Perusahaan China Tengah Bernegosiasi Membeli Saham Aramco

Kamis, 29 April 2021 | 10:08 WIB
Perusahaan China Tengah Bernegosiasi Membeli Saham Aramco
[ILUSTRASI. Investor menyaksikan layar perdagangan saham di Saudi Stock Exchange (Tadawul), saat IPO Saudi Aramco, Riyadh, Arab Saudi. 11 December 2019. REUTERS/Ahmed Yosri NO RESALES. NO ARCHIVES.]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Investor kakap asal China sedang bernegosiasi untuk membeli saham di Saudi Aramco. Keterangan sejumlah sumber yang dikutip Reuters itu, menyusul pernyataan perusahaan minyak milik Kerajaan Arab Saudi tersebut, tentang niatnya menjual sebagian dari bisnisnya ke investor internasional.

Arab Saudi sedang dalam diskusi untuk menjual 1% saham Aramco ke perusahaan energi global terkemuka. Proses divestasi dapat berlanjut , dengan melibatkan investor internasional dalam satu-dua tahun mendatang, demikian pernyataan Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang disiarkan stasiun televisi, Selasa (27/4).

Jika merujuk ke nilai pasar Aramco saat ini, kepemilikan 1% saham bernilai sekitar US$ 19 miliar.

Dua sumber Reuter menuturkan, China Investment Corporation (CIC), yang merupakan sovereign wealth fund milik Beijing termasuk di antara peminat Aramco. Aramco sedang berbicara dengan CIC, serta perusahaan minyak nasional China, kata seorang sumber yang dekat dengan CIC. Namun tak satu perusahaan China itu yang dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.

Baca Juga: Kejar target produksi migas, SKK Migas kejar investasi hulu migas US$ 187 miliar

Aramco telah berhubungan dengan investor China selama beberapa tahun dan CIC adalah investor yang paling mungkin, tutur sumber kedua yang bekerja di pengelola dana swasta yang didukung negara. "Kerajaan memang memiliki hubungan dekat dengan China," kata sumber ketiga, yang dekat dengan Aramco. "Pemegang saham utama akan memutuskan apa yang harus dilakukan dengan saham mereka."

Arab Saudi, pengekspor minyak terbesar dunia, mempertahankan posisinya sebagai pemasok minyak mentah terbesar China selama tujuh bulan berturut-turut di bulan Maret.

Sumber lain mengatakan sebelum pandemi COVID-19, Aramco telah melakukan tur keliling China untuk mencari calon pembeli. Dari banyak investor besar di negara bagian di China yang ditemui Aramco, hanya sedikit yang tertarik. CIC dan China Silk Road Fund termasuk di antara perusahaan yang didekati.

Aramco mengantongi dana US$ 25,6 dari pencatatan saham perdananya alias initial public offering (IPO) di bursa Saudi pada akhir 2019. Perolehan dana produsen minyak terbesar dunia itu meningkat menjadi US$ 29,4 setelah menjual lebih banyak saham melalui opsi greenshoe.

Baca Juga: Menlu Rusia: Hubungan AS-Rusia lebih buruk daripada selama Perang Dingin

"Sekarang ada pembicaraan untuk akuisisi 1% saham oleh perusahaan energi global terkemuka dalam kesepakatan penting yang akan meningkatkan penjualan Aramco di ... negara besar," kata Pangeran Mohammed, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

"Ada pembicaraan dengan perusahaan lain untuk kepemilikan yang berbeda, dan sebagian saham Aramco dapat ditransfer ke Dana Investasi Publik (Saudi) dan sebagian terdaftar di bursa Saudi," katanya dalam wawancara sehubungan dengan perayaan ulang tahun kelima Visi 2030, semacam program pembangunan yang digelar kerajaan tersebut. IPO Aramco 2019 dipandang sebagai pilar program diversifikasi ekonomi yang bertujuan menarik investasi asing.

Pangeran Mohammed mengatakan dalam wawancara bahwa Riyadh memperkuat hubungannya dengan China, India, dan Rusia, meski Amerika Serikat (AS) tetap menjadi mitra strategisnya. Memang, di bawah Pemerintahan Joe Biden, AS mengambil sikap yang lebih keras terhadap kerajaan. "China mengatakan Arab Saudi adalah mitra strategis, India mengatakan Arab Saudi adalah mitra strategis dan Rusia juga mengatakan Arab Saudi adalah mitra strategis," kata pangeran.

Perselisihan antara China dan AS telah berkobar dalam beberapa bulan terakhir karena berbagai masalah, terutama eksistensi Taiwan dan penggunaan tenaga kerja paksa di Provinsi Xinjiang, yang merupakan rumah bagi minoritas Muslim Uighur.

Selanjutnya: Harga Minyak Naik di Kuartal I-2021, Penerimaan dari PPh Migas Malah Terkontraksi

 

Bagikan

Berita Terbaru

Anomali Buyback Saham DEWA, Tak Sesuai Parameter Pasar Berfluktuasi Secara Signifikan
| Kamis, 20 November 2025 | 22:22 WIB

Anomali Buyback Saham DEWA, Tak Sesuai Parameter Pasar Berfluktuasi Secara Signifikan

Buyback saham PT Darma Henwa (DEWA) digelar saat IHSG tengah rally dan harga sahamnya sedang mendaki.  

UNTR Berisiko Menghadapi Low Cycle, Diversifikasi ke Emas dan Nikel Masih Menantang
| Kamis, 20 November 2025 | 14:00 WIB

UNTR Berisiko Menghadapi Low Cycle, Diversifikasi ke Emas dan Nikel Masih Menantang

Prospek bisnis United Tractors (UNTR) diprediksi menantang hingga 2026, terlihat dari revisi proyeksi kinerja operasional.

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing
| Kamis, 20 November 2025 | 11:07 WIB

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing

Defisit NPI Indonesia berlanjut tiga kuartal berturut-turut. Transaksi berjalan surplus didorong ekspor nonmigas, namun modal finansial defisit.

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret
| Kamis, 20 November 2025 | 09:53 WIB

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret

Realisasi anggaran tiga K/L tercat baru mencapai sekitar 60% dari pagu                              

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter
| Kamis, 20 November 2025 | 09:45 WIB

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter

Kementerian Keuangan akan turut hadir dalam setiap Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan yang digelar Bank Indonesia

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol
| Kamis, 20 November 2025 | 09:27 WIB

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol

Hingga akhir Oktober 2025, realisasi penerimaan pajak tercatat masih terkontraksi 3,92%                         

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?
| Kamis, 20 November 2025 | 08:15 WIB

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?

Kinerja MBSS diprediksi membaik dengan penambahan kapal. Diversifikasi ke nikel dan utilisasi armada jadi sorotan.

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik
| Kamis, 20 November 2025 | 07:50 WIB

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik

Seiring rencana akuisisi dan pendirian anak usaha, ekspektasi terhadap saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tetap terjaga. 

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham
| Kamis, 20 November 2025 | 07:34 WIB

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham

Saat ini Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengkaji dampak penerapan redenominasi rupiah terhadap perdagangan saham.

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat
| Kamis, 20 November 2025 | 07:33 WIB

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat

Mulai tahun buku 2024, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA( telah menaikkan dividend payout ratio (DPR) menjadi 60%.

INDEKS BERITA

Terpopuler