Pemegang Saham Terbesar HSBC Mendukung Rencana Pemecahan Bank Tersebut

Senin, 02 Mei 2022 | 12:21 WIB
Pemegang Saham Terbesar HSBC Mendukung Rencana Pemecahan Bank Tersebut
[ILUSTRASI. Logo HSBC di distrik keuangan Canary Wharf, London, Inggris, 3 Maret 2016. REUTERS/Reinhard Krause]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - LONDON/SINGAPURA. Pemegang saham terbesar HSBC Holdings, raksasa asuransi China Ping An, meminta bank yang berbasis di London itu dipecah, demikian penuturan sumber yang mengetahui masalah tersebut pada Jumat.

Ping An telah menyerahkan rencana pembagian HSBC ke dewan direksi perusahaan tersebut, demikian pemberitaan yang sudah muncul, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

"Ping An mendukung semua usulan reformasi dari investor yang dapat membantu operasi HSBC dan pertumbuhan nilai jangka panjang," kata seorang juru bicara pada hari Sabtu.

HSBC tidak mengomentari keterlibatan Ping An. Namun membela strategi keseluruhannya dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat. "Kami yakin kami memiliki strategi yang tepat dan fokus untuk mengeksekusinya," kata juru bicara bank melalui email.

Baca Juga: Indeks Manufaktur Jepang di Bulan April Berada di Level 53,5

Rencana pemisahan yang dimaksud adalah membagi HSBC berdasarkan wilayah operasinya, yaitu di Asia, kawasan yang menghasilkan uang terbesar dengan zona dunia lainnya. Pemisahan itu dipercaya akan menghasilkan nilai yang lebih besar bagi pemegang saham HSBC.

CEO Noel Quinn, yang telah memimpin HSBC selama dua tahun lebih, memperkuat posisi bank di Asia. Fokus HSBC ke Asia terlihat dari pemindahan eksekutif global dan penempatan miliaran dolar dalam bisnis manajemen kekayaan.

Beberapa analis juga meminta HSBC untuk membagi bisnis globalnya. Dengan alasan bahwa bank tersebut menghasilkan sebagian besar uangnya di Asia dan bahwa jaringan globalnya menambah biaya tanpa memberikan manfaat yang cukup.

HSBC juga harus pintar-pintar bergerak di antara ketegangan politik yang meningkat antara China, Eropa dan Amerika Serikat. "Ada beberapa alasan untuk proposal dalam konteks politik, tetapi HSBC mendapat manfaat dari memiliki pijakan di Barat dan Asia," kata John Cronin, analis perbankan di Goodbody, pada hari Jumat.

Reuters melaporkan tahun lalu bahwa Beijing semakin kecewa dengan HSBC atas masalah hukum dan politik domestik dan internasional yang sensitif, dari tindakan keras China di Hong Kong hingga dakwaan AS terhadap seorang eksekutif di juara teknologi nasional China Huawei Technologies. Eksekutif itu dibebaskan September lalu.

Pada tahun 2016, bank memutuskan untuk mempertahankan kantor pusatnya di London, menolak opsi untuk mengalihkan pusat gravitasinya kembali ke pusat penghasil keuntungan utama di Hong Kong setelah peninjauan 10 bulan.

Baca Juga: Rusia Setop Pasokan Gas, Menteri Energi Negara Eropa Gelar Pertemuan Darurat

HSBC memperoleh 52% dari total pendapatan tahun lalu sebesar $49,6 miliar dari Asia, dan 65% dari laba sebelum pajak yang dilaporkan dari wilayah tersebut, dengan Hong Kong merupakan pasar terbesarnya. Bank tersebut terdaftar di London dan Hong Kong.

Ping An memiliki 8,23% saham di raksasa perbankan itu pada 11 Februari, menurut data Refinitiv.

Laporan media Inggris pertama kali menggambarkan rencana tersebut minggu lalu, tanpa mengidentifikasi pemegang saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Menggosok Laba dari Jasa Cuci Sepatu
| Minggu, 17 November 2024 | 05:21 WIB

Menggosok Laba dari Jasa Cuci Sepatu

Peluang usaha cuci dan perawatan sepatu kian menjanjikan. Dengan tarif terjangkau dan adanya layanan antar jemput, omzet bisa berkilauan.

Berharap pada Pariwisata
| Minggu, 17 November 2024 | 05:21 WIB

Berharap pada Pariwisata

Rilis kinerja ekonomi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) awal November lalu masih menyisakan kekhawatiran. Apa saja?

 
Tidak Ada Lagi Impor Sampah Plastik
| Minggu, 17 November 2024 | 05:21 WIB

Tidak Ada Lagi Impor Sampah Plastik

Pemerintah bakal melarang impor sampah plastik mulai 2025.​ Berlaku untuk semua jenis sampah, termasuk yang terpilah.

Perencanaan Anggaran untuk Deteksi Dini Kanker
| Minggu, 17 November 2024 | 05:21 WIB

Perencanaan Anggaran untuk Deteksi Dini Kanker

Merencanakan anggaran preventif kanker sejak dini penting untuk mengurangi risiko finansial. Simak saran perencanaan di sini!

Bisa Untung di Single Stock Futures (SSF), Meski Pasar Saham Loyo
| Minggu, 17 November 2024 | 05:21 WIB

Bisa Untung di Single Stock Futures (SSF), Meski Pasar Saham Loyo

Melalui Single Stock Futures (SSF), investor dapat menjaring cuan di semua siklus pasar. Simak cara memanfaatkannya! 

Sengkarut Tata Kelola di Balik Anomali Pasar Susu Sapi
| Minggu, 17 November 2024 | 05:15 WIB

Sengkarut Tata Kelola di Balik Anomali Pasar Susu Sapi

Impor bahan baku susu menjadi biang kerok produksi susu nasional tak pernah manis. Produksi susu peternak kalah saing dengan susu impor. Kenapa?

Bank Masih Sulit Pangkas Bunga KPR
| Sabtu, 16 November 2024 | 11:31 WIB

Bank Masih Sulit Pangkas Bunga KPR

Rata-rata bunga floating KPR bank besar masih tinggi kendati Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan

Beban Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat
| Sabtu, 16 November 2024 | 08:58 WIB

Beban Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat

Kenaikan imbal hasil US Treasury berisiko membuat biaya utang pemerintah saat ini maupun ke depan menjadi lebih mahal

Surplus Neraca Dagang Tidak Berefek ke Rupiah
| Sabtu, 16 November 2024 | 08:52 WIB

Surplus Neraca Dagang Tidak Berefek ke Rupiah

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus 54 bulan berturut-turut

Gagal Berkarier di Militer, Karier Kerry di Industri Otomotif Moncer
| Sabtu, 16 November 2024 | 07:35 WIB

Gagal Berkarier di Militer, Karier Kerry di Industri Otomotif Moncer

Perjalanan karier Kariyanto Hardjosoemarto hingga menjadi Direktur di PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia

INDEKS BERITA

Terpopuler