Pembiayaan Produktif Multifinance Wajib 10% dari Total Portofolio

Senin, 21 Januari 2019 | 08:08 WIB
 Pembiayaan Produktif Multifinance Wajib 10% dari Total Portofolio
[]
Reporter: Ferrika Sari | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembiayaan multifinance untuk sektor produktif ternyata masih rendah. Jumlah pemain yang menyentuh pembiayaan produktif juga masih jauh dari harapan.

Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) 2B Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bambang W Budiawan mengatakan, sampai pertengahan tahun 2018, dari total 188 multifinance yang beroperasi, 62 perusahaan membukukan piutang produktif di bawah 10%. "Bahkan masih ada 49 multifinance yang sama sekali belum menyalurkan pembiayaan produktif," kata dia, akhir pekan lalu.

Data OJK per November 2018 pun memperlihatkan penyaluran pembiayaan hanya tumbuh 5,14% menjadi Rp 433,86 triliun, atau tumbuh tipis dari November tahun lalu, yaitu Rp 412,63 triliun.

OJK pun merilis Peraturan OJK Nomor 35/2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan. Beleid itu mewajibkan perusahaan pembiayaan memiliki piutang pembiayaan investasi dan modal kerja paling sedikit 10% dari total portofolio pembiayaannya. 

Waktu lima tahun 
 
Melalui beleid ini OJK berupaya mendorong peningkatan pembiayaan sektor produktif. Bambang berharap, multifinance secara bertahap bisa terlibat dan memenuhi porsi pembiayaan di sektor produktif.

Menurut aturan ini, pembiayaan investasi, modal kerja dan multiguna sudah termasuk dalam kategori pembiayaan sektor produktif.

POJK Nomor 35 juga mengharuskan multifinance yang telah mengantongi izin dari OJK untuk memenuhi kewajiban minimal 5% porsi pembiayaan produktif dalam waktu tiga tahun. Sedang porsi 10% diterapkan dalam jangka waktu lima tahun sejak peraturan ini diundangkan.

PT Mandiri Tunas Finance (MTF) menyebutkan pembiayaan produktif sudah mencapai 20% atau sebesar Rp 3,3 triliun dari total portofolio pembiayaan perusahaan per Desember 2018.

Pembiayaan produktif MTF sebagian besar disalurkan untuk pembiayaan truk, mobil pikap dan pembiayaan alat berat. "Tahun 2019 kami mengupayakan pembiayaan produktif tidak turun antara 18%–20%," ujar Armendra, Direktur Keuangan MTF.

Managing Director Indosurya Finance Mulyadi Tjung, mendukung tindakan otoritas dalam menggenjot pembiayaan di sektor produktif. Artinya, OJK mendukung segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia melalui sokongan perusahaan pembiayaan.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

IHSG Masih Bisa Melanjutkan Penguatan
| Senin, 28 Juli 2025 | 06:05 WIB

IHSG Masih Bisa Melanjutkan Penguatan

Memasuki awal pekan terakhir di bulan Juli 2025, Senin (28/7), IHSG diproyeksi masih melanjutkan penguatan, meski terbatas.

Masyarakat Makan Tabungan untuk Hiburan
| Senin, 28 Juli 2025 | 06:01 WIB

Masyarakat Makan Tabungan untuk Hiburan

Mandiri Spending Index menunjukkan belanja masyarakat pada periode libur sekolah 2025 naik lambat, tapi tabungan merosot

Monetisasi dan Sederhanakan Produk Jadi Strategi Emiten Telekomunikasi
| Senin, 28 Juli 2025 | 06:00 WIB

Monetisasi dan Sederhanakan Produk Jadi Strategi Emiten Telekomunikasi

Di tengah persaingan ketat dan kelesuan konsumsi, emiten telekomunikasi berusaha tingkatkan keuntungan dengan berbagai strategi 

Awal Pekan Tiba, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini Senin (28/7) dari Analis
| Senin, 28 Juli 2025 | 05:54 WIB

Awal Pekan Tiba, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini Senin (28/7) dari Analis

Meski IHSG menguat, investor Jumat pekan lalu masih net sell sebesar Rp 233,39 miliar. Sepekan, net sell tercatat Rp 132,92 miliar.

Transaksi BI-Fast Melesat, Peserta Raup Pendapatan Rp 5,4 Triliun
| Senin, 28 Juli 2025 | 05:50 WIB

Transaksi BI-Fast Melesat, Peserta Raup Pendapatan Rp 5,4 Triliun

Total volume transaksi sepanjang enam bulan pertama 2025 mencapai 2,19 miliar, dengan nilai sebesar Rp 5.530,1 triliun.​

Surat Aparat Pajak Mulai Membikin Cemas Wajib Pajak
| Senin, 28 Juli 2025 | 05:45 WIB

Surat Aparat Pajak Mulai Membikin Cemas Wajib Pajak

Pajak mulai melayangkan banyak surat 'cinta' ke para wajib pajak demi mengerek penerimaan tahun ini 

Memperluas Pasar Bir Global, STRK Gandeng Asset Whale
| Senin, 28 Juli 2025 | 05:45 WIB

Memperluas Pasar Bir Global, STRK Gandeng Asset Whale

Emiten produsen bir, PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK) menjual 15% sahamnya ke Asset Whale Pte. Ltd. 

Pendapatan Tumbuh, Rugi Krakatau Steel (KRAS) Masih Membengkak di Semester I-2025
| Senin, 28 Juli 2025 | 05:35 WIB

Pendapatan Tumbuh, Rugi Krakatau Steel (KRAS) Masih Membengkak di Semester I-2025

Pada enam bulan pertama tahun ini, Krakatau Steel masih mengalami lonjakan rugi bersih 66,96% (yoy) menjadi US$ 107,12 juta atau Rp 1,74 triliun.

Penta Valent (PEVE) Berharap Kinerja Semakin Sehat
| Senin, 28 Juli 2025 | 05:35 WIB

Penta Valent (PEVE) Berharap Kinerja Semakin Sehat

Kinerja positif PEVE sudah terlihat sejak awal tahun, karena tren pertumbuhan penjualan dan laba bersih di kuartal II-2025.

Efek Pelemahan Daya Beli, Permintaan Tempat Tidur Ikut Melorot
| Senin, 28 Juli 2025 | 05:20 WIB

Efek Pelemahan Daya Beli, Permintaan Tempat Tidur Ikut Melorot

Bisnis hospitality seperti perhotelan menjadi salah satu tumpuan dalam penjualan produk tempat tidur

INDEKS BERITA

Terpopuler