Pertumbuhan Penjualan Starbucks Meleset dari Target Wall Street, Efek Covid China

KONTAN.CO.ID - Pertumbuhan penjualan Starbucks Corp meleset dari target Wall Street karena pembatasan ketat Covid-19 di China. Alhasil penjualan yang dapat dibandingkan di China pada kuartal II yang turun 23%, memperkeruh pertumbuhan 12% di Amerika Utara.
Rantai bisnis Starbucks di China telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan peningkatan konsumsi kopi. Namun tindakan penguncian ketat untuk memenuhi kebijakan nol-Covid telah mengganggu operasi sebagian besar perusahaan global yang memiliki kehadiran signifikan di pasar China. Selain Stabucks, termasuk pula Apple, induk Gucci yakni Kering dan pemilik Taco Bell yaitu Yum China.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan