Berita Bisnis

Perusahaan multifinance terbebani bunga kredit bank

Rabu, 21 November 2018 | 11:01 WIB
Perusahaan multifinance terbebani bunga kredit bank

ILUSTRASI. Mandiri Tunas Finance

Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bagi Anda yang ingin menjadi nasabah multifinance bersiap-siaplah membayar cicilan kredit lebih besar lagi. Dampak dari kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7-Days Reverse Repo Rate sebesar 25 bps pekan lalu menyebabkan industri pembiayaan tidak mempunyai pilihan lain.

Sejumlah multifinance bersiap mengerek bunga kredit bagi nasabah. Pilihan menaikkan bunga kredit mungkin menjadi satu-satunya cara perusahaan pembiayaan bisa menjalankan bisnis di hari-hari mendatang.
 
Direktur PT Mandiri Tunas Finance (MTF) Harjanto Tjitohardjojo menyebutkan langkah BI ini sudah hampir pasti membuat bunga bank yang menjadi pendanaan perusahaan pembiayaan meningkat. Maklum, sumber pendanaan di sektor industri multifinance ini memang masih didominasi dari pinjaman perbankan.
 
Termasuk yang terjadi di MTF . "Sehingga kenaikan suku bunga ini akan menaikan cost of fund," kata dia. Maka, untuk mengakali beban itu salah satunya adalah menaikkan bunga ke nasabah.
 
Kondisi ini tentu saja membuat perusahaan pembiayaan cukup khawatir dengan laju bisnis mereka. Namun kenaikan suku bunga secara bertahap bisa saja membuat nasabah tak terlalu kaget. Di tahun ini Harjanto menyebutkan, pihaknya melakukan penyesuaian bunga pembiayaan secara bertahap kepada nasabah dengan mengikuti tren kenaikan bunga pinjaman dari bank. Hal ini menurut Direktur BFI Finance Sudjono, membuat daya beli masyarakat masih tetap terjaga.
 
Maka, Sudjono masih yakin sisa target kredit bisa dikejar sampai akhir bulan Desember nanti. Sampai September 2018, nilai booking pembiayaan yang sudah dicatatkan BFI berada di angka Rp 12,7 triliun. Targetnya hingga akhir tahun bisa mencapai Rp 17 triliun.
 
Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim menambakan, tahun ini memang penuh dengan sejumlah tantangan bagi pelaku usaha pembiayaan. Termasuk dari kenaikan biaya dana. Selain itu kondisi ekonomi global juga turut membayangi ekonomi domestik. Misalnya tren nilai tukar yang bisa ikut berimbas pada daya beli masyarakat terhadap produk otomotif.
 
Dus, multifinance seperti perusahaannya pun ikut terpapar. BCA Finance memang tak terlalu agresif tahun ini.
 
Meski masih banyak tantangan ia optimistis bisa memenuhi target Rp 32,5 triliun sepanjang tahun ini. Hingga September 2018, penyaluran kredit BCA Finance sekitar Rp 25,5 triliun.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Sudah berlangganan? Masuk

Berlangganan

Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan

Rp 20.000

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Terbaru