KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia mempertimbangkan pembelian minyak mentah dari Rusia yang memberikan diskon besar-besaran menuai pro dan kontra. Meskipun hal itu bisa mengurangi tekanan kenaikan harga minyak tapi bisa menimbulkan risiko balasan daro Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa.
Pernyataan Presiden dalam wawancara dengan Financial Times beberapa hari lalu menyebutkan, pertimbangan untuk bergabung dengan India, China, dan Turki untuk membeli minyak Rusia bertujuan mengimbangi peningkatan tekanan dari kenaikan biaya energi. Meskipun demikian Direktur Jenderal Migas Tutuka Ariadji dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati enggan mengomentari pernyataan Presiden ini.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.