Penyaluran KPR Non Subsidi BTN Semakin Kencang

Jumat, 29 November 2024 | 06:30 WIB
Penyaluran KPR Non Subsidi BTN Semakin Kencang
[ILUSTRASI. Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Nixon LP Napitupulu (tengah) bersama jajaran direksi saat Analyst Meeting Kuartal III/2024 di Jakarta, Kamis (28/11). BTN mencatatkan kinerja positif dengan menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp 356,1 triliun per akhir September 2024, atau tumbuh sebesar 11,9% secara tahunan. Sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) BTN mencapai Rp 370,7 triliun hingga akhir September 2024, bertumbuh 14,5% dibandingkan dengan Rp 323,9 triliun pada periode yang sama tahun lalu. (Foto Dok. BTN)]
Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspansi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) masih cukup kencang meski dihadapkan dengan tantangan biaya dana tinggi serta fenomena penurunan daya beli masyarakat. Ekspansi terutama terjadi di bisnis kredit kepemilikan rumah (KPR), yang merupakan bisnis inti BTN.

Per September 2024, total kredit BTN telah mencapai Rp 356,06 triliun, atau tumbuh sebesar 11,9% secara tahunan. Outstanding KPR mencapai Rp 276,5 triliun atau tumbuh sebesar 10,4% secara tahunan. KPR menyumbang 77,7% terhadap total portofolio kredit bank pelat merah ini.

Jika dirinci, pertumbuhan KPR non subsidi BTN tampil paling moncer. Nilainya sudah mencapai Rp 103,8 triliun atau tumbuh 11,7% secara tahunan. Sedangkan KPR subsidi tercatat baru tumbuh 9,5% secara tahunan menjadi sebesar Rp 172,7 triliun.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, BTN tetap mampu menjaga fungsi intermediasi dengan optimal, meski pertumbuhan konsumsi rumahtangga nasional mengalami stagnasi dan daya beli masyarakat mengalami pelemahan.

Baca Juga: Kinerja Kredit dan DPK Ungguli Industri, Simak Strategi BTN

“Ini menandakan BTN mampu menjalankan salah satu tugas utamanya untuk turut menggerakkan ekonomi dan membuka akses pinjaman bagi masyarakat,” ujar Nixon dalam keterangannya, Kamis (28/11).

Nixon mengungkapkan, sebanyak 75% debitur KPR subsidi BTN merupakan kelompok generasi millenial, yang merupakan kelompok dengan kategori usia produktif sekitar 21 tahun hingga 35 tahun.

BTN melihat prospek KPR subsidi juga masih cerah. Pasalnya, minat masyarakat segmen menengah ke atas yang dilayani oleh sales center BTN cukup tinggi. Segmen ini biasanya memiliki ticket size KPR di atas Rp 750 juta.

Hingga Oktober 2024, BTN telah mengoperasikan sembilan sales center. Tiga di antaranya terletak di kawasan dengan segmen menengah ke atas di Jakarta, yakni Pantai Indah Kapuk, Pondok Indah dan Cibubur.

Baca Juga: BTN Jaring Inovasi Berkelanjutan di Sektor Perumahan

Nixon mengatakan, nasabah yang dilayani sales center memiliki rata-rata saldo tabungan tiga kali lipat lebih tinggi ketimbang nasabah non subsidi pada umumnya.

Sales center juga memberi kontribusi lebih dari 20% pada total penyaluran KPR non subsidi BTN. “Melihat prospek yang positif, kami berencana menambah sales center sampai 15 kantor hingga akhir 2025,” ungkap Nixon.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

SSIA Buka Peluang Kolaborasi Lanjutan dengan Konglomerasi Grup Djarum & Barito
| Sabtu, 23 Agustus 2025 | 13:00 WIB

SSIA Buka Peluang Kolaborasi Lanjutan dengan Konglomerasi Grup Djarum & Barito

Presiden Direktur SSIA Johannes Suriadjaja menyampaikan, kedua grup tersebut terbuka atas kesempatan atau peluang kolaborasi bersama SSIA.

Kiat Setyono Djuandi Darmono: Investasi Sektor Riil Sambil Menciptakan Lapangan Kerja
| Sabtu, 23 Agustus 2025 | 10:15 WIB

Kiat Setyono Djuandi Darmono: Investasi Sektor Riil Sambil Menciptakan Lapangan Kerja

Tujuan saya berinvestasi bukan hanya mencari untung, tetapi menciptakan lapangan kerja dan manfaat bagi masyarakat,

Vanda Laura Jadi Presdir Perempuan Pertama Urus SPBU
| Sabtu, 23 Agustus 2025 | 09:45 WIB

Vanda Laura Jadi Presdir Perempuan Pertama Urus SPBU

Perjalanan karier ari Vanda Laura yang memulai dari cuci sayuran hingga menjadi figur yang memimpin ekspansi SPBU BP-AKR

Kucuran Kredit dari Perbankan ke Segmen UMKM Semakin Mampet
| Sabtu, 23 Agustus 2025 | 08:55 WIB

Kucuran Kredit dari Perbankan ke Segmen UMKM Semakin Mampet

Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, kredit UMKM hanya tumbuh 1,6% secara tahunan per Juli jadi Rp 1.397,4 triliun

Aksi Investasi Korporasi Menopang Penyaluran Kredit Perbankan
| Sabtu, 23 Agustus 2025 | 08:51 WIB

Aksi Investasi Korporasi Menopang Penyaluran Kredit Perbankan

Di saat pertumbuhan penyaluran kredit terus melambat, penyaluran kredit investasi masih tumbuh tinggi, meski juga melambat

BI Akan Perluas QRIS  ke China dan Arab Saudi
| Sabtu, 23 Agustus 2025 | 08:21 WIB

BI Akan Perluas QRIS ke China dan Arab Saudi

Saat ini, QRIS telah dipakai 57 juta pengguna dan 40 juta merchant, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Istana Sebut Tunjangan DPR Kewenangan Kemkeu
| Sabtu, 23 Agustus 2025 | 08:17 WIB

Istana Sebut Tunjangan DPR Kewenangan Kemkeu

Tunjangan tambahan ini menuai perhatian lantaran dianggap tidak sesuai dengan semangat efisiensi anggaran pemerintah

Tepis Kekhawatiran Sentralisasi Fiskal
| Sabtu, 23 Agustus 2025 | 08:10 WIB

Tepis Kekhawatiran Sentralisasi Fiskal

Alokasi anggaran transfer ke daerah (TKD) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 menyusut signifikan. 

Duit Rp 3 Miliar Mengalir ke Wamenaker
| Sabtu, 23 Agustus 2025 | 08:00 WIB

Duit Rp 3 Miliar Mengalir ke Wamenaker

Wkil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer alias Noel diduga menerima aliran uang sebesar Rp 3 miliar

Sektor Riil Tahan Ekspansi, Duit Tak Berputar
| Sabtu, 23 Agustus 2025 | 07:53 WIB

Sektor Riil Tahan Ekspansi, Duit Tak Berputar

Bank Indonesia mencatat uang beredar Juli 2025 sebesar Rp 9.569,7 triliun, turun dari Juni          

INDEKS BERITA