KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi Amerika Serikat (AS) yang sesuai dengan proyeksi konsensus analis akan menjadi berkah bagi pergerakan rupiah pada hari ini Rabu (14/6).
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, data inflasi menjadi tolok ukur dari arah bunga The Fed yang akan diputuskan pada Kamis.
Pada Mei 2023, inflasi inti AS berada di 5,3% secara tahunan, turun dari bulan sebelumnya di 5,5%. Sedang tingkat inflasi juga turun di 4% secara year on year (yoy) dari sebelumnya 4,9%.
Baca Juga: CAD Paling Menguat Terhadap IDR pada Mei 2023, Berikut Mata Uang Pilihan yang Menarik
Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan, data inflasi akan membuat rupiah sedikit terdepresasi. Yang pasti, menurut Sutopo, laporan inflasi akan membuat The Fed menahan diri dalam kebijakan moneter.
Pada Rabu (14/6), Sutopo memperkirakan, rupiah akan bergerak mendatar terlebih dahulu. Dia memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.800 - Rp 14.900.
Sedangkan Fikri yakin rupiah akan melemah di area Rp 14.820 - Rp 15.520 untuk hari ini. Selasa (13/6), rupiah di pasar spot stagnan di Rp 14.863. Sedang kurs rupiah Jisdor menguat 0,04% menjadi Rp 14.868 per dollar AS.