Berita Global

Perundingan Damai Berlanjut, Menlu Rusia dan Menlu Ukraina Telah Mendarat di Turki

Kamis, 10 Maret 2022 | 11:28 WIB
Perundingan Damai Berlanjut, Menlu Rusia dan Menlu Ukraina Telah Mendarat di Turki

ILUSTRASI. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov saat konferensi pers ketika berkunjung ke Jakarta, 9 Agustus 2017. REUTERS/Beawiharta

Sumber: Russia Today | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - ANKARA. Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov dan Menlu Ukraina Dmytro Kuleba dilaporkan telah mendarat di Turki. Keduanya akan melanjutkan negosiasi perdamaian yang sebelumnya berlangsung di Belarusia.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengkonfirmasi bahwa Lavrov akan berangkat ke kota Antalya di Turki pada hari Rabu. 

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko juga telah mengkonfirmasi kedatangan Kuleba melalui akun Twitter.

Sementara laporan media lokal menyebutkan negosiasi perdamaian yang diwakili Lavrov dan Kuleba dijadwalkan pada hari Kamis waktu setempat di Hotel Regnum Carya.

Baca Juga: Winato Kartono, Pemilik Provident Capital Indonesia Mundur dari Provident Agro (PALM)

Menlu Turki Mevlut Cavusoglu menyuarakan harapannya bahwa pertemuan itu akan menandai "titik balik dan ... langkah penting menuju perdamaian dan stabilitas." 

Ia menyebut negosiasi itu sebagai upaya diplomatik intensif yang dilakukan oleh Ankara. Mevlut Cavusoglu juga mengkonfirmasi akan hadir dalam dialog tersebut.

Pertemuan di Antalya merupakan kelanjutan perundingan Rusia-Ukraina yang sebelumnya berlangsung di Belarusia. Sebelumnya pertemuan itu berhasil mencapai kesepakatan soal koridor kemanusiaan terbatas untuk mengevakuasi warga sipil dari sejumlah wilayah di Ukraina. 

Belakangan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengisyaratkan kesediaan untuk membahas tuntutan utama Rusia, termasuk pengakuan Krimea sebagai wilayah Rusia dan status republik Donetsk dan Lugansk yang memisahkan diri.

Baca Juga: Potensi Harga Nikel Kembali ke US$ 100.000 Masih Terbuka

Moskow mengatakan salah satu alasan operasi militer khusus itu untuk membela dua republik separatis di wilayah Donbass; Donetsk dan Lugansk. 

Sementara itu Kiev mengecam serangan itu sebagai tidak beralasan, namun tidak memiliki rencana untuk merebut kembali daerah-daerah yang memisahkan diri dengan paksa.

Terbaru