Pegadaian Sudah Siap IPO, Tinggal Menunggu Izin Menteri Rini Soemarno

Sabtu, 27 Juli 2019 | 07:05 WIB
Pegadaian Sudah Siap IPO, Tinggal Menunggu Izin Menteri Rini Soemarno
[]
Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - YOGYAKARTA. PT Pegadaian (Persero) masih merajut mimpi bisa melantai di bursa saham lewat inital public offering (IPO). Persiapan perusahaan gadai terbesar di Indonesia ini pun cukup matang.

Kuswiyanto, Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) bilang, perusahaan gadai pelat merah itu tengah menunggu izin dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Sampai saat ini izin tertulis dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno belum diterima oleh Pegadaian.

Sembari menunggu turunnya restu tertulis, Pegadaian sudah mempekerjakan konsultan untuk menilai untung-rugi BUMN itu melakukan IPO.

Manajemen Pegadaian sendiri menyebut pihaknya sudah siap menggelar IPO. Apalagi, kondisi ekonomi politik membaik pasca pemilihan presiden 2019. "Dengan kondisi ini mungkin saatnya bisa IPO. Kami siap banget kalau diizinkan," kata Kuswiyanto di Yogyakarta, Jumat (26/7).

Menjadi perusahaan terbuka akan membuat Pegadaian lebih transparan.

Tak kalah pentingnya, IPOmemperluas jangkauan bisnisnya hingga ke negara lain. Pegadaian sudah punya rencana memasarkan produknya kepada para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang ada di luar negeri.

Selain memperluas pasar global, IPO akan menambah pasokan pendanaan bagi Pegadaian. Dengan demikian, langkah manajemen untuk mengembangkan bisnisnya jadi jauh lebih leluasa.

Kinerja keuangan Pegadaian sendiri terbilang bagus. Hingga Juni 2019, Pegadaian mampu meraih laba Rp 1,5 triliun. 

Ini berarti ada kenaikan 12,1% dibandingkan periode tahun lalu. Sementara total aset Pegadaian hingga semester I-2019 mencapai Rp 56,1 triliun.

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Beras Masih Tetap Tinggi
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 05:15 WIB

Harga Beras Masih Tetap Tinggi

Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat ada sebanyak 200 kabupaten/kota mengalami kenaikan harga beras.

Badan Otorita Pantura Kawal Proyek Giant Sea Wall
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 05:15 WIB

Badan Otorita Pantura Kawal Proyek Giant Sea Wall

Presiden Prabowo Subianto resmi membentuk Badan Otorita Pantura yang dipimpin oleh Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan. 

BEI Membuka Kode Domisili, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 05:05 WIB

BEI Membuka Kode Domisili, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Sejumlah analis menyarankan investor mencermati beberapa saham emiten yang layak dipertimbangan untuk perdagangan hari ini. Antara lain:  ​

Walau Kupon Turun, Leasing Masih Menahan Diri Merilis Obligasi
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 05:05 WIB

Walau Kupon Turun, Leasing Masih Menahan Diri Merilis Obligasi

Surat utang yang lebih murah menjadi alternatif bagi multifinance untuk menekan cost of fund saat bunga bank masih enggan turun.

Pejabat Diminta Peka  Atas Tuntutan Masyarakat
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 05:00 WIB

Pejabat Diminta Peka Atas Tuntutan Masyarakat

Aksi demonstrasi mahasiswa dan pelajar merupakan dari buntut ketimpangan pendapatan di masyarakat yang semakin melebar.

Laba Emiten Grup Djarum Semakin Harum
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 04:46 WIB

Laba Emiten Grup Djarum Semakin Harum

Mayoritas emiten big caps Grup Djarum mencetak pertumbuhan pendapatan dan laba di sepanjang semester I-2025

Kode Domisili Dibuka, Dampaknya Saham Emiten Tak Merata
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 04:46 WIB

Kode Domisili Dibuka, Dampaknya Saham Emiten Tak Merata

Pembukaan kode domisili diproyeksi bakal memengaruhi masuknya dana ke saham tertentu. Terutama emiten big caps di sektor perbankan dan komoditas.

Anak Usaha Setor Dividen Untuk Selamat Sempurna (SMSM) Rp 46,64 Miliar
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 04:46 WIB

Anak Usaha Setor Dividen Untuk Selamat Sempurna (SMSM) Rp 46,64 Miliar

Anak usaha SMSM yang mengucurkan jatah dividen adalah PT Panata Jaya Mandiri Rp 34,12 miliar dan PT Prapat Tunggal Cipta Rp 12,52 miliar.​

Ekonomi Masih Loyo, Pasar Captive Makin Menjadi Andalan Asuransi Umum
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 04:35 WIB

Ekonomi Masih Loyo, Pasar Captive Makin Menjadi Andalan Asuransi Umum

Kolaborasi dengan grup terafiliasi membuat perolehan premi masih bisa mendaki, meski kondisi pasar asuransi masih tergerus lesunya daya beli. 

Genjot Penyaluran KUR, Sektor Perdagangan Menerima Porsi Paling Besar
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 04:30 WIB

Genjot Penyaluran KUR, Sektor Perdagangan Menerima Porsi Paling Besar

Per Juni 2025, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melaporkan, penyaluran KUR Rp 131,84 triliun, angka ini mencapai 45% dari target. 

INDEKS BERITA