Pasar Menanti Kesepakatan di Pertemuan Kedua AS-Meksiko

Jumat, 07 Juni 2019 | 08:08 WIB
Pasar Menanti Kesepakatan di Pertemuan Kedua AS-Meksiko
[]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pejabat Meksiko dan Amerika Serikat (AS) mengadakan pertemuan kedua untuk membicarakan soal perdagangan dan migrasi, Kamis (7/6). Hal ini membuat pasar cukup optimis kedua belah pihak bisa menemukan kesepakatan, meski belum jelas apakah janji Meksiko untuk menahan arus migrasi bisa membujuk pemerintah AS untuk menunda tarif. 

Presiden AS Donald Trump telah memperingatkan kalau tarif 5% untuk semua ekspor Meksiko ke AS akan mulai berlaku pada Senin mendatang. Keputusan ini bakal dilakukan jika Meksiko tak meningkatkan upaya untuk membendung para migran Amerika Tengah menuju perbatasan AS.

Pembicaraan bilateral di Washington sudah dimulai sejak Rabu kemarin. Pemerintah AS bertemu dengan pemerintah Meksiko, para pebisnis AS, dan beberapa rekan dari Partai Republik yang juga ingin menghindari tarif. 

Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan, Meksiko telah menawarkan kesepakatan yang lebih banyak pada pertemuan kedua ini. Namun lagi-lagi, keputusan itu bakal kembali ke tangan Trump, yang baru akan kembali dari Eropa pada Jumat mendatang. "Diskusi masih akan berlanjut," ujarnya seperti dilansir Reuters, Kamis (7/6). 

Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard mengatakan, pemerintah Meksiko menawarkan untuk mengirim 6.000 anggota Garda Nasional untuk mengamankan perbatasan selatan dengan Guatemala.

Sebelumnya, Meksiko telah memblokir 26 rekening bank karena dugaan perdagangan manusia. Sementara pada Rabu lalu, sedikitnya 350 migran menyeberang ke Meksiko dan menangkap dua aktivis hak migran terkemuka.

Menjelang pemilihan presiden AS tahun 2020, Trump nampaknya ingin menunjukkan kemajuan dalam janji kampanyenya tahun 2016 silam, yakni mengambil keputusan keras soal imigrasi. Apalagi, kekhawatiran di perbatasan AS-Meksiko telah mencapai puncaknya dalam satu dekade belakangan. 

Jika tarif berjalan terus, AS akan berada dalam perselisihan perdagangan yang serius dengan China dan Meksiko. Keduanya merupakan mitra dagang utama AS. 

Trump mengatakan, ia juga akan mengambil keputusan di akhir bulan ini, apakah akan melanjutkan ancamannya untuk memukul Beijing dengan tarif setidaknya US$ 300 miliar pada barang-barang China 

Pejabat Federal Reserve AS dan Dana Moneter Internasional secara terpisah memperingatkan, ketegangan perdagangan global dan kenaikan tarif meningkatkan risiko terhadap AS, serta terhadap ekonomi global.

Analis juga mengatakan, pengenaan tarif dapat memicu resesi di Meksiko. Lembaga pemeringkat kredit Fitch juga telah menurunkan peringkat utang Meksiko pada Rabu, lantaran ketegangan perdagangan tersebut. Sementara Moody's telah  menurunkan prospek meksiko menjadi negatif.

Di sisi lain, pejabat Meksiko telah menyiapkan daftar produk AS dapat dikenakan tarif jika pembicaraan tidak berakhir dengan kesepakatan.

Peternak babi AS khawatir, Meksiko dapat membalas dengan mengenakan tarif ke produk seperti babi. Seperti diketahui, Meksiko membeli sekitar US$ 1,5 miliar ham Amerika dan produk daging babi lainnya sejak tahun 2017 dan menjadikan Meksiko sebagai pasar ekspor utama untuk sektor ini berdasarkan volume. 

Bagikan

Berita Terbaru

Bank Indonesia Menahan BI Rate di Angka 4,75% pada November 2025
| Rabu, 19 November 2025 | 15:26 WIB

Bank Indonesia Menahan BI Rate di Angka 4,75% pada November 2025

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate di level 4,75% dalam Rapat Dewan Gubernur 18-19 November 2025.

Mitra Investindo (MITI) Raih Dana Rp 60 Miliar dari Private Placement
| Rabu, 19 November 2025 | 11:07 WIB

Mitra Investindo (MITI) Raih Dana Rp 60 Miliar dari Private Placement

Dana dari hasil private placement  akan digunakan PT Mitra Investindo Tbk (MITI) untuk pengembangan usaha perseroan ini dan grup usaha.

Rukun Raharja (RAJA) Dirikan Anak Usaha Bidang Jasa Angkutan Laut
| Rabu, 19 November 2025 | 11:02 WIB

Rukun Raharja (RAJA) Dirikan Anak Usaha Bidang Jasa Angkutan Laut

Di entitas baru tersebut,  PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) menggenggam kepemilikan saham sebesar 99,99% atau senilai Rp 57,75 miliar.

Vanguard Group Jadi Salah Satu Aktor Utama di Balik Kenaikan Harga Saham DSSA
| Rabu, 19 November 2025 | 09:59 WIB

Vanguard Group Jadi Salah Satu Aktor Utama di Balik Kenaikan Harga Saham DSSA

DSSA makin terlihat oleh manajer investasi global usai masuk ke MSCI Global Standard Index dan FTSE Global Equity Series.

Saham ASII Dicap Masih Undervalued, JP Morgan Hingga Blackrock Rajin Akumulasi
| Rabu, 19 November 2025 | 09:37 WIB

Saham ASII Dicap Masih Undervalued, JP Morgan Hingga Blackrock Rajin Akumulasi

Selain karena faktor valuasi yang dinilai masih murah, saham ASII jadi incaran asing karena fundamental yang solid.

Berhasil Menjebol Level Psikologis Rp 1.300, Saham AKRA Diproyeksi Masih Bullish
| Rabu, 19 November 2025 | 08:32 WIB

Berhasil Menjebol Level Psikologis Rp 1.300, Saham AKRA Diproyeksi Masih Bullish

Penguatan harga saham AKRA didukung kinerja keuangan yang solid dan pengembangan Java Integrated Industrial & Port Estate (JIIPE).

Menakar Arah Saham PGAS, Antara Tantangan Biaya dan Prospek Pertumbuhan Bisnis
| Rabu, 19 November 2025 | 08:10 WIB

Menakar Arah Saham PGAS, Antara Tantangan Biaya dan Prospek Pertumbuhan Bisnis

Meskipun laba bersih PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun, pertumbuhan segmen regasifikasi dan LNG jadi penopang.

Perdana Gapuraprima (GPRA) Andalkan Penjualan Properti Rumah Tapak
| Rabu, 19 November 2025 | 07:45 WIB

Perdana Gapuraprima (GPRA) Andalkan Penjualan Properti Rumah Tapak

Segmen bisnis rumah tapak milik GPRA tercatat menyumbang sekitar 80% terhadap total penjualan perseroan.

Erajaya Swasembada (ERAA) Pacu Prenjualan Gawai di Akhir Tahun
| Rabu, 19 November 2025 | 07:30 WIB

Erajaya Swasembada (ERAA) Pacu Prenjualan Gawai di Akhir Tahun

Manajemen ERAA melihat, secara historis momentum Nataru menjadi salah satu periode penting bagi industri ritel.

Perlu Pemisahan Barang Lokal dan Impor di Platform E-Commerce
| Rabu, 19 November 2025 | 07:20 WIB

Perlu Pemisahan Barang Lokal dan Impor di Platform E-Commerce

Produk-produk lokal tengah menghadapi tantangan banjir produk impor berkualitas baik, namun berharga murah.

INDEKS BERITA

Terpopuler