Pegadaian Mengerek Bisnis Non Gadai

Kamis, 11 Juli 2019 | 05:30 WIB
Pegadaian Mengerek Bisnis Non Gadai
[]
Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pegadaian (Persero) terus berupaya membesarkan bisnis non gadai. Targetnya, kontribusi bisnis non gadai terus bertambah. Termasuk dalam urusan menggapai target laba bersih Rp 3,3 triliun di tahun ini.

Komposisi portofolio bisnis Pegadaian akan berubah sesuai dengan blue print Pegadaian 2019-2023. Awalnya porsi bisnis gadai dan non-gadai sebesar 84% dan 16%. Secara bertahap, portofolio kedua bisnis tersebut menjadi 60% dan 40%, dengan kontribusi besar tetap bisnis gadai.

Dengan strategi tersebut kinerja perseroan akan lebih seimbang. Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian Harianto Widodo mengatakan, sampai Juni 2019, bisnis non-gadai perseroan ini tumbuh 85% secara year on year (yoy).

Memang portofolio bisnisnya belum besar tetapi pertumbuhannya lumayan. "Bahkan secara year to date saja tumbuh sekitar 35%," kata Harianto, kepada KONTAN Rabu (10/7).

Terus tumbuh

Sampai Juni 2019, portofolio bisnis non-gadai sudah mencapai 19% dari total bisnis Pegadaian. Portofolio itu diperkirakan meningkat seiring bertambahnya jumlah produk baru. Karena banyak produk baru yang dikeluarkan tahun ini sehingga program ini masih bertahap dikenalkan ke masyarakat. Tapi ini merupakan usaha untuk memperbesar produk non-gadai, ungkap Harianto.

Dari target laba Rp 3,3 triliun, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini membukukan laba sebesar Rp 1,27 triliun per Mei 2019. Asal tahu saja, capaian ini naik 8,26% secara tahunan atau yoy. Laba utama perseroan ini diperoleh dari pendapatan sewa modal (bunga) di bisnis gadai.

Beberapa bisnis Pegadaian non-gadai yang sudah berjalan antara lain, kredit mikro non-gadai, bisnis perhotelan, dan penjualan emas.

Pegadaian, misalnya, antara lain mempunyai PT Pesona Indonesia Jaya untuk mengurusi bisnis perhotelan dan lainnya seperti bisnis building management, travel management, dan konstruksi properti. Saat ini, hotel Pegadaian ini ada sembilan unit.

Untuk bisnis building management yaitu pengelolaan gedung, seperti mengelola gedung Pusat Peralatan Listrik di Kenari Baru, Jakarta Pusat.

Untuk penjualan emas, Pegadaian juga memiliki Galeri 24. Pegadaian juga akan terus mengembangkan bisnis kafe yaitu Gade Coffee & Gold.

Bagikan

Berita Terbaru

Kredit Sindikasi Perbankan Mulai Berangsur Pulih
| Jumat, 28 November 2025 | 14:13 WIB

Kredit Sindikasi Perbankan Mulai Berangsur Pulih

Sepanjang 2025 berjalan, penyaluran kredit sindikasi perbankan mencapai US$ 23,62 miliar angka ini menurun sekitar 12%.

PetroChina Investasi Besar Demi Eksplorasi Blok Jabung, RATU Punya 8 Persen PI
| Jumat, 28 November 2025 | 10:40 WIB

PetroChina Investasi Besar Demi Eksplorasi Blok Jabung, RATU Punya 8 Persen PI

PetroChina akan menggelar eksplorasi 6 sumur baru dan 11 sumur work over di Blok Jabung hingga 2028.

Operator Telekomunikasi Optimalkan Layanan AI
| Jumat, 28 November 2025 | 08:50 WIB

Operator Telekomunikasi Optimalkan Layanan AI

Perkembangan ini menjadi hal positif apalagi industri telekomunikasi saat ini sudah menyebar ke banyak wilayah Tanah Air.

Voksel Electric (VOKS) Mengejar Target Pertumbuhan 15%
| Jumat, 28 November 2025 | 08:40 WIB

Voksel Electric (VOKS) Mengejar Target Pertumbuhan 15%

VOKS membidik proyek ketenagalistrikan baru, termasuk melalui lelang yang akan dilakukan PT PLN (Persero).

Berharap Bisnis Melaju dengan Diskon Nataru
| Jumat, 28 November 2025 | 08:30 WIB

Berharap Bisnis Melaju dengan Diskon Nataru

Tak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah berharap program diskon belanja ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan Strategi Bisnis di 2026
| Jumat, 28 November 2025 | 08:10 WIB

Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan Strategi Bisnis di 2026

Pada tahun depan, Prodia jWidyahusada membidik posisi sebagai South East Asia (SEA) Referral Laboratory.

DOID Akan Terbitkan Global Bond Setara Rp 8,31 Triliun
| Jumat, 28 November 2025 | 08:01 WIB

DOID Akan Terbitkan Global Bond Setara Rp 8,31 Triliun

Rencana penerbitan global bond merupakan bagian dari strategi DOID untuk mempertahankan sumber pendanaan yang terdiversifikasi. 

Konsumsi Produk Bisa Meningkat, Prospek KLBF Semakin Sehat
| Jumat, 28 November 2025 | 07:53 WIB

Konsumsi Produk Bisa Meningkat, Prospek KLBF Semakin Sehat

Kinerja PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) KLBF pada 2026 masih prospektif dengan ditopang segmen pharma (prescription) dan consumer health. 

Realisasi Marketing Sales Anjlok, Kinerja Agung Podomoro Land (APLN) Ikut Jeblok
| Jumat, 28 November 2025 | 07:47 WIB

Realisasi Marketing Sales Anjlok, Kinerja Agung Podomoro Land (APLN) Ikut Jeblok

Kinerja PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) loyo di sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Lemahnya daya beli jadi salah satu pemicunya.

Demutualisasi Bisa Mendorong Penerapan GCG di BEI
| Jumat, 28 November 2025 | 07:36 WIB

Demutualisasi Bisa Mendorong Penerapan GCG di BEI

Penerapan demutualisasi dinilai tidak akan berdampak kepada investor. Justru, itu jadi sarana BEI untuk menerapkan good corporate governance. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler