Pertumbuhan Ekspor Melambat, Impor China Naik di Atas Ekspektasi

Selasa, 07 Desember 2021 | 12:15 WIB
Pertumbuhan Ekspor Melambat, Impor China Naik di Atas Ekspektasi
[ILUSTRASI. Batubara impor di pelabuhan Lianyungang, Provinsi Jiangsu, China, 5 Desember 2019. REUTERS/Stringer.]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pertumbuhan ekspor China melambat di bulan November, tertekan oleh penguatan yuan, penurunan permintaan dan peningkatan biaya. Di bulan yang sama, impor China meningkat dan berada jauh di atas ekspektasi, di saat negara tersebut bergegas mengisi kembali stok komoditas energinya, seperti batu bara.

Ekspor naik 22% pada tahun ini dan impor melonjak 31,7% pada November, data bea cukai menunjukkan pada hari Selasa.

Analis dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan ekspor November akan meningkat 19,0% setelah melonjak 27,1% di bulan sebelumnya.

Impor diperkirakan telah meningkat 19,8%, menurut jajak pendapat, versus kenaikan 20,6% pada bulan Oktober.

Baca Juga: Sepanjang 11 bulan pertama 2021, China impor batubara 292,32 juta ton

Impor batu bara China pada November mencapai level tertinggi pada 2021, karena konsumen bahan bakar kotor terbesar di dunia bergegas selama awal musim dingin untuk memasok sistem tenaganya, yang telah mengalami kekurangan.

Meredanya krisis listrik juga membantu meningkatkan permintaan tembaga. Impor logam industri utama mencapai level tertingginya sejak Maret.

Penyebab utama impor naik lebih tinggi adalah pembelian batubara dan restocking bijih besi dan minyak mentah daripada peningkatan yang lebih luas dalam permintaan domestik, kata Ting Lu, Kepala Ekonom China di Nomura.

China mencatat surplus perdagangan sebesar US$ 71,72 miliar bulan lalu, dibandingkan dengan perkiraan jajak pendapat untuk surplus US$ 82,75 miliar. China melaporkan surplus senilai US$ 84,54 miliar di bulan Oktober.

Data tersebut muncul sehari setelah bank sentral China mengumumkan pemotongan jumlah uang tunai yang harus disimpan bank sebagai cadangan. Kebijakan pelonggaran kedua di tahun ini, bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang melambat.

Negara ini telah melakukan pemulihan yang mengesankan dari pandemi, namun kini memperlihatkan tanda-tanda kehilangan momentum. Kekurangan listrik, aturan yang diperketat dan masalah utang di sektor properti membebani pemulihan China.

Analis mengharapkan langkah-langkah kebijakan yang lebih mendukung dalam beberapa bulan mendatang.

Sebuah survei sektor swasta menunjukkan aktivitas pabrik turun pada bulan November, terpukul oleh harga yang lebih tinggi dan permintaan yang lemah. Sebuah survei resmi menunjukkan aktivitas pabrik tumbuh bulan itu, namun.

Baca Juga: Kenaikan Harga Logam Industri Mulai Terbatas di Tahun Depan

Inflasi gerbang pabrik China mencapai level tertinggi 26 tahun pada Oktober karena harga batu bara melonjak di tengah krisis listrik di jantung industri negara itu.

Tidak ada kasus varian Omicron COVID-19 yang dilaporkan di China hingga saat ini. Namun kemunculan kasus infeksi omicron dapat menambah tekanan bagi ekonomi negeri itu. Di masa lalu, China memberlakukan kebijakan tanpa toleransi untuk menghadang peredaaran virus corona, dan kebijakan itu memunculkan tantangan berat bagi sektor logistik dan eksportir, kata para analis.

China melaporkan 94 kasus virus corona baru yang dikonfirmasi untuk 6 Desember, dengan infeksi menular lokal di Mongolia Dalam, Heilongjiang, Yunnan dan Zhejiang.

Bagikan

Berita Terbaru

Menakar Untung & Buntung Tawaran Indonesia Untuk Mengimpor Migas Lebih Banyak dari AS
| Selasa, 13 Mei 2025 | 13:03 WIB

Menakar Untung & Buntung Tawaran Indonesia Untuk Mengimpor Migas Lebih Banyak dari AS

Beban yang ditanggung APBN berpotensi makin membengkak jika Indonesia mengimpor migas lebih banyak dari Amerika Serikat.

Serapan Beras Bulog Sudah Menembus 2 Juta Ton
| Selasa, 13 Mei 2025 | 12:18 WIB

Serapan Beras Bulog Sudah Menembus 2 Juta Ton

Adapun pasokan cadagan beras pemerintah yang sudah dikuasai oleh Bulog hingga 9 Mei 2025 sudah tembus 3,6 juta ton. 

Integrasi dan Efisiensi Menopang Kinerja Trisula Textile Industries (BELL)
| Selasa, 13 Mei 2025 | 08:40 WIB

Integrasi dan Efisiensi Menopang Kinerja Trisula Textile Industries (BELL)

Kontribusi terbesar terhadap penjualan datang dari segmen manufaktur dan retail, yang bersama-sama menyumbang 97% terhadap total penjualan.

Profit 29,93% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambrol Lagi (13 Mei 2025)
| Selasa, 13 Mei 2025 | 08:38 WIB

Profit 29,93% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambrol Lagi (13 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (13 Mei 2025) 1 gram Rp 1.884.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung  29,93% jika menjual hari ini.

Ancara Logistics (ALII) Ingin Menggandakan Kinerja di 2025
| Selasa, 13 Mei 2025 | 08:15 WIB

Ancara Logistics (ALII) Ingin Menggandakan Kinerja di 2025

ALII memproyeksikan profitabilitas dan volume jasa ALII pada tahun ini bisa meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan  tahun 2024.

Rebut Pasar yang Ditinggalkan China, DGWG Akan Bangun Pabrik Baru di Cikande
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:57 WIB

Rebut Pasar yang Ditinggalkan China, DGWG Akan Bangun Pabrik Baru di Cikande

Sejak 1 Juni 2024 pendaftaran produk yang mengandung omethoate, carbosulfan, dan Methomyl di China ditangguhkan dan produksinya dilarang.

Indosat (ISAT) Tambah Delapan Kegiatan Usaha, Dari Periklanan Hingga IoT
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:23 WIB

Indosat (ISAT) Tambah Delapan Kegiatan Usaha, Dari Periklanan Hingga IoT

Rata-rata margin laba bersih tahun 2025-2029 diprediksi meningkat sebesar 22,10% dibanding posisi per akhir tahun 2024.

Tren Kenaikan Harga Bitcoin (BTC) Diproyeksi Masih Berlanjut
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:03 WIB

Tren Kenaikan Harga Bitcoin (BTC) Diproyeksi Masih Berlanjut

Belum ada sentimen negatif, harga bitcoin diprediksi masih akan bertahan di kisaran US$ 102.000 hingga US$ 108.000 per btc.

Catur dan Support System
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:00 WIB

Catur dan Support System

Pendanaan masih menjadi persoalan klasik di program pembinaan olahraga seperti catur yang merupakan olahraga sejuta umat.

Tarif, Konsumsi dan Sustainability
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:00 WIB

Tarif, Konsumsi dan Sustainability

Esensi dari keberlanjutan atau sustainability sebenarnya sederhana yakni mengurangi yang tidak perlu.

INDEKS BERITA

Terpopuler