Penanganan Covid-19 Membaik, Jangan Sampai Ada Lonjakan Gegara Mudik

Jumat, 23 April 2021 | 16:49 WIB
Penanganan Covid-19 Membaik, Jangan Sampai Ada Lonjakan Gegara Mudik
[ILUSTRASI. Peniadaan mudik ditujukan agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 seperti di India. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.]
Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penanganan pandemi Covid-19 mulai menunjukkan perbaikan. Penambahan kasus baru Covid-19 cenderung menurun setelah mencapai puncaknya pada akhir Januari lalu. 

Di sisi lain, jumlah daerah yang masuk zona berisiko tinggi terhadap Covid-19 alias zona merah juga terus berkurang. 

Meski begitu, perkembangan ini tak boleh membuat masyarakat berleha-leha. Tanpa kehati-hatian dan disiplin dalam penerapan protokol kesehatan, Indonesia bisa mengalami lonjakan kasus Covid-19. 

Baca Juga: Mengerek Konsumsi Masyarakat Lewat THR dan Bebas Ongkir Belanja Online

Seperti diketahui, berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 per 18 April 2021, jumlah daerah yang masuk kategori zona merah berkurang menjadi enam kabupaten/kota. Pada pekan sebelumnya, masih ada 11 kabupaten/kota yang berada di zona merah Covid-19. 

Sebanyak sembilan kabupaten/kota bergeser dari zona merah ke zona risiko sedang alias zona oranye. Sementara ada empat kabupaten/kota yang justru bergeser dari zona oranye ke zona merah. 

Penambahan harian pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia juga cenderung membaik. Dalam sebulan terakhir, penambahan kasus baru ada di kisaran 4.000-5.000 kasus baru.

Per 21 April 2021, penambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 5.720 kasus dengan jumlah kasus aktif sebanyak 101.106 kasus. Persentase antara kasus baru terhadap kasus aktif sebesar 6,2%. Ini lebih rendah dibandingkan persentase rata-rata dunia yang sebanyak 12,8%. 

Baca Juga: PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) Membangun Kongsi di Proyek PLTS

Pada tingkat global, per 22 April 2021, jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 sebanyak 144,43 juta. Beberapa negara belakangan ini justru melaporkan lonjakan kasus Covid-19.

"Perjuangan menghadapi pandemi masih berlangsung di berbagai negara, bahkan beberapa diantaranya semakin kewalahan beberapa bulan terakhir," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

India, misalnya, dalam dua bulan terakhir menunjukkan lonjakan kasus baru yang sangat tajam. Sejak Februari 2021 hingga kini, kasus baru Covid-19 di India bertambah berkisar 300.000 kasus per hari. Sebelumnya, penambahan kasus baru di Indoa hanya di kisaran 9.000 kasus per hari. 

Turki juga mengalami hal yang hampir yang sama. Sebelumnya, angka penambahan kasus positif Covid-19 di Turki ada di kisaran 5.000 per hari. Namun, angka tersebut terus meningkat hingga April menjadi lebih dari 60.000 kasus per hari. 

Sementara Brasil dalam enam bulan terakhir malah belum menunjukkan perbaikan yang signifikan. Sejak Oktober tahun lalu, penambahan kasus positif di Brasil berkisar di angka 50.000 hingga 70.000 kasus per hari. 

Baca Juga: Kenaikan Harga Minyak Berdampak Baik Buat Elnusa, Simak Rekomendasi Saham ELSA

Jika Indonesia tidak hati-hati dan disiplin menjalankan protokol kesehatan, Wiku mengatakan, tidak menutup kemungkinan Indonesia juga akan mengalami lonjakan kasus yang signifikan. 

Itu sebabnya, butuh upaya ekstra keras untuk terus mengupayakan penurunan laju penambahan kasus Covid-19.

"Lonjakan kasus dapat kita hindari dengan terus meningkatkan pelayanan pada pasien Covid-19, utamanya pada gejala sedang dan berat, serta kesadaran masyarakat untuk terus disiplin menerapkan protokol kesehatan," kata Wiku. 

Wiku menambahkan, testing dan tracing harus menjadi upaya yang ditingkatkan untuk menjaring kasus baru sebelum terlambat. Sehingga treatment dapat dilakukan sedini mungkin. 

Masyarakat juga diharapkan mentaati aturan yang dibuat pemerintah dalam penanganan Covid-19. Termasuk dalam hal ini adalah aturan terkait peniadaan mudik. 

"Sebagai catatan, adanya aturan terkait peniadaan mudik juga hasil dari pembelajaran lonjakan kasus di India beberapa waktu lalu," ujar Wiku.

Baca Juga: Kuartal I-2021 Belanja Negara Naik 15,6%, Menkeu Berharap Ada Dampak ke Ekonomi

Meskipun mudik telah lama menjadi tradisi, Wiku mengingatkan, masyarakat sebaiknya menunda untuk sementara. Sebab, mudik bisa membahayakan keluarga yang masuk kelompok lansia (lanjut usia) karena tradisi silaturahmi saat mudik umumnya dipenuhi interaksi fisik. 

"Penting untuk diingat, lansia merupakan populasi yang mendominasi kematian akibat Covid-19 dengan persentase 48,3%. 

Oleh karena itu pemerintah meminta masyarakat untuk mengurungkan niatnya menjalankan kegiatan mudik, untuk melindungi diri kita dan keluarga di kampung halaman. 

Selanjutnya: Mahasiswa, Pasien Hingga Debitur Eks BPPN Bisa Mengajukan Keringanan Utang

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

 

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Pelemahan Daya Beli Masih Berlanjut, Permintaan Kredit Konsumsi Surut
| Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:50 WIB

Pelemahan Daya Beli Masih Berlanjut, Permintaan Kredit Konsumsi Surut

Daya beli masyarakat Indonesia tampak masih lesu. Ini tecermin dari perlambatan pertumbuhan kredit konsumsi yang masih berlanjut hingga Juli.​

Pembayaran Dividen Datang Saat Kondisi Masih Menantang
| Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:45 WIB

Pembayaran Dividen Datang Saat Kondisi Masih Menantang

Sejumlah emiten dijadwalkan membayar dividen interim pada hari ini. Emiten mana yang yield dividennya paling menarik?

Bank KB Indonesia (BBKP) Menawarkan Obligasi Senilai Rp 2,86 Triliun
| Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:40 WIB

Bank KB Indonesia (BBKP) Menawarkan Obligasi Senilai Rp 2,86 Triliun

Melansir prospektus di BEI, kemarin, obligasi ini bagian dari penawaran umum obligasi berkelanjutan II BBKP senilai total Rp 3 triliun. ​

Pendapatan dan Laba Baramulti Suksessarana (BSSR) Turun Dua Digit di Semester I-2025
| Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:35 WIB

Pendapatan dan Laba Baramulti Suksessarana (BSSR) Turun Dua Digit di Semester I-2025

Laba bersih PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) per akhir Juni 2025 hanya US$ 49,67 juta, turun 38,19% (yoy) dari US$ 80,36 juta per Juni 2024.​

Wakil Menteri Dilarang Rangkap Jabatan
| Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:20 WIB

Wakil Menteri Dilarang Rangkap Jabatan

Mahkamah Konstitusi (MK) melarang wakil menteri merangkap jabatan sebagai komisaris BUMN seperti halnya para menteri. .

Celah Impor Jagung Saat Harga Mulai Melambung
| Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:20 WIB

Celah Impor Jagung Saat Harga Mulai Melambung

Pasokan menipis, harga jagung di pasaran sudah melebihi harga acuan pembelian (HAP) yang ditetapkan pemerintah.

Tantangan Berat Asahimas Flat Glass (AMFG) Menjaga Kinerja Tahun Ini
| Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:16 WIB

Tantangan Berat Asahimas Flat Glass (AMFG) Menjaga Kinerja Tahun Ini

Langkah Asahimas Flat Glass (AMFG) kemungkinan akan berat untuk bisa menumbuhkan kinerja di akhir 2025.

Buruh Kembali Tuntut Perbaikan Kesejahteraan
| Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:05 WIB

Buruh Kembali Tuntut Perbaikan Kesejahteraan

Serikat pekerja menuntut kenaikan upah para pekerja yang  berkisar antara 8,5%-10,5% pada tahun depan.

Klaim Penebusan Polis Asuransi Jiwa Susut Meski Daya Beli Masih Surut
| Jumat, 29 Agustus 2025 | 04:50 WIB

Klaim Penebusan Polis Asuransi Jiwa Susut Meski Daya Beli Masih Surut

Klaim surrender alias penebusan nilai polis mencapai Rp 34,4 triliun sepanjang enam bulan pertama 2025, alias menyusut 8,5% secara tahunan.

Ada Potensi Penurunan IHSG pada Hari Terakhir Agustus 2025 Saat Demo Memanas
| Jumat, 29 Agustus 2025 | 04:50 WIB

Ada Potensi Penurunan IHSG pada Hari Terakhir Agustus 2025 Saat Demo Memanas

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,78% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG naik 12,32%.

INDEKS BERITA