Berita Global

Pertumbuhan Kredit Perbankan Melambat, Pertanda Likuiditas Korporasi Membaik

Rabu, 08 Desember 2021 | 12:40 WIB
Pertumbuhan Kredit Perbankan Melambat, Pertanda Likuiditas Korporasi Membaik

ILUSTRASI. Layanan perbankan di masa pandemi, kantor cabang MUFG di Higashinakano, Jepang, 24 April 2020. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Nilai pinjaman perbankan Jepang per November naik 0,6% dibanding posisi di tahun sebelumnya, data menunjukkan pada Rabu. Angka pertumbuhan itu lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, yang merupakan pertanda kondisi likuiditas perusahaan yang sempat mongering akibat pandemi, semakin membaik.

Penurunan menunjukkan perusahaan besar membayar kembali pinjaman yang diterimanya tahun lalu, dan tidak meminjam sebanyak itu. Ini merupakan tanda mereka telah melewati krisis uang tunai dan kembali ke bisnis seperti biasa.

Data tersebut akan menjadi salah satu pertimbangan bank sentral Jepang dalam memutuskan apakah akan mengurangi skema pinjaman darurat yang diperkenalkan tahun lalu. Kala itu, skema tersebut bertujuan untuk mengatasi kerusakan awal pandemi.

Pinjaman luar biasa yang dipegang oleh empat kategori utama bank negara itu, termasuk "shinkin" atau serikat kredit, mencapai rekor 577,075 triliun yen ($5,08 triliun), data BOJ menunjukkan.

Baca Juga: Mengenal Elemen-Elemen Taman Gaya Jepang, Filosofis dan Sarat Makna!

Kenaikan di bulan November lebih kecil daripada pertumbuhan tahunan di Oktober yang mencapai 0,9%. Pinjaman oleh bank-bank besar turun 1,1% pada November, lebih dari penurunan 0,7% yang direvisi pada Oktober, data menunjukkan.

"Permintaan dana korporat melemah secara keseluruhan, jadi kami mungkin terus melihat pertumbuhan pinjaman bank lambat ke depan," kata seorang pejabat BOJ dalam sebuah pengarahan.

BOJ meningkatkan pembelian obligasi korporasi dan surat berharga, dan memperkenalkan skema pinjaman yang ditujukan untuk menyalurkan dana ke perusahaan kecil melalui lembaga keuangan tahun lalu untuk memerangi krisis yang disebabkan oleh pandemi.

Penyebaran varian baru Omicron baru-baru ini memperumit keputusan BOJ, yang diharapkan akan dibuat sedini tinjauan tingkat minggu depan, tentang apakah akan menghentikan program ketika mereka mencapai tenggat waktu saat ini pada Maret 2022.

 

Terbaru