Perang Dagang Meluas Ke Eropa, IHSG Hari Ini Melorot 0,28% ke 6.038,52

Kamis, 03 Oktober 2019 | 22:26 WIB
Perang Dagang Meluas Ke Eropa, IHSG Hari Ini Melorot 0,28% ke 6.038,52
[ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia]
Reporter: Herlina KD, Irene Sugiharti | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah. Di akhir perdagangan, IHSG hari ini (3/10) melemah 16,89 poin atau 0,28% ke 6.038,52.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai, pelemahan IHSG hari ini akibat kekhawatiran perang dagang meluas ke Uni Eropa pasca Amerika Serikat (AS) mengenakan tarif atas barang-barang Benua Biru senilai US$ 7,5 miliar.

Selain itu, Hans menyebutkan, ada kecemasan investor asing pada prospek emiten perbankan terkait kasus Duniatex. Ini menjadi pelemah IHSG pada hari ini.

Baca Juga: Investor Asing Cemas Prospek Emiten Perbankan, IHSG Hari Ini Melemah Ke 6.038,52

Rasio kredit bermasalah (NPL) PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dibanding emiten perbankan lainnya juga menjadi sentimen yang melemahkan IHSG.

Tambah lagi, hasil rilis berbagai data makroekonomi di Eropa yang tidak sesuai ekspektasi, yang menunjukkan perekonomian saat ini stagnan. Sebab, kinerja manufaktur dan indeks harga produksi memburuk akibat penurunan permintaan global.

Baca Juga: IHSG melemah terseret kekhawatiran resesi AS

Pada perdagangan Kamis (3/10), sebanyak 155 saham naik, 262 saham turun, dan 128 saham tak bergerak. Tiga sektor saham selamat ke zona hijau, sedangkan tujuh sektor saham lainnya masuk zona merah.

Sektor-sektor saham yang menguat adalah sektor pertambangan yang naik 1,52%, sektor konstruksi 1,04%, dan sektor aneka industri 0,22%.

Sementara tiga sektor dengan penurunan terdalam adalah sektor keuangan yang turun 0,95%, sektor perkebunan turun 0,67% dan sektor industri dasar yang turun 0,43%.

Total volume perdagangan saham di bursa mencapai 16,38 miliar saham, dengan total nilai sebesar Rp 8,42 triliun.

Baca Juga: Indeks Kompas100 dan IDXV 30 terimbas sektor perbankan dan konsumer yang loyo

Top losers LQ45 hari ini adalah:

1. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) (-4,18%)
2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) (-3,05%)
3. PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) (-2,79%)

Top gainers LQ45 hari ini adalah:

1. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) (7,81%)
2. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) (4,89%)
3. PT PP (Persero) Tbk (PTPP) (4,88%)

Baca Juga: IHSG merosot lima hari berturut-turut, begini prospeknya sampai akhir tahun

Investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp 755,49 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah BBRI Rp 331,9 miliar, BMRI Rp 121,2 miliar, dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp 74,2 miliar.

Bagikan

Berita Terbaru

Strategi Investasi David Sutyanto : Pilih Saham yang Rajin Membagi Dividen
| Sabtu, 08 November 2025 | 11:08 WIB

Strategi Investasi David Sutyanto : Pilih Saham yang Rajin Membagi Dividen

Ia melakukan averaging down ketika dirasa saham tersebut masih punya peluang untuk membagikan dividen yang besar.

Rupiah Sepekan Terakhir Tertekan Risk Off dan Penguatan USD
| Sabtu, 08 November 2025 | 07:15 WIB

Rupiah Sepekan Terakhir Tertekan Risk Off dan Penguatan USD

Nilai tukar rupiah cenderung tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pekan ini, meski menguat tipis di akhir minggu.

Bidik Popok hingga Tisu Sebagai Barang Kena Cukai
| Sabtu, 08 November 2025 | 07:07 WIB

Bidik Popok hingga Tisu Sebagai Barang Kena Cukai

Ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 70 Tahun 2025 yang baru diterbitkan Kementerian Keuangan

Mengingat Iklim
| Sabtu, 08 November 2025 | 07:05 WIB

Mengingat Iklim

Pemerintah harusmulai ambil ancang-ancang meneruskan upaya mengejar target emisi nol bersih dan memitigasi perubahan iklim.

Phising, Ancaman Transaksi Digital
| Sabtu, 08 November 2025 | 07:05 WIB

Phising, Ancaman Transaksi Digital

Teknologi yang canggih sekalipun tidak bisa melindungi masyarakat banyak jika kewaspadaan masih lemah.​

BI Rilis Instrumen Pasar Uang Anyar
| Sabtu, 08 November 2025 | 07:01 WIB

BI Rilis Instrumen Pasar Uang Anyar

Jika tak ada aral melintang, instrumen baru BI bernama BI floating rate note (BI-FRN).bakal terbit pada 17 November 2025 mendatang.

Pertamina Geothermal Tbk (PGEO) Gali Potensi Panas Bumi Industri
| Sabtu, 08 November 2025 | 07:00 WIB

Pertamina Geothermal Tbk (PGEO) Gali Potensi Panas Bumi Industri

Kupas strategi dan upaya bisnis PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menjadi perusahaan energi bersih 

Kelas Menengah Juga Butuh Stimulus
| Sabtu, 08 November 2025 | 06:52 WIB

Kelas Menengah Juga Butuh Stimulus

Stimulus ekonomi yang telah digelontorkan pemerintah, dinilai belum cukup mendongrak perekonomian dalam negeri

Superbank Dikabarkan Bidik Dana IPO Rp 5,3 Triliun
| Sabtu, 08 November 2025 | 06:50 WIB

Superbank Dikabarkan Bidik Dana IPO Rp 5,3 Triliun

Rumor terkait rencana penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO) Super Bank Indonesia (Superbank) semakin menguat. ​

Masih Bisa Tekor Setelah Melesat di Oktober
| Sabtu, 08 November 2025 | 06:39 WIB

Masih Bisa Tekor Setelah Melesat di Oktober

Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa akhir Oktober sebesar US$ 149,9 miliar               

INDEKS BERITA

Terpopuler