Pemerintah Federal Lolos dari Ancaman Shutdown, Senat AS Menyetujui Pendanaan Baru

Jumat, 11 Maret 2022 | 13:58 WIB
Pemerintah Federal Lolos dari Ancaman Shutdown, Senat AS Menyetujui Pendanaan Baru
[ILUSTRASI. Wakil Presiden AS Kamala Harris dan Ketua DPR Nancy Pelosi mendengarkan pidato Presiden AS Joe Biden pada sesi gabungan Kongres di majelis DPR AS di Washington, AS, Rabu (28/4/2021). Jim Watson/Pool via REUTERS]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Senat Amerika Serikat (AS) pada Kamis (10/3) menyetujui rancangan undang-undang (RUU) yang menyediakan pendanaan senilai US$ 1,5 triliun untuk pemerintah federal hingga 30 September, dan mengalokasikan dana bantuan senilai US$ 13,6 miliar untuk Ukraina.

RUU setebal 2.700 halaman itu disahkan dalam pemungutan suara bipartisan, sehari setelah Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui rancangan tersebut.

Presiden Joe Biden diperkirakan akan menandatangani RUU itu menjadi undang-undang, untuk mencegah penutupan lembaga federal menjelang batas waktu pendanaan untuk pemerintah federal pada Jumat tengah malam.

"Kami menepati janji kami untuk mendukung Ukraina saat mereka berjuang untuk hidup mereka melawan kejahatan Vladimir Putin," kata Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer.

Baca Juga: Rusia Hadapi Ancaman Baru, AS dan Negara Sekutunya Bersiap Mencabut Status MFN

Bantuan untuk Ukraina dirancang untuk membiayai belanja amunisi dan perlengkapan militer lain, serta dukungan kemanusiaan.

Pengesahan RUU tersebut tercapai setelah melalui negosiasi berbulan-bulan mengenai pendanaan pemerintah federal dan prioritas kebijakan. 

Kesepakatan terjadi setelah anggota parlemen di AS beramai-ramai menunjukkan dukungan kepada Ukraina yang tengah menghadapi serangan militer Rusia. Politisi dari Partai Demokrat maupun Partai Republik menyatakan pemerintahan Biden harus berbuat lebih banyak untuk membantu Kyiv.

Pada hari Rabu, Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan kepada wartawan bahwa paket bantuan Ukraina ini kemungkinan akan diikuti oleh langkah-langkah tambahan untuk membantu Kyiv memerangi Rusia dan membangun kembali dari kehancuran yang dibawa oleh serangan Moskow.

Pada hari Kamis, menjelang pemungutan suara, para senator Republik meminta pemerintahan Biden untuk mengirim jet tempur ke Ukraina, seperti permintaan Presiden Volodymyr Zelenskiy. Pemerintahan Biden berpendapat penyediaan pesawat tempur, bahkan jika dipasok Polandia sekalipun, akan meningkatkan tensi konflik ke wilayah yang berbahaya.

DPR juga menyetujui RUU yang melarang impor dari minyak Rusia. Legislatif juga menyerukan untuk meninjau partisipasi Rusia dalam beberapa program perdagangan internasional, termasuk di WTO.

Nasib tindakan itu di Senat tidak jelas. Biden diperkirakan akan menyerukan pada hari Jumat untuk mengakhiri hubungan perdagangan normal dengan Rusia.

Selain menyediakan uang untuk amunisi dan perlengkapan militer lainnya serta bantuan kemanusiaan untuk Ukraina, undang-undang tersebut mendanai program reguler militer AS dan serangkaian operasi non-pertahanan hingga 30 September, termasuk uang untuk proyek infrastruktur yang disahkan oleh paket bipartisan sebelumnya.

Baca Juga: Berbagai Bank Sentral Tetap Menjadikan Pengendalian Inflasi sebagai Misi Utama

Senator Richard Shelby, Republikan senior di Komite Alokasi Senat, memuji RUU pengeluaran untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan hampir $42 miliar dari tahun lalu menjadi total $782 miliar.

Tanpa pengesahan undang-undang ini pada tengah malam Jumat, agen federal harus mulai memberhentikan pekerja dan menangguhkan program pemerintah yang dianggap tidak penting.

Senat juga meloloskan RUU stop-gap yang memperpanjang pendanaan federal yang ada hingga Selasa sehingga panitera kongres memiliki waktu yang mereka butuhkan untuk memproses undang-undang "omnibus" yang luas - tugas yang bisa melampaui batas waktu tengah malam Jumat.

Itu memastikan tidak ada gangguan dalam layanan pemerintah sebelum Biden menerima RUU omnibus dari Kongres untuk ditandatangani menjadi undang-undang.

Bagikan

Berita Terbaru

Penggemar Kereta Api Membangun Asa
| Minggu, 08 September 2024 | 05:10 WIB

Penggemar Kereta Api Membangun Asa

Tak sekedar mengeluarkan keluh kesah, komunitas kereta api juga melakukan edukasi. 

Pelaku Usaha yang Mengeduk Cuan dari Pelari yang Tampil Trendi
| Minggu, 08 September 2024 | 05:10 WIB

Pelaku Usaha yang Mengeduk Cuan dari Pelari yang Tampil Trendi

Ragam event olahraga lari membawa berkah bagi produsen apparel merek lokal. 

Strategi ESG Bukalapak: Bukan Alasan Meski Rapor Keuangan Masih Merah
| Minggu, 08 September 2024 | 05:10 WIB

Strategi ESG Bukalapak: Bukan Alasan Meski Rapor Keuangan Masih Merah

Melihat inisiatif dan strategi ESG Bukalapak.com (BUKA) untuk mendorong keberlanjutan bisnis.

Sejahterakan Rakyat Lagi
| Minggu, 08 September 2024 | 05:10 WIB

Sejahterakan Rakyat Lagi

Indikasi penurunan level masyarakat kelas menengah ini sejatinya sudah terlihat lama.

Menanti Peran Rumpun Bambu dari Multi Bintang
| Minggu, 08 September 2024 | 05:10 WIB

Menanti Peran Rumpun Bambu dari Multi Bintang

PT Multi Bintang Indonesia Tbk giat menanam pohon bambu. Untuk apa?

 
Bau Kolusi Saat IPO Emiten Saham di Bursa Efek Indonesia
| Sabtu, 07 September 2024 | 12:32 WIB

Bau Kolusi Saat IPO Emiten Saham di Bursa Efek Indonesia

Saat IPO banyak dokumen yang harus dikumpulkan ke regulator. 

Bursa Bullish, Reksadana Saham Mencetak Imbal Hasil Positif
| Sabtu, 07 September 2024 | 11:48 WIB

Bursa Bullish, Reksadana Saham Mencetak Imbal Hasil Positif

eksadana saham mencatatkan imbal hasil tertinggi di tahun ini pada bulan Agustus. 

Ekspansi Sunindo Cetak Hasil Positif
| Sabtu, 07 September 2024 | 11:41 WIB

Ekspansi Sunindo Cetak Hasil Positif

Melihat profil bisnis PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) dan rencana ekspansi di tahun ini

Prajogo Pangestu Jual 12,41 Juta Saham CUAN
| Sabtu, 07 September 2024 | 09:17 WIB

Prajogo Pangestu Jual 12,41 Juta Saham CUAN

Penjualan saham CUAN ini bukan merupakan transaksi repurchase agreement. 

Penjualan Rata-Rata Tiap Toko Alfamart (AMRT) Tumbuh Sepanjang Juli 2024
| Sabtu, 07 September 2024 | 09:12 WIB

Penjualan Rata-Rata Tiap Toko Alfamart (AMRT) Tumbuh Sepanjang Juli 2024

Hingga Juli 2024, AMRT berhasil membukukan pertumbuhan rata-rata penjualan tiap toko sebesar 4%-5%.

INDEKS BERITA

Terpopuler