Pengenaan Bea Masuk Anti Dumping atas Baja Asal China Diperpanjang

Selasa, 26 Maret 2019 | 06:58 WIB
Pengenaan Bea Masuk Anti Dumping atas Baja Asal China Diperpanjang
[]
Reporter: Grace Olivia | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengenaan bea masuk anti dumping (BMAD) atas sejumlah produk impor besi dan baja lkembali diperpanjang. Kementerian Keuangan (Kemkeu) telah menerbtikan sejumlah aturan yang mengatur pemberlakuan BMAD tersebut.

Pertama, Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 24/2019 tentang Pengenaan Bea Masuk Anti Dumping terhadap Impor Produk H section dan I section dari Negara Republik Rakyat Tiongkok.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, penyelidikan Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) membuktikan: masih ditemukan adanya praktik dumping terhadap impor produk H Section dan I Section dari China.

Alhasil, bila pengenaan BMAD dihentikan, kerugian akan berulang kembali. Oleh karena itu, lewat pasal 1 aturan tersebut mengenakan BMAD dengan taraif 11,93% terhadap baja yang diekspor oleh seluruh produsen asal China.

Kedua, PMK No 25/ 2019 tentang Pengenaan Bea Masuk Anti Dumping terhadap Impor Produk Canai Lantaian dari Besi atau Baja Bukuan Paduan dari Negara Republik Rakyat Tiongkok, India, Rusia, Kazkhstan, Belarusia, Taiwan, dan Thailand.

Menkeu menyebut, industri baja saat ini yang digempur persaingan dengan produsen China. Masalah ini bahkan sudah menjadi pembahasan geopolitik lantaran tekanan yang sama juga turut dialami oleh industri baja di negara maju. "Produksi RRT (China) memang sudah merajalela di seluruh dunia. Jepang, Korea, Kanada, dan Eropa juga sama terengah-engah," ujar dia.

Hanya, Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi menilai, pengenaan BMAD cenderung kontraproduktif bagi industri. Pasalnya, BMAD Tak hanya mengerem masuknya produk baja dari negara yang dituduh melakukan dumping, tapi juga dari negara lain. "Hanya input ini dibutuhkan untuk industri kita," kata Fithra, Senin (25/3). Kecenderungan ini berpengaruh meningkatkan biaya produksi, khususnya manufaktur.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kinerja industri manufaktur besar dan sedang selama 2018 tumbuh melambat menjadi 4,07% year on year (yoy), dibanding 2017 yang masih tumbuh 4,74% yoy. Meski begitu, BMAD bisa berdampak positif untuk menekan impor.

Bagikan

Berita Terbaru

Trisula International (TRIS) Bidik Pasar Kanada dan Uni Eropa
| Sabtu, 04 Oktober 2025 | 08:00 WIB

Trisula International (TRIS) Bidik Pasar Kanada dan Uni Eropa

Menyambut baik adanya kesepakatan perdagangan dengan Kanada dan Uni Eropa, meski dampaknya belum akan langsung terasa.

Eryanto, Presiden Direktur Syngenta Indonesia: Mengawal Senyum Para Petani
| Sabtu, 04 Oktober 2025 | 07:48 WIB

Eryanto, Presiden Direktur Syngenta Indonesia: Mengawal Senyum Para Petani

Eryanto belajar filosofi compassionate leadership: memimpin dengan hati, mendengarkan dengan sabar dan menghargai karyawan.

Surge (WIFI) Ekspansi Jaringan Internet
| Sabtu, 04 Oktober 2025 | 07:25 WIB

Surge (WIFI) Ekspansi Jaringan Internet

WIFI optimistis bisa memenangi lelang frekuensi 1,4 GHz yang digelar pemerintah.setelah dinyatakan lolos administrasi.

Aset Kripto Terangkat Shutdown Pemerintah AS
| Sabtu, 04 Oktober 2025 | 07:00 WIB

Aset Kripto Terangkat Shutdown Pemerintah AS

Pelemahan dolar AS dan yield obligasi AS mendukung reli aset dengan risiko tinggi, seperti bitcoin dan aset kripto lain.

Multifinance Berpotensi Kian Semarak Jajal Bisnis Paylater
| Sabtu, 04 Oktober 2025 | 07:00 WIB

Multifinance Berpotensi Kian Semarak Jajal Bisnis Paylater

Outstanding pembiayaan paylater perusahaan pembiayaan mencapai Rp 8,81 triliun per Juli 2025, tumbuh 56,74% secara tahunan.​

Gerak Rupiah dalam Sepekan Terangkat Data Ekonomi
| Sabtu, 04 Oktober 2025 | 07:00 WIB

Gerak Rupiah dalam Sepekan Terangkat Data Ekonomi

 Melansir Bloomberg, Jumat (3/10), rupiah menguat 0,21% ke Rp 16.562 per dolar AS. Dalam sepekan, rupiah spot telah menguat 1,05%.

Memperkuat Bisnis Hiburan, IRSX Menggandeng Artis
| Sabtu, 04 Oktober 2025 | 06:59 WIB

Memperkuat Bisnis Hiburan, IRSX Menggandeng Artis

Sinergi artis dan kreator diharapkan mendorong engagement, memperluas jangkauan kampanye brand, serta meningkatkan monetisasi.

Paparan Radioaktif Cesium-137
| Sabtu, 04 Oktober 2025 | 06:45 WIB

Paparan Radioaktif Cesium-137

Semua masalah ini kembali menegaskan bahwa memang ada kemungkinan dampak radioaktif bagi kesehatan masyarakat.

Strategi Jitu Yolanda Widjaja : Pentingnya Belajar dan Diversifikasi
| Sabtu, 04 Oktober 2025 | 06:41 WIB

Strategi Jitu Yolanda Widjaja : Pentingnya Belajar dan Diversifikasi

Yolanda terbiasa menilai risiko dari berbagai sudut. Hal itu memengaruhi cara pandangnya dalam berinvestasi

Investor Masing Menunggu Katalis Baru di Saham Perbankan
| Sabtu, 04 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Investor Masing Menunggu Katalis Baru di Saham Perbankan

Saham bank besar kini tergolong murah setelah mengalami koreksi harga cukup dalam. Rasio PER dan PBV bahkan berada jauh di bawah level historis.​

INDEKS BERITA

Terpopuler