Perjalanan Stefan Persson Mengembangkan H&M Jadi Perusahaan Fesyen Global (3)

Jumat, 16 Februari 2024 | 11:00 WIB
Perjalanan Stefan Persson Mengembangkan H&M Jadi Perusahaan Fesyen Global (3)
[ILUSTRASI. Carl Stefan Erling Persson, Chairman H&M]
Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Harris Hadinata

KONTAN.CO.ID - Memang, Stefan Persson terkenal memiliki tangan dingin dalam menjalankan bisnis. Berbagai inovasi dan ekspansi yang ia lakukan hampir selalu sukses.

Tak bisa dipungkiri, Persson memang mencetak banyak prestasi sebagai petinggi H&M. Berkat ide kreatifnya, H&M berkolaborasi dengan selebriti papan atas, seperti Beyonce dan Madonna.

H&M juga menggandeng sejumlah desainer ternama dunia untuk merancang koleksi eksklusif bagi H&M. Perusahaan ini antara lain pernah bekerjasama dengan rumah mode bergengsi seperti Sonia Rykiel, Lanvin dan Kenzo. Berbagai kolaborasi dan kerjasama tersebut sukses mengerek H&M.

H&M juga melebarkan bisnis ke Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Persson. Toko pertama H&M di AS buka pada tahun 2000. Pada masa itu, pebisnis Eropa menganggap membuka toko di AS terlalu berisiko.

Tetapi Persson ngotot membuka toko di negeri Uwak Sam ini. H&M pun menyewa properti di kawasan utama di Fifth Avenue, tepat di seberang jalan Rockefeller Center, New York. Persson juga tak segan-segan menghabiskan banyak uang untuk iklan sebelum pembukaan toko.

Baca Juga: Perjalanan Stefan Persson Mengembangkan H&M Jadi Perusahaan Fesyen Global (1)

Ketika hari pembukaan toko, tidak disangka, ternyata insting pengusaha Persson terbukti benar. Banyak pembeli berdatangan. Bahkan petugas keamanan harus menutup toko sementara karena jumlah pengunjung melebihi kapasitas.

Persson pun semakin yakin untuk menggelar ekspansi bisnis ke benua lain. Ini termasuk ke negara-negara di Asia hingga Afrika, di mana biaya tenaga kerja masih cenderung rendah.

Persson juga termasuk salah satu pebisnis pertama yang menyadari potensi berjualan di e-commerce. Ia kemudian membeli domain hm.com dan mulai menjual pakaian secara online.

Keputusan Persson masuk ke bisnis online terbukti tepat. Di tahun 2006, toko online perusahaan ritel ini mencetak penjualan fantastis. Ini yang mendasari H&M kemudian juga menyediakan layanan pembelian online ke negara-negara lain.

Tangan dingin Persson terbukti memiliki peran penting dalam pengembangan H&M. Setelah Persson mengalihkan kepemimpinan H&M ke anaknya, Karl Johan Persson, bisnis H&M mulai mengalami penurunan.

Di 2017, H&M pasalnya melaporkan penurunan penjualan di kuartal keempat hingga 4% menjadi US$ 6,22 miliar dibanding tahun sebelumnya. Penurunan ini dikarenakan saat itu perusahaan terlibat dalam skandal rasisme dan ramai diperbincangkan media sosial. Harga saham pun anjlok dalam.

(Bersambung)

Bagikan

Berita Terbaru

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:46 WIB

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?

Meningkatnya porsi saham publik pasca-rights issue membuka lebar peluang PANI untuk masuk ke indeks global bergengsi seperti MSCI.

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:28 WIB

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?

Analisis mendalam prospek saham BMRI dan BBRI di tengah pembagian dividen. Prediksi penguatan di 2026 didukung fundamental solid.

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:25 WIB

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways

Memasuki tahun 2026, pasar energi diprediksi akan berada dalam fase moderasi dan stabilisasi, harga minyak mentah cenderung tetap sideways.

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:20 WIB

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

Risiko lanjutan aksi profit taking masih membayangi pergerakan indeks. Ditambah kurs rupiah melemah, menjebol level Rp 16.700 sejak pekan lalu. ​

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:15 WIB

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal

Pemicu pelemahan IHSG adalah tekanan pada saham-saham berkapitalisasi pasar besar dan aksi ambil untung (profit taking) investor.

SSIA Bisa Lebih Stabil Tahun Depan
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:10 WIB

SSIA Bisa Lebih Stabil Tahun Depan

Ruang pemulihan kinerja PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mulai terbuka, ditopang pengakuan awal penjualan lahan Subang Smartpolitan, 

Peta Bank Syariah 2026 Berubah, Cek Rekomendasi Saham BRIS & BTPS Pasca Hadirnya BSN
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:59 WIB

Peta Bank Syariah 2026 Berubah, Cek Rekomendasi Saham BRIS & BTPS Pasca Hadirnya BSN

Bank Syariah Nasional langsung merangsek ke posisi dua dari sisi aset dan membawa DNA pembiayaan properti.

Pesta Pora Asing di Saham BUMI, Blackrock hingga Vanguard Ramai-Ramai Serok Barang
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:34 WIB

Pesta Pora Asing di Saham BUMI, Blackrock hingga Vanguard Ramai-Ramai Serok Barang

Investor institusi global seperti Blackrock dan Vanguard mengakumulasi saham BUMI. Simak rekomendasi analis dan target harga terbarunya.

Sederet Tantangan Industri Manufaktur pada 2026
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:20 WIB

Sederet Tantangan Industri Manufaktur pada 2026

Kadin melihat sektor manufaktur tetap menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia pada tahun 2026,

Industri Mebel Optimistis Menjalani 2026
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:16 WIB

Industri Mebel Optimistis Menjalani 2026

Sektor mebel dan kerajinan tetap mampu memberikan kontribusi positif terhadap produk domestik bruto (PDB) manufaktur

INDEKS BERITA

Terpopuler