Pendapatan Tahun Ini Turun 30%, Huawei Prediksi Bisnisnya Tetap Tertekan di 2022

Jumat, 31 Desember 2021 | 10:59 WIB
Pendapatan Tahun Ini Turun 30%, Huawei Prediksi Bisnisnya Tetap Tertekan di 2022
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Logo Huawei terlihat dalam badge yang disematkan di kain sari seorang wanita di India Mobile Congress di New Delhi, India, 14 Oktober 2019. REUTERS/Anushree Fadnavis/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Huawei Technologies Co Ltd memperkirakan pendapatannya sepanjang tahun ini turun hampir 30%. Raksasa peralatan telekomunikasi China yang terpukul oleh sanksi Amerika Serikat (AS) itu, memperkirakan tantangan terhadap kegiatan usahanya akan berlanjut selama tahun mendatang.

Pendapatan untuk tahun ini diproyeksikan mencapai 634 miliar yuan, atau setara US$ 99,48 miliar, kata rotating chairman Guo Ping dalam surat Tahun Baru kepada karyawan pada hari Jumat.

Angka itu mencerminkan penurunan 28,9% dari pendapatan selama 2020 sebesar 891,4 miliar yuan.

Baca Juga: Saat Covid-19 Mengganas Lagi, Aktivitas Sektor Manufaktur China Menguat

Kendati pendapatan menurun, Guo mengatakan puas dengan kinerja bisnis Huawei di 2021. Ia menyebut tahun depan sejumlah tantangan akan kembali hadir.

"Lingkungan bisnis yang tidak terduga, politisasi teknologi, dan gerakan deglobalisasi yang berkembang semuanya menghadirkan tantangan serius," demikian kutipan dari surat yang diunggah di situs web perusahaan.

Pada tahun 2019, rezim Donald Trump memberlakukan larangan bagi perusahaan di negerinya untuk berdagang dengan Huawei, dengan alasan keamanan nasional. Larangan itu mengakibatkan Huawei tak lagi bisa membeli produk asal AS, termasuk sistim operasi Android untuk digunakan di ponsel buatannya.

Baca Juga: Prihatin Dengan Nano Flat dan Cage Home, Hong Kong Atur Luas Minimal Penjualan Rumah

Sanksi AS yang bersamaan dengan penurunan pasar domestik akibat virus corona, membebani kinerja Huawei.

"Kita harus tetap berpegang pada strategi kita dan menanggapi secara rasional kekuatan eksternal yang berada di luar kendali kita," kata Guo.

Huawei akan terus fokus pada infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dan perangkat pintar, kata surat itu.

Pendapatan kuartal ketiga turun 38% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, laporan pendapatan terbaru Huawei menunjukkan. Pendapatan tiga kuartal pertama turun hampir sepertiga tahun ke tahun.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Dikelilingi Sentimen Akuisisi dan Fundamental, Saham INET Melanjutkan Penguatan
| Senin, 17 November 2025 | 19:10 WIB

Dikelilingi Sentimen Akuisisi dan Fundamental, Saham INET Melanjutkan Penguatan

Dorongan terhadap saham INET dilatarbelakangi oleh aksi korporasi untuk memperluas ekspansi dan jaringan internet berkecepatan tinggi.

Bunga KUR Dipatok Flat 6% Mulai 2026, UMKM Bisa Ajukan KUR Tanpa Batas
| Senin, 17 November 2025 | 17:38 WIB

Bunga KUR Dipatok Flat 6% Mulai 2026, UMKM Bisa Ajukan KUR Tanpa Batas

Menteri UMKM Maman Abdurrahman umumkan perubahan signifikan KUR: bunga flat 6% dan pengajuan tanpa batas mulai 2026. 

Pemerintah Siap Patok Bea Keluar Emas, Targetkan Penerimaan Hingga Rp 2 Triliun
| Senin, 17 November 2025 | 16:35 WIB

Pemerintah Siap Patok Bea Keluar Emas, Targetkan Penerimaan Hingga Rp 2 Triliun

Besaran tarif dalam usulan ini bersifat progresif, mengikuti perkembangan harga emas dunia atau harga mineral acuan (HMA)

Kinerja BBCA Oktober: Pertumbuhan Laba Melambat Tapi Masih Sesuai Proyeksi Analis
| Senin, 17 November 2025 | 13:17 WIB

Kinerja BBCA Oktober: Pertumbuhan Laba Melambat Tapi Masih Sesuai Proyeksi Analis

BCA catat laba Rp 48,26 triliun di Oktober 2025, naik 4,39% secara tahunan dan sesuai proyeksi analis

Membedah Dampak Redenominasi Rupiah untuk Perekonomian
| Senin, 17 November 2025 | 10:33 WIB

Membedah Dampak Redenominasi Rupiah untuk Perekonomian

Situasi ekonomi suatu negara sangat mempengaruhi keberhasilan redenominasi. Ada beberapa aspek yang membuat kebijakan ini gagal.

Pelemahan Harga Properti, CTRA dan SMRA Tahan Banting dan Lebih Bisa Beradaptasi
| Senin, 17 November 2025 | 09:57 WIB

Pelemahan Harga Properti, CTRA dan SMRA Tahan Banting dan Lebih Bisa Beradaptasi

Survei harga properti BI menunjukkan pertumbuhan harga properti residensial di pasar primer melambat, hanya naik 0,84% YoY hingga kuartal III-2025

Strategi Transformasi ASSA Berbuah Manis: Laba Melonjak, Saham Direkomendasikan Buy
| Senin, 17 November 2025 | 08:30 WIB

Strategi Transformasi ASSA Berbuah Manis: Laba Melonjak, Saham Direkomendasikan Buy

Laba bersih PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) melompat didorong bisnis logistik dan penjualan kendaraan bekas.

Daya Beli Konsumen bisa Menguat, Saham Ritel AMRT dan MIDI Siap Tancap Gas?
| Senin, 17 November 2025 | 08:09 WIB

Daya Beli Konsumen bisa Menguat, Saham Ritel AMRT dan MIDI Siap Tancap Gas?

Menjelang momen musiman Nataru, kinerja emiten ritel modern seperti PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diprediksi menguat.

Dana Kelolaan Reksadana Pecah Rekor Rp 621 Tiliun, Aset Defensif jadi Andalan
| Senin, 17 November 2025 | 08:00 WIB

Dana Kelolaan Reksadana Pecah Rekor Rp 621 Tiliun, Aset Defensif jadi Andalan

Tujuh tahun mentok di sekitar Rp 500-an triliun, akhirnya dana kelolaan industri reksadana tembus level Rp 600 triliun.  

Investor Ritel Lebih Mengincar ST015 Tenor Dua Tahun
| Senin, 17 November 2025 | 06:45 WIB

Investor Ritel Lebih Mengincar ST015 Tenor Dua Tahun

Berdasarkan catatan salah satu mitra distribusi, Bibit, ST015 tenor dua tahun ST015T2 mencatatkan penjualan lebih banyak

INDEKS BERITA

Terpopuler