Berita Bisnis

Pembiayaan untuk Proyek Non-Anggaran Ditargetkan Mencapai US$ 6 M di Tahun Ini

Rabu, 16 Januari 2019 | 17:49 WIB
Pembiayaan untuk Proyek Non-Anggaran Ditargetkan Mencapai US$ 6 M di Tahun Ini

Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah menargetkan nilai pembiayaan yang terkumpul untuk proyek infrastruktur non-anggaran di tahun ini mencapai US$ 6 miliar. Angka itu lebih tinggi 94% daripada realisasi pembiayaan di tahun lalu, yang mencapai US$ 3,3 miliar.

Chief Executive Officer (CEO) Pembiayaan Investasi Non Anggaran (PINA) Center Eko Putro Adijayanto menuturkan, dana yang terkumpul di tahun ini akan dialokasikan untuk membiayai pembangunan 72 proyek infrastruktur dengan total nilai Rp 622 triliun.

PINA merupakan salah satu skema yang disiapkan pemerintah untuk membiayai proyek infrastruktur yang tidak menggunakan dana anggaran. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, nilai total proyek yang dibiayai dana non-anggaran mencapai US$ 359,2 miliar. Eko menuturkan, proyek PINA yang sudah berhasil kini tersebar di 11 sektor.

Selain PINA, proyek infrastruktur non-anggaran juga bisa memanfaatkan skema kerjasama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU).  Saat ini sudah 57 proyek yang menggunakan skema KPBU. Prooyek ini terdiri dari 36 proyek konektivitas, 11 proyek fasilitas perkotaan, dan 10 proyek fasilitas sosial. Hingga 2018 ada dua proyek KPBU senilai US$ 159,1 juta sudah beroperasi.

Kemudian 11 proyek dalam tahap konstruksi senilai US$ 8,75 miliar; 11 proyek dalam tahap transaksi senilai US$ 4,4 miliar; 18 proyek dalam tahap penyiapan senilai US$ 3,338 miliar, dan 8 proyek dalam tahap perencanaan.

"Proyek ini merupakan bagian Proyek Strategis Nasional, di antaranya jalan tol, energi, telekomunikasi, penyediaan air minum, serta sektor tambahan seperti kereta api, bandara, pengelolaan limbah, dan rumah sakit,” tutur Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional /Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
 

Terbaru