KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah di pasar spot tampil perkasa. Pada akhir perdagangan kemarin tutup, rupiah di level Rp 14.890 per dolar Amerika Serikat (AS).
Rupiah di pasar spot menguat 0,27% dibanding penutupannya per Jumat (19/5), yaitu Rp 14.930 per dollar.
Chief Analyst DCFX Futures, Lukman Leong mengatakan, investor merespons positif keputusan Bank Sentral China yang menahan suku bunga acuan.
Baca Juga: Pergerakan Rupiah pada Selasa (23/5) Menanti Hasil Debt Ceiling
Terhadap mata uang lain, dollar AS sedikit menguat. Investor di AS dan Eropa masih khawatir akan perkembangan seputar perundingan debt-ceiling.
Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede sepakat, penyebab penguatan rupiah adalah pernyataan Gubernur The Fed, Jerome Powell yang condong menahan kebijakan suku bunga.
Hari ini, Josua memprediksi rupiah berpotensi menguat. "Potensi risk-on sentiment setelah hasil dari pertemuan dari Biden dan wakil dari Partai Republik terkait dengan debt ceiling," ujar dia, Senin (22/5).
Menurut Lukman, investor menghindari risiko sebelum ada keputusan final pada debt ceiling. Ia memperkirakan, rupiah pada hari ini berkisar di Rp 14.850-Rp 14.950.
Sementara Josua memprediksi kurs di rentang Rp 14.825 - Rp 14.925 per dollar AS.
Baca Juga: Berotot, Rupiah Spot Ditutup Menguat ke Rp 14.890 Per Dolar AS pada Hari Ini (22/5)