ILUSTRASI. Para ahli atom khawatir akses ke data radiasi dan potensi kecelakaan nuklir berkurang pasca PLTN Zaporizhzhia dirampas Rusia. Jedrzej Nowicki/Agencja Wyborcza.pl via REUTERS
Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - TOKYO/SEOUL. Perampasan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Ukraina oleh Rusia, telah meningkatkan kekhawatiran tentang kurangnya akses ke data radiasi dan potensi kecelakaan nuklir. Meskipun, para ahli atom menekankan tidak tampak ada risiko radiologi yang segera tejadi.
Pihak berwenang Ukraina mengatakan pasukan Rusia merebut PLTN Zaporizhzhia yang merupakan PLTN terbesar di Eropa setelah sebelumnya menyerang dan membakar fasilitas pelatihan lima lantai yang berdekatan pada dini Hari Jumat. Sementara Rusia menyalahkan serangan itu kepada para penyabot Ukraina.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.