Persoalkan Pelanggaran HAM di Xinjiang, Jerman Tolak Beri Garansi bagi VW China

Minggu, 29 Mei 2022 | 09:13 WIB
Persoalkan Pelanggaran HAM di Xinjiang, Jerman Tolak Beri Garansi bagi VW China
[ILUSTRASI. Stan Skoda Volkswagen selama hari media untuk pameran Auto Shanghai di Shanghai, China, Senin (19/4/2021). REUTERS/Aly Song]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BERLIN. Kementerian Ekonomi Jerman menolak untuk menerbitkan jaminan bagi produsen mobil Volkswagen untuk memenuhi kebutuhan investasi baru di China. Penolakan itu terkait kekhawatiran atas pelanggaran hak asasi manusia di wilayah Xinjiang, demikian pemberitaan Der Spiegel pada Jumat.

Kementerian mengkonfirmasi telah menolak empat permohonan yang diajukan sebuah perusahaan atas dasar masalah hak asasi manusia di Xinjiang. Namun kementerian menolak menyebutkan nama perusahaan tersebut. Der Spiegel mengatakan, tanpa menyebutkan sumber, bahwa perusahaan yang dimaksud adalah Volkswagen. 

"Situasi hak asasi manusia di Xinjiang telah menjadi lebih buruk dalam beberapa tahun terakhir dan melibatkan kerja paksa dan penahanan massal orang-orang Uyghur," kata kementerian itu.

Baca Juga: Rusia Lakukan Pembayaran Kupon Obligasi yang Jatuh Tempo dalam Valas

"Karena itu, pemerintah Jerman memutuskan untuk tidak memberikan jaminan bagi proyek-proyek di China yang pertama berada di Xinjiang, atau memiliki ikatan bisnis dengan entitas yang beroperasi di sana."

Melalui usaha patungan dengan produsen otomotif China, SAIC Motor, Volkswagen memiliki pabrik di Urumqi, yang berada di Xinjiang. Negara-negara barat dan organisasi hak asasi berulang kali menuding adanya penyiksaan dan penahanan terhadap etnis Uyghur.

China telah berulang kali membantah perlakuan buruk terhadap orang Uyghur, menggambarkan dugaan kamp penahanan sebagai fasilitas pelatihan kejuruan di mana orang dapat "secara sukarela" mengajukan diri untuk belajar tentang hukum, bahasa China, dan keterampilan kejuruan.

Baca Juga: Kesepakatan Final Penjualan Chelsea ke Konsorsium Boehly Telah Tercapai

Seorang juru bicara Volkswagen mengkonfirmasi bahwa perusahaan telah mengajukan aplikasi untuk jaminan investasi di China. Perusahaan menambahkan bahwa Volkswagen belum menerima keputusan resmi dari kementerian.

Juru bicara Volkswagen mengatakan aplikasi itu bukan untuk investasi langsung di pabrik kelompok Xinjiang atau di mana pun di dekatnya, tetapi tidak dapat dikesampingkan bahwa produk yang dibuat di pabrik di tempat lain di negara itu dapat berakhir di wilayah tersebut.

Jerman, yang berusaha keras untuk membebaskan diri dari ketergantungan pada gas Rusia setelah terperangkap oleh invasi Moskow ke Ukraina, sekarang menilai kembali hubungannya dengan China. Jerman akan memberikan bobot yang lebih besar pada hak asasi manusia, demikian pernyataan Menteri Ekonomi Robert Habeck pada awal pekan ini. 

Volkswagen mengatakan mengikuti kebijakan yang dianut Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Bagikan

Berita Terbaru

Emiten Minol Bersiap Menyambut Nataru 2025, Pilih Saham BEER, WINE, Atau MLBI?
| Jumat, 28 November 2025 | 06:31 WIB

Emiten Minol Bersiap Menyambut Nataru 2025, Pilih Saham BEER, WINE, Atau MLBI?

Emiten minuman beralkohol BEER dan WINE optimistis menghadapi momen Natal dan Tahun Baru 2025 dengan produk anyar dan kolaborasi.

Rupiah Bakal Bergerak Terbatas pada Jumat (28/11)
| Jumat, 28 November 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Bakal Bergerak Terbatas pada Jumat (28/11)

Mengutip data Bloomberg, rupiah di pasar spot terapresiasi 0,17% secara harian ke level Rp 16.635 per dolar AS

Investor Wait and See, IHSG Jumat (28/11) Berpotensi Sideways
| Jumat, 28 November 2025 | 06:26 WIB

Investor Wait and See, IHSG Jumat (28/11) Berpotensi Sideways

Koreksi IHSG dinilai wajar mengingat investor cenderung menahan diri di tengah minimnya katalis global.

Logam Industri Tersengat Ekspektasi Pemangkasan Bunga Fed
| Jumat, 28 November 2025 | 06:15 WIB

Logam Industri Tersengat Ekspektasi Pemangkasan Bunga Fed

Ekspektasi pasar terhadap pemangkasan bunga acuan The Federal Reserve yang meningkat mendorong penguatan harga komoditas ini. 

Laju Saham Sektor Barang Baku Mulai Lesu
| Jumat, 28 November 2025 | 06:14 WIB

Laju Saham Sektor Barang Baku Mulai Lesu

Saham-saham dengan bobot besar di sektor ini, terutama dari subsektor logam dan mineral mengalami fase koreksi sejalan dengan harga komoditasnya.

Menakar Kekuatan Amunisi IHSG Menuju 9.000
| Jumat, 28 November 2025 | 06:12 WIB

Menakar Kekuatan Amunisi IHSG Menuju 9.000

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menepis mitos November rain alias tren bearish pasar saham yang kerap terjadi bulan November

Inisiatif Digital Indosat Jadi Katalis Kinerja ke Depan
| Jumat, 28 November 2025 | 06:00 WIB

Inisiatif Digital Indosat Jadi Katalis Kinerja ke Depan

Kabar penjualan aset fiber optik Indosat jika terealisasi bakal memperkuat kas sekaligus menurunkan leverage

SKK Migas dan Petrogas Mulai Eksplorasi Karim #1
| Jumat, 28 November 2025 | 05:56 WIB

SKK Migas dan Petrogas Mulai Eksplorasi Karim #1

Kegiatan ini merupakan bagian dari pemenuhan Komitmen Kerja Pasti (KKP) Petrogas di wilayah kerja ini.

AirAsia Perluas Operasional di Tahun Depan
| Jumat, 28 November 2025 | 05:52 WIB

AirAsia Perluas Operasional di Tahun Depan

CNPP menargetkan perluasan operasional seiring pemulihan armada, dengan fokus pada pertumbuhan yang sehat dan berorientasi pada profitabilitas.

Offtake Tandes Jadi Andalan PGN
| Jumat, 28 November 2025 | 05:49 WIB

Offtake Tandes Jadi Andalan PGN

Offtake tandes menopang layanan gas bumi bagi sekitar 59.000 sambungan rumah tangga (SR) serta 255 pelanggan industri di Surabaya dan sekitarnya.

INDEKS BERITA

Terpopuler