KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menargetkan sistem pembayaran baru BI Fast Payment bisa beroperasi secara penuh pada akhir 2021. Saat ini, perbankan tengah mempersiapkan implementasi pembayaran ritel menggunakan berbagai instrumen pembayaran yang tersedia sebelum bisa digunakan oleh nasabah secara luas.
Nantinya, BI Fast Payment ini akan menggantikan sekaligus modernisasi dari sistem kliring nasional BI (SKNBI). Dengan adanya BI Fast Payment ini, bank sentral berharap bisa mempercepat penyelesaian transaksi digital hanya dalam hitungan detik dan beroperasi tanpa henti.
EVP for Application Management and Operation Division PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) I Nyoman Sugiriyasa bilang, sistem baru ini mengakomodir tuntutan nasabah semakin tinggi untuk layanan pembayaran yang cepat, murah, dan real time. sistem baru ini aman mendorong perubahan sistem pembayaran digital dari fitur, kecepatan, dan penetapan tarif transaksi.
“Sistem ini bisa berjalan 24 jam dan realtime baik transaksi maupun settlement. Juga ada fitur alamat proksi yang aktif, artinya kita bisa menggunakan nama alias untuk nomor rekening,” ujarnya.
BRI terus berupaya mengintegrasikan sistem baru itu terhadap layanan omnichannel dan membangun kerjasama ekosistem melalui BRIAP. “Fitur BI Fast itu nanti akan kami munculkan di aplikasi BRIMo, cash management, transaksi di cabang, termasuk BRLlink agent, dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Paling besar nantinya di API, karena akan menghubungkan dengan rekanan bank lain, e-commerce, dan startup yang membutuhkan dukungan pembayaran,” papar Nyoman, Selasa (10/8).
Kendati demikian, ia menilai terdapat tantangan dalam menjalankan sistem BI Fast ini. Di antaranya bank akan mendapatkan pendapatan komisi per transaksi lebih kecil. Namun, bank akan mencoba menggenjot volume transaksi.
Head of Digital Banking Product PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Riko Wardhana bilang juga tengah menyiapkan implementasi dan integrasi sistem BI Fast agar bisa beroperasi pada akhir tahun. Ia bilang, BI Fast akan membuat banyak efisiensi. "Sistem transaksi melibatkan banyak pihak dan banyak biaya. Dengan sistem baru ini bisa membuat lebih efisien,” papar Riko.
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga sedang mengembangkan BI Fast di sistem dan kanal elektronis bank. Thomas Wahyudi SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri berharap sistem baru ini bisa dijalankan bagi nasabah sesuai target bersama dari BI di akhir tahun 2021.
Dari sisi nasabah BI Fast memiliki pengalaman yang berbeda dengan layanan transfer dana yang sudah ada. Pengirim nanti dengan BI Fast cukup hanya memasukkan nomor ponsel atau email tujuan penerima.
"Edukasi dan sosialisasi yang intens, tepat dan mudah dipahami oleh nasabah menjadi tantangan tersendiri karena ini akan mengubah cara nasabah bertransaksi,” ujar Thomas, Rabu (11/8).
Bank Mandiri melihat dengan implementasi BI Fast ini akan menambah opsi layanan transaksi bagi nasabah. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan minat nasabah untuk terus bertransaksi secara elektronis di kanal elektronis perbankan dengan biaya yang lebih ekonomis dibandingkan sebelumnya.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.