Pembiayaan Hijau Bank Bakal Semakin Deras

Jumat, 08 Oktober 2021 | 06:55 WIB
Pembiayaan Hijau Bank Bakal Semakin Deras
[]
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Maizal Walfajri | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Penyaluran ke sektor keuangan berkelanjutan bisa semakin deras. Pasalnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membentuk Task Force Keuangan Berkelanjutan di Sektor Jasa Keuangan (SKJ) agar pengembangan Ekosistem Keuangan Berkelanjutan bisa terus berjalan.

Rudi As Aturridha, Corporate Secretary PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) bilang, Bank Mandiri akan mendukung berbagai inisiatif OJK.  Namun tetap memperhatikan ketentuan internal dan regulasi lain yang berlaku. Misalnya, dalam penyaluran pembiayaan hijau. 
 
“Detailnya, portfolio pembiayaan berkelanjutan sesuai kategori kegiatan usaha berkelanjutan POJK 51/2017 hingga triwulan II-2021 telah mencapai Rp 187 triliun. Nilai itu sekitar 23% dari total kredit Bank Mandiri (bank only),” ujar Rudi, Rabu (6/10).
 
Portfolio tersebut tumbuh sekitar 6% secara year to date (ytd). Adapun kontributor utama pertumbuhan itu berasal dari sektor energi terbarukan dan transportasi ramah lingkungan.
 
Sementara Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Aestika Oryza Gunarto bilang, BRI telah mengimplementasikan secara bertahap strategi keberlanjutan. “Hingga akhir triwulan II 2021 tercatat 64,5% dari total kredit atau sebesar Rp 588,6 triliun merupakan portofolio berkelanjutan yang disalurkan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), kegiatan bisnis berbasis energi baru terbarukan, transportasi bersih, bangunan hijau dan lain-lain,” kata Aestika.
 
BRI juga jalankan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha Milik Negara (TJSL BUMN). Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, BRI telah menerapkan program ini melalui pembiayaan kepada pelaku usaha mikro & kecil (UMK) yang dikenal sebagai Program Pinjaman Kemitraan serta bantuan lainnya yang disalurkan dalam Program TJSL BRI Peduli.
 
Dari sisi liabilitas, BRI telah menerbitkan Sustainability Bond senilai US$ 500 juta yang digunakan untuk kegiatan yang berwawasan sosial dan lingkungan. Dari sisi operasional, BRI telah mengembangkan berbagai inisiatif digital dalam business process re-engineering.
 
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga terus berupaya mengimplementasikan ketentuan keuangan berkelanjutan atau environmental, social, and governance (ESG). 
 
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja bilang, dari total portofolio kredit, sekitar 23,0% atau Rp 136,2 triliun merupakan portofolio kredit keuangan berkelanjutan.
 
Nilai kredit tersebut meningkat 19,1% yoy. Adapun sebanyak Rp 43,3 triliun atau 31,8% dari portofolio keuangan berkelanjutan itu disalurkan ke sektor living natural resources management and sustainable land use.
 
Selain itu, BCA juga menyalurkan kredit ini ke sektor energi terbarukan, efisiensi energi, transportasi ramah lingkungan, manajemen limbah. Juga ke sektor produk efisiensi ramah lingkungan,bangunan ramah lingkungan,  dan usaha mikro.   

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal
| Jumat, 22 November 2024 | 09:50 WIB

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal

Tahun ini BPDPKS menargetkan setoran pungutan ekspor sawit sebesar Rp 24 triliun, turun dari target awal

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan
| Jumat, 22 November 2024 | 09:32 WIB

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan

Ribuan masyarakat Indonesia menandatangani petisi yang menolak rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% tersebut

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana
| Jumat, 22 November 2024 | 09:14 WIB

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana

Menurut Direktur Eksekutif Indef Eko Listiyanto, tax amnesty tidak bisa diterapkan terus-menerus dalam waktu singkat

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru
| Jumat, 22 November 2024 | 09:12 WIB

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru

Kendati harga saham pendatang baru sudah naik tinggi hingga ratusan persen, waspadai pembalikan arah

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD
| Jumat, 22 November 2024 | 08:58 WIB

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD

Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun 2024 bisa melebar jadi 0,9% PDB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 08:52 WIB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun

PT Wika Beton Tbk (WTON) memperkirakan, hingga akhir 2024 ini nilai kontrak baru hanya akan mencapai ke Rp 6 triliun.

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi
| Jumat, 22 November 2024 | 08:15 WIB

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi

Keberadaan tiga BUMD pangan yang ada di Jakarta jadi kunci pengendalian inflasi di Provinsi DKI Jakarta

Mimpi ke Piala Dunia
| Jumat, 22 November 2024 | 08:00 WIB

Mimpi ke Piala Dunia

Indonesia harus mulai membuat cetak biru pengembangan sepakbola nasional yang profesional agar mimpi ke Piala Dunia jadi kenyataan.

Status Belum Jelas, Swasta Tunda Proyek Hotel IKN
| Jumat, 22 November 2024 | 07:30 WIB

Status Belum Jelas, Swasta Tunda Proyek Hotel IKN

Sampai saat ini, Presiden Prabowo Subianto belum juga menandatangani Keputusan Presiden (Kepres) soal pemindahan ibu kota.

Daya Beli Lesu, Bisnis Sepeda Layu
| Jumat, 22 November 2024 | 07:20 WIB

Daya Beli Lesu, Bisnis Sepeda Layu

Minat masyarakat untuk membeli sepeda tampak menyusut paska pandemi dan diperparah dengan pelemahan daya beli masyarakat.

INDEKS BERITA

Terpopuler