Perlu Perbaikan, Pemerintah Disarankan Tarik Kembali Draf Omnibus Law

Senin, 02 Maret 2020 | 16:36 WIB
Perlu Perbaikan, Pemerintah Disarankan Tarik Kembali Draf Omnibus Law
[ILUSTRASI. Seorang buruh membawa poster Tolak Omnibus Law saat mengikuti aksi unjuk rasa di Depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (30/1/2020). Aksi tersebut menolak pengesahan RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja sebab isinya dinilai akan merugikan kepentingan kaum b]
Reporter: Andy Dwijayanto, Havid Vebri | Editor: Havid Vebri

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Super kilatnya pembahasan Draf Omnibus Law yang tertuang dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja (Ciptaker) menyisakan masalah hukum.

Calon beleid dinilai cacat formil karena menyalahi prosedur pembentukan peraturan perundang-undangan yang tertuang dalam UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Asing Masih Tertarik pada Pasar Obligasi Domestik
| Kamis, 13 Maret 2025 | 05:46 WIB

Asing Masih Tertarik pada Pasar Obligasi Domestik

Prospek pasar obligasi domestik dinilai tetap menarik, kendati yield US Treasury (UST) 10 tahun kembali ke atas 4,25%.  ​

Rupiah Diprediksi Masih Dalam Tekanan Pada Kamis (13/3)
| Kamis, 13 Maret 2025 | 05:40 WIB

Rupiah Diprediksi Masih Dalam Tekanan Pada Kamis (13/3)

Berdasarkan Bloomberg, rupiah turun 0,13%  secara harian ke level Rp 16.452 per dolar AS. Rupiah di Jisdor BI melemah 0,14% ke level Rp 16.453.

Investor Lebih Berminat di Sukuk Tabungan Seri 014 Tenor Pendek
| Kamis, 13 Maret 2025 | 05:36 WIB

Investor Lebih Berminat di Sukuk Tabungan Seri 014 Tenor Pendek

Pasar merespons positif penjualan Sukuk Tabungan (ST) seri ST014 yang mulai diperdagangkan awal pekan lalu.

Kinerja Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Terangkat dari Bisnis Emas
| Kamis, 13 Maret 2025 | 05:33 WIB

Kinerja Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Terangkat dari Bisnis Emas

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) memiliki cukup ruang berekspansi di masa depan setelah menjadi bullion bank

Kredit Mobil Bekas Masih Bisa Ngegas Jelang Lebaran
| Kamis, 13 Maret 2025 | 05:30 WIB

Kredit Mobil Bekas Masih Bisa Ngegas Jelang Lebaran

Masih rentanya pasar mobil baru membuat industri multifinance semakin menaruh harapan pada segmen kredit mobil bekas. 

Pengendali Menjual 100 Juta Saham Sinergi Multi Lestarindo (SMLE)
| Kamis, 13 Maret 2025 | 05:28 WIB

Pengendali Menjual 100 Juta Saham Sinergi Multi Lestarindo (SMLE)

Maka, PT Sinergi Asia Corporindo meraup cuan hasil divestasi sebesar Rp 8,5 miliar. Transaksi ini pada 5 Maret 2025. 

Raharja Energi Cepu (RATU) Cetak Laba US$ 13,87 Juta di Akhir 2024, Melorot 42,92%
| Kamis, 13 Maret 2025 | 05:20 WIB

Raharja Energi Cepu (RATU) Cetak Laba US$ 13,87 Juta di Akhir 2024, Melorot 42,92%

Rugi selisih kurs itu berbanding terbalik dari tahun sebelumnya, yang masih mencetak keuntungan senilai US$ 1.946.

THR Cair, Emiten Konsumer Berharap Rezeki Bisa Semakin Moncer
| Kamis, 13 Maret 2025 | 05:13 WIB

THR Cair, Emiten Konsumer Berharap Rezeki Bisa Semakin Moncer

Ia juga menyoroti tantangan emiten konsumer. Seperti pelemahan rupiah yang dapat mempengaruhi struktur biaya.

Penjualan Ritel Februari Diperkirakan Terkontraksi
| Kamis, 13 Maret 2025 | 05:09 WIB

Penjualan Ritel Februari Diperkirakan Terkontraksi

Hasil Survei Penjualan Eceran menunjukkan bahwa Indeks Penjualan Riil (IPR) Februari turun 0,5% yoy 

Indonesia Tetap Investment Grade, tapi Prospek Suram
| Kamis, 13 Maret 2025 | 05:05 WIB

Indonesia Tetap Investment Grade, tapi Prospek Suram

Fitch Rating melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melambat hingga defisit transaksi berjalan melebar

INDEKS BERITA

Terpopuler