Pertamax

Senin, 04 April 2022 | 09:00 WIB
Pertamax
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hiruk pikuk seputar komoditas energi akan menghiasi negeri ini. Setelah sekian tahun bergerak di kisaran itu-itu saja, harga minyak dan gas sejak akhir tahun lalu bergerak naik.

Harga elpiji termasuk yang kemasan subsidi sudah naik di masa pergantian tahun 2021-2022. Sedang harga Pertamax, mewakili kelompok minyak, naik di awal bulan ini.

Tinggal listrik, komoditas energi yang belum bergerak. Namun besar kemungkinan harga listrik akan terseret naik mengikuti tren bullish harga minyak dan gas serta batubara, yang merupakan bahan bakar sebagian besar pembangkit di sini, di pasar dunia.

Di atas kertas, pengelola negeri ini seharusnya lebih leluasa menaikkan harga produk energi. Mengingat, sejak tahun 2012, pemerintah sudah menyatakan tinggal beberapa produk bahan bakar saja yang masih menerima subsidi.

Untuk golongan minyak, misalnya, premium dan biosolar yang disebut masih mendapat subsidi. Produk gas yang disubsidi adalah elpiji tabung 3 kg, sebagai pengganti dari minyak tanah yang sebelumnya menyedot subsidi besar-besaran. Tarif listrik menyisakan kelompok rumah mini yang mendapatkan subsidi..

Penentuan harga sebagian produk energi yang mengikuti harga pasar, seharusnya memberi keleluasaan pemerintah untuk mengotak-atik harga. Kembali berandai-andai, masyarakat akan memahami jika harga bahan bakar yang tidak lagi disubsidi, mengalami kenaikan, sejalan dengan tren harga produk serupa di lain negara.

Kenaikan harga Pertamax bisa menguji asumsi di atas. Apakah kenaikan harga Pertamax, yang sudah lama dinyatakan sebagai bahan bakar yang tidak lagi menerima subsidi, tidak akan menuai respon negatif dari publik?

Tetap ada kemungkinan muncul penolakan atas kenaikan harga tersebut. Satu penyebabnya adalah timing yang tidak pas: kenaikan harga Pertamax terjadi berbarengan dengan naiknya berbagai harga.

Tren kenaikan harga itu terlihat dari indeks harga konsumen per Maret 2022 yang lebih tinggi 0,66% dibandingkan bulan sebelumnya. Menurut Badan Pusat Statistik, inflasi bulanan untuk Maret merupakan yang tertinggi sejak Mei 2019.

Penentuan waktu kenaikan Pertamax ini akan terasa semakin tidak tepat mengingat harga produk serupa, seperti bensin mid-grade di Amerika Serikat sudah naik sejak tahun silam. Dan, di bulan ini harga rata-rata mid grade di AS justru mulai tergerus.                    

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Saham Aneka Tambang (ANTM) Melemah, Asing Asyik Akumulasi Termasuk JPMorgan
| Kamis, 04 Desember 2025 | 12:57 WIB

Harga Saham Aneka Tambang (ANTM) Melemah, Asing Asyik Akumulasi Termasuk JPMorgan

Jika harga ANTM ditarik hingga tiga bulan terakhir maka sudah ada penurunan sebesar 16,38%. Selain itu, ada juga ekspektasi penurunan suku bunga.

Archi Indonesia (ARCI) Siap Menyebar Dividen Interim Hampir Setengah Triliun
| Kamis, 04 Desember 2025 | 10:27 WIB

Archi Indonesia (ARCI) Siap Menyebar Dividen Interim Hampir Setengah Triliun

Di periode ini, ARCI membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk US$ 70,47 juta.

Ada Ruang Bagi BI Pangkas Bunga 0,5%
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:46 WIB

Ada Ruang Bagi BI Pangkas Bunga 0,5%

Inflasi yang masih rendah membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia ke depan      

BEI Pastikan Pesanan IPO RLCO Sesuai dengan Jadwal
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:43 WIB

BEI Pastikan Pesanan IPO RLCO Sesuai dengan Jadwal

BEI memastikan, pesanan IPO RLCO masih sesuai jadwal prospektus, yaitu 4 Desember 2025 pukul 12:00 WIB.

Kinerja Emiten Grup Sinar Mas Masih Belum Bernas
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:39 WIB

Kinerja Emiten Grup Sinar Mas Masih Belum Bernas

Kinerja sejumlah emiten Grup Sinar Mas jeblok di sembilan bulan 2025. Tapi, pergerakan saham emiten lebih kinclong ketimbang kinerja keuangannya.​

Strategi APEX Menghadapi Tantangan Industri di Migas Lewat Efisiensi dan Teknologi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:38 WIB

Strategi APEX Menghadapi Tantangan Industri di Migas Lewat Efisiensi dan Teknologi

PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) memproyeksikan pendapatan pada 2026 bakal lebih baik dari tahun ini.

Harga Pelaksanaan Turun, Penyerapan Saham Rights Issue PANI Bisa Tinggi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:27 WIB

Harga Pelaksanaan Turun, Penyerapan Saham Rights Issue PANI Bisa Tinggi

Langkah PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) merevisi jadwal dan harga pelaksanaan rights issue menuai respons positif dari pelaku pasar saham.

IHSG Bisa Mendaki Tinggi di Tahun Kuda Api
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:19 WIB

IHSG Bisa Mendaki Tinggi di Tahun Kuda Api

JP Morgan Sekuritas memproyeksi level Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa tembus 10.000 pada 2026

Investasi Belum Bisa Jadi Tumpuan Ekonomi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:06 WIB

Investasi Belum Bisa Jadi Tumpuan Ekonomi

Realisasi investasi melambat, bahkan realisasi FDI terkontraksi dan terendah sejak pandemi          

Daya Intiguna Yasa (MDIY) Genjot Penjualan di Akhir Tahun
| Kamis, 04 Desember 2025 | 07:30 WIB

Daya Intiguna Yasa (MDIY) Genjot Penjualan di Akhir Tahun

Perluasan jumlah toko juga dilakukan untuk memperkuat posisi pihaknya sebagai pemimpin di pasar ritel perlengkapan rumah tangga di Tanah Air

INDEKS BERITA