Pendapatan Naik, Darma Henwa (DEWA) Masih Menderita Kerugian Meski Mulai Menyusut
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Darma Henwa Tbk (DEWA) masih melempem.
Terbukti, Darma Henwa membukukan kerugian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sepanjang semester I-2019 sebesar US$ 1,58 juta.
Berita bagusnya, kerugian Darma Henwa turun 28,82% secara dibandingkan periode sama tahun lalu.
Kerugian tersebut disebabkan rugi selisih kurs US$ 1,4 juta. Padahal sebelumnya, DEWA berhasil membukukan laba kurs US$ 3,26 juta.
Sekretaris Perusahaan Darma Henwa Mukson Arif Rosyid mengaku selalu mengontrol fluktuasi rupiah.
Tahun lalu, rupiah bergerak di Rp 14.500-Rp 15.000 per dollar AS. Sementara saat ini rupiah stabil di Rp 14.255.
"Bila penguatan terus berlangsung, maka manajemen akan melakukan pengendalian termasuk hedging," jelas dia kepada KONTAN, Senin (5/8).
Di sisi lain, pendapatan Darma Henwa naik 11,67% secara yoy menjadi US$ 129,57 juta.
Pengerjaan tambang proyek batubara Bengalon milik PT Kaltim Prima Coal berkontribusi 71,26% terhadap pendapatan.
Kemudian, pengerjaan tambang batubara Asam-Asam PT Arutmin Indonesia menyumbang pendapatan US$ 32,34 juta dan proyek batubara Satui PT Cakrawala Langit Sejahtera berkontribusi US$ 4,26 juta.
Selain itu, proyek infrastruktur tambang PT Dairi Prima Mineral dan PT Citra Palu Mineral menambah pendapatan DEWA sebesar US$ 593.212 dan US$ 25.473.
Peningkatan pendapatan tersebut membuat laba bruto DEWA melesat 860,6% menjadi US$ 8,84 juta.
"Peningkatan laba bruto disebabkan Darma Henwa berhasil efisiensi dan meningkatkan produksi," jelas Mukson.
Darma Henwa juga mencatat kenaikan aset karena adanya pinjaman bank. Per semester I-2019 aset DEWA naik 19,4% menjadi US$ 495,61 juta.
Darma Henwa mendapat pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar US$ 115,86 juta. Rinciannya, sebanyak US$ 98,8 juta digunakan untuk pembiayaan peralatan pertambangan.
Lalu. sebesar US$ 17 juta digunakan untuk membeli peralatan pertambangan. Pinjaman ini akan dilunasi dalam 12 angsuran bulanan dan dikenakan bunga mengambang sebesar 7% per tahun.