Penerbitan Obligasi Korporasi dengan Rating A Mendominasi

Rabu, 20 Juli 2022 | 04:00 WIB
Penerbitan Obligasi Korporasi dengan Rating A Mendominasi
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten dengan rating A mendominasi penerbitan obligasi korporasi sepanjang kuartal II-2022. Nilai penerbitan obligasi korporasi pun jauh lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.

Kepala Divisi Pemeringkatan Non Jasa Keuangan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Niken Indriarsih mengungkapkan, jumlah penerbitan obligasi korporasi pada kuartal II-2022 mencapai Rp 32,37 triliun. Jumlah ini naik 60,7% secara tahunan. 

"Ini membuat penerbitan surat utang korporasi sepanjang semester I-2022 mencapai Rp 72,7 triliun, meningkat 67% dari semester I-2021 yang hanya Rp 43,37 triliun," terang Niken, kemarin.

Baca Juga: Penerbitan Obligasi Korporasi Diperkirakan Mencapai Rp 125 Triliun di Tahun 2022

Pada periode 1 April-15 Juli 2022, Niken menyebut Pefindo telah merilis 39 peringkat di sektor non keuangan I, meliputi industri dasar, konsumer, komoditas, serta menara dan telekomunikasi. 

Dilihat dari rating, surat utang korporasi dengan rating A mendominasi, yakni 14 surat utang. Kemudian surat utang yang mendapat rating AAA dan AA masing-masing ada 12 dan 10. Di rating BBB ada dua perusahaan dan rating BB ada satu perusahaan.

Pada periode sama, Pefindo mempublikasikan 37 peringkat divisi non-keuangan II, meliputi konstruksi, manufaktur, logistik, properti, infrastruktur, dan rumahsakit. Surat utang korporasi dengan rating A di segmen ini juga mendominasi, ada 13.  

Lalu surat utang rating AA ada 11 dan rating AAA ada dua. Sedang, rating BBB ada  10 dan, rating BB hanya satu.

Di paruh kedua tahun ini, Niken menyebut, Pefindo memegang mandat pemeringkatan surat utang korporasi yang belum listing dari 50 perusahaan, senilai Rp 64,65 triliun. Berdasarkan institusi, perusahaan non-BUMN mendominasi, yakni 31 perusahaan. 

Baca Juga: Suku Bunga Diramal Naik, Penerbitan Obligasi Korporasi Diyakini Tetap Ramai

Namun, dari nominal penerbitan, perusahaan BUMN lebih besar, mencapai Rp 33,92 triliun. "Akan tetapi mandat ini belum tentu diterbitkan pada sisa tahun ini semuanya, bisa saja baru dilakukan pada tahun depan," imbuh Niken. Pefindo optimistis penerbitan surat utang korporasi tahun ini mencapai Rp 102 triliun-Rp 125 triliun. 

Bagikan

Berita Terbaru

Arus Pemudik Mulai Beranjak dari Area Jakarta
| Senin, 24 Maret 2025 | 04:15 WIB

Arus Pemudik Mulai Beranjak dari Area Jakarta

Mulai terjadinya arus pemudik dari area Jakarta salah satunya efek dari penerapan work from anywhere (WFA).

Bulog Sudah Serap Lebih dari 400.000 Ton Gabah
| Senin, 24 Maret 2025 | 04:10 WIB

Bulog Sudah Serap Lebih dari 400.000 Ton Gabah

Perum Bulog mengklaim penyerapan beras sudah mencapai 26.000 ton perhari dari sebelumnya yang dibawah 20.000 ton per hari. 

Pemerintah Menambah Jumlah Penerima MBG
| Senin, 24 Maret 2025 | 04:05 WIB

Pemerintah Menambah Jumlah Penerima MBG

Skema baru makan bergizi gratis alias MBG berubah yakni mitra akan mendapatkan uang muka terlebih dulu.

Pasar Berharap Danantara Bisa Menjaga Profesionalitas dan Independensi
| Senin, 24 Maret 2025 | 04:00 WIB

Pasar Berharap Danantara Bisa Menjaga Profesionalitas dan Independensi

Pemerintah secara resmi bersiap mengumumkan tim personil komplet dari BPI Danantara pada hari Senin ini.

Prospek Bergantung Pada Hasil RUPS Bank BUMN
| Senin, 24 Maret 2025 | 04:00 WIB

Prospek Bergantung Pada Hasil RUPS Bank BUMN

Pergerakan saham perbankan di pekan jelang libur panjang lebaran akan dipengaruhi sentimen hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) bank BUMN​

Multifinance Terus Menggali Pasar Alternatif
| Senin, 24 Maret 2025 | 03:30 WIB

Multifinance Terus Menggali Pasar Alternatif

Multifinance dituntut lebih aktif mencari peluang pasar saat penjualan kendaraan masih tersendat hingga awal tahun 2025. 

Teror Kepala Babi dan Demokrasi
| Senin, 24 Maret 2025 | 03:29 WIB

Teror Kepala Babi dan Demokrasi

Teror pada Tempo mengonfirmasi rentannya kebebasan sipil yang masih menjadi problem dan membuat indeks demokrasi Indonesia mengalami kemunduran.

IHSG Merosot 3,95% Sepekan, Net Sell Asing Tembus Rp 7 Triliun
| Senin, 24 Maret 2025 | 03:25 WIB

IHSG Merosot 3,95% Sepekan, Net Sell Asing Tembus Rp 7 Triliun

IHSG ditutup pada 6.258,18 pada perdagangan terakhir. Posisi terendah IHSG pekan ini berada di 6.011,84 dengan posisi tertinggi 6.557,41.

Alarm Menyala, Risiko Berinvestasi di Indonesia Semakin Tinggi
| Senin, 24 Maret 2025 | 03:05 WIB

Alarm Menyala, Risiko Berinvestasi di Indonesia Semakin Tinggi

Kontroversi kebijakan pemerintah membuat persepsi risiko berinvestasi di pasar keuangan Indonesia meningkat. 

Plafon Pinjaman Produktif Naik, Fintech Lending Gencar Memperluas Pasar
| Senin, 24 Maret 2025 | 02:50 WIB

Plafon Pinjaman Produktif Naik, Fintech Lending Gencar Memperluas Pasar

Dengan nilai pinjaman yang lebih tinggi, kelas pengusaha yang bisa dilayani fintech lending bisa makin luas. 

INDEKS BERITA

Terpopuler