Pasca IPO, Menteng Heritage (HRME) Akuisisi Dua Perusahaan

Sabtu, 13 April 2019 | 12:11 WIB
Pasca IPO, Menteng Heritage (HRME) Akuisisi Dua Perusahaan
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Menteng Heritage Realty Tbk (HRME) tampak optimistis setelah berhasil meraup dana segar Rp 125,13 miliar dari pelaksanaan initial public offering (IPO). Sedianya, dana tersebut akan digunakan untuk membeli perusahaan baru yang bisa mendongkrak pendapatan.

Tak heran, jika pengelola hotel The Hermitage di Menteng yang tergabung dalam Mariott International ini membidik pendapatan lebih dari Rp 100 miliar pada tahun 2019. Angka ini lebih tinggi sekitar 64,7% dibanding periode setahun sebelumnya.

Per akhir 2018, HMRE mencatatkan pendapatan sebesar Rp 60,7 miliar. Sementara itu, per kuartal I 2019, pendapatan yang berhasil dihimpun HMRE sudah Rp 15 miliar.

Direktur Utama HRME Christofer Wibisono menjelaskan, dana IPO akan digunakan untuk diversifikasi. "Kami akan gunakan untuk membeli perusahaan pelayaran, perusahaan perhotelan, menambah modal di anak perusahaan, dan modal kerja," kata dia di Jakarta, Jumat (12/4).

Secara terperinci, sekitar 51,89% dana IPO bakal digunakan untuk mengakuisisi perusahaan pelayaran PT Global Samudra Nusantara (GSN). Kemudian, sebanyak 26,79% untuk mengakuisisi perusahaan perhotelan PT Wijaya Wisesa Bakti. Nilai akuisisi GSN Rp 62 miliar, sedangkan Wijaya Wisesa Rp 32 miliar.

Selanjutnya, sebanyak 20,93% akan dipakai untuk peningkatan modal kerja bagi anak usahanya, yakni PT Wijaya Wisesa Development, yang saat ini menggenggam 30% saham di Royal Beach Seminyak, Bali. Lalu, sisa 0,39% dana IPO akan dipakai untuk modal kerja perseroan berupa perawatan, renovasi, dan peningkatan kualitas gedung hotel.

HRME berharap, GSN bisa berkontribusi Rp 14 miliar pada pendapatan tahun ini. Perolehan itu untuk melengkapi pendapatan dari lini bisnis hotel bintang lima milik HRME yang okupansinya diharapkan naik mencapai 49% di tahun ini, dari sebelumnya 45%. "Tahun ini, target pendapatan ditambah dengan akuisisi ini akan di atas Rp 100 miliar," ucap Christofer.

Asal tahu saja, per 2018, perusahaan membukukan kerugian Rp 25 miliar. HMRE memproyeksi masih akan merugi, tapi jumlahnya bakal berkurang menjadi Rp 20 miliar. "Tapi kami targetkan tahun 2020 sudah positif," kata dia.

Pada perdagangan hari perdana, harga saham HRME ditutup dengan kenaikan 69,52% ke Rp 178 per saham dari harga IPO sebesar Rp 105 per saham.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Terdorong Sentimen Kesepakatan AS-China, IHSG Menguat Dalam Sepekan
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:38 WIB

Terdorong Sentimen Kesepakatan AS-China, IHSG Menguat Dalam Sepekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,94% pada Jumat (16/5). Dalam sepekan, IHSG mengakumulasi kenaikan 2,60%.​

Pembukaan Hutan untuk Ketahanan Pangan Bertahap
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:28 WIB

Pembukaan Hutan untuk Ketahanan Pangan Bertahap

Kementerian Kehutanan menegaskan rencana pembukaan 20,6 juta hektare (ha) lahan untuk proyek ketahanan pangan tidak akan dilakukan sekaligus

Kartu Prakerja Tunggu Peralihan ke Kemnaker
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:23 WIB

Kartu Prakerja Tunggu Peralihan ke Kemnaker

Pemerintah akan mengalihkan Program Kartu Prakerja ke Kementerian Ketenagkerjaan dari sebelumnya di bawah Kemko Perekonomian

Setoran PNBP SDA Juga Masih Rentan
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:03 WIB

Setoran PNBP SDA Juga Masih Rentan

PNBP SDA akan dipengaruhi oleh beberapa faktur, termasuk realisasi lifting migas dan pergerakan nilai tukar

Profit 27,7% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambleg (17 Mei 2025)
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:00 WIB

Profit 27,7% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambleg (17 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (17 Mei 2025) 1 gram Rp 1.871.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,7% jika menjual hari ini.

Belum Ada Insentif Baru untuk Dorong Konsumsi
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 08:50 WIB

Belum Ada Insentif Baru untuk Dorong Konsumsi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai kondisi perekonomian domestik masih kuat

Bikin Resah, Daya Pungut Pajak Semakin Merosot
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 08:28 WIB

Bikin Resah, Daya Pungut Pajak Semakin Merosot

Angka tax buoyancy Indonesia pada tahun 2024 turun ke bawah 1 dan menjadi negatif pada kuartal I-2025

Mitra Angksa sejahtera (BAUT) Mengencangkan Pendapatan di Tahun Ini
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 08:00 WIB

Mitra Angksa sejahtera (BAUT) Mengencangkan Pendapatan di Tahun Ini

BAUT membidik pendapatan sebesar Rp 160,60 miliar di sepanjang tahun ini. Adapun tahun lalu BAUT membukukan pendapatan sebesar Rp 153,95 miliar.

Imbal Hasil Tinggi, Duit Asing Masuk Pasar Obligasi Indonesia
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 06:30 WIB

Imbal Hasil Tinggi, Duit Asing Masuk Pasar Obligasi Indonesia

Sejak awal tahun ini, asing melakukan aksi beli bersih atau net buy di pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 29,1 triliun di pasar SBN.

Vale Indonesia (INCO) Sebar Dividen US$ 34,65 Juta
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 06:15 WIB

Vale Indonesia (INCO) Sebar Dividen US$ 34,65 Juta

Dividen yang dibagi setara dengan 60% dari perolehan laba bersih PT Vale Indonesia Tbk (INCO) tahun buku 2024. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler