualan ke pihak berelasi senilai Rp 937,66 miliar atau 89,58% total penjualan bersih.

PT Catur Sentosa Adiprana Tbk merupakan pihak berelasi dengan nilai transaksi terbesar hingga Rp 756,02 miliar. Sementara tiga pihak berelasi lain meliputi PT Caturadiluhur Sentosa, PT Catur Hasil Sentosa dan PT Catur Logamindo Sentosa.

Menahan beban

Sejalan dengan kenaikan dobel penjualan bersih, bottom line Arwana juga terungkit. Dari Januari-Juni 2019, perusahaan tersebut mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih 46,64% yoy menjadi Rp 102,09 miliar.

Sepanjang paruh pertama tahun ini, Arwana juga mampu menjaga efisiensi beban produksi produksi. Kalau dihitung, beban produksi hanya naik 4,16% yoy menjadi Rp 737,05 miliar. Alhasil, kenaikan beban pokok penjualan tertahan pada level 9,92% yoy menjadi Rp 775,62 miliar.

Berkaca dari rapor kinerja semester I-2019, Arwana yakin tren pertumbuhan bisa berlanjut pada semester II. Pasalnya, paruh kedua tahun ini pengerjaan proyek infrastruktur pemerintah kembali bergulir setelah sempat sempat tak maksimal pada paruh pertama. Maklum, semester I bertepatan dengan libur panjang Lebaran dan pemilihan umum atawa pemilu.

Kembali bergulirnya proyek infrastruktur pemerintah tersebut, berpotensi mengerek geliat industri turunan. Tak terkecuali, industri properti yang menjadi target pasar keramik Arwana selama ini. "Kami yakin, capaian tahun ini sesuai dengan yang diharapkan," tutur Edy.

Menurut catatan pemberitaan KONTAN sebelumnya, sepanjang 2019 Arwana menargetkan penjualan bersih sebesar Rp 2,12 triliun. Perusahaan tersebut juga ingin cuan Rp 200,7 miliar.

Tahun lalu, Arwana membukukan penjualan bersih Rp 1,97 triliun dan laba bersih Rp 156,62 miliar. Artinya, target pertumbuhan penjualan bersih dan laba bersih tahun ini setara dengan 7,61% yoy dan 28,14% yoy.

Bagikan

Berita Terbaru

Mengupas Kinerja Hingga Prospek Emiten Anggota MIND ID di 2026: ANTM dan TINS (Bag 1)
| Senin, 08 Desember 2025 | 09:32 WIB

Mengupas Kinerja Hingga Prospek Emiten Anggota MIND ID di 2026: ANTM dan TINS (Bag 1)

Di luar harga komoditas, faktor struktural lain bakal memengaruhi prospek PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Timah Tbk (TINS).

Laba ACES Diproyeksi Turun 20% di 2025, bisa Rebound Berkat Low Base Effect di 2026
| Senin, 08 Desember 2025 | 07:57 WIB

Laba ACES Diproyeksi Turun 20% di 2025, bisa Rebound Berkat Low Base Effect di 2026

Strategi rejuvenasi PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) meliputi revamp flagship store dan gerai Neka.

Asing Rajin Borong Saham TLKM, JP Morgan hingga Invesco Serok Ratusan Juta Lembar
| Senin, 08 Desember 2025 | 07:30 WIB

Asing Rajin Borong Saham TLKM, JP Morgan hingga Invesco Serok Ratusan Juta Lembar

Mayoritas analis berdasarkan konsensus Bloomberg masih memandang bullish saham PT Telkom Indonesia Tbk.

Awal Pekan Sambil Menanti Data Ekonomi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Senin, 08 Desember 2025 | 07:07 WIB

Awal Pekan Sambil Menanti Data Ekonomi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar mencermati rilis sejumlah data ekonomi domestik pekan ini. Mulai  penjualan sepeda motor, IKK serta data penjualan ritel bulan Oktober. 

Kinerja Emiten Rumah Sakit Masih Akan Bertumbuh di 2026
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:45 WIB

Kinerja Emiten Rumah Sakit Masih Akan Bertumbuh di 2026

Kenaikan kinerja seiring permintaan layanan kesehatan yang terus meningkat dan pertumbuhan kuat dari segmen pasien pribadi.

Rupiah di Awal Pekan Menanti Arah Angin Fed
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:30 WIB

Rupiah di Awal Pekan Menanti Arah Angin Fed

Rupiah pada awal pekan ini akan dipengaruhi sentimen pasar yang mulai fokus ke keputusan FOMC pada 9-10 Desember 2025. 

Banjir Turut Menggerus Pertumbuhan Ekonomi
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:25 WIB

Banjir Turut Menggerus Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini berpotensi di bawah 5%                                 

Tata Kelola BPD Dipertanyakan
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:20 WIB

Tata Kelola BPD Dipertanyakan

Terbaru, terjadi kasus tindak pidana perbankan di Bank kaltimtara yang melibatkan pimpinan kantor cabang dan kantor wilayah bank ​

Bank Kecil Prediksi Tahun Depan Masih Menantang
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:20 WIB

Bank Kecil Prediksi Tahun Depan Masih Menantang

Kinerja pembiayaan bank-bank kecil di jajaran kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 1 semakin melempem.​

Harga Logam Mulia Tersengat Sentimen The Fed
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:15 WIB

Harga Logam Mulia Tersengat Sentimen The Fed

Belakangan ini, harga logam mulia bergerak variatif, Harga emas terkoreksi tipis, sementara perak justru mencatat penguatan cukup tinggi. 

INDEKS BERITA

Terpopuler