Perusahaan Otobus Legendaris Ini Sekarang Memilih Fokus di Rute Pendek

Kamis, 13 Juni 2019 | 06:27 WIB
Perusahaan Otobus Legendaris Ini Sekarang Memilih Fokus di Rute Pendek
[]
Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - BOGOR. PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) mengubah orientasi bisnis pada tahun ini. Perusahaan jasa transportasi darat itu mengutamakan angkutan rute pendek.

Lorena berencana menambah sebanyak 20-30 unit minibus dengan anggaran sekitar Rp 10 miliar. Sampai akhir Mei 2019, perusahaan itu telah menambah enam unit minibus.

Rute pendek incaran Lorena seperti Kota Wisata Cibubur–Bandara Halim Perdanakusuma, Rancamaya–Bandara Halim Perdanakusuma serta South Quarter Lebak Bulus–Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma. Rute lain yakni AEON Mall BSD–Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma.

Rute-rute anyar itu akan melengkapi rute yang sudah beroperasi yang meliputi Trans Jabodetabek dan Jakarta Residence Connexion. Tahun lalu, Lorena memiliki 4.626 armada yang berisi 601.380 kursi. Jumlah kursi terjual mencapai 460.799 atau hitungan load factor mencapai 76,62%.

Memang, sejauh ini bisnis angkutan rute pendek belum berkontribusi secara signifikan terhadap total pendapatan usaha. "Tapi ke depan potensinya sangat besar karena perubahan yang kerap digencarkan pemerintah agar masyarakat menggunakan transportasi publik," tutur Dwi Rianta Soerbakti, Direktur PT Eka Sari Lorena Transport Tbk, Rabu (12/6).

Informasi saja, tahun lalu Lorena masih menjalankan empat bisnis. Selain angkutan rute pendek, ada bisnis angkutan bus antar kota antar provinsi (AKAP), jasa operator Transjakarta dan shuttle bus. Namun sejak bisnis jasa operator Transjakarta berhenti November 2018.

Lorena merasa bisnis jasa operator Transjakarta tidak menguntungkan. Tahun lalu, bus milik Lorena yang melayani Transjakarta menempuh jarak tempuh 61.229 kilometer (km) atau meleset dari target 282.875 km.

Alhasil Lorena hanya mencetak pendapatan Rp 10,21 miliar dari target awal sebesar Rp 23,2 miliar. "Permasalahan terbesar karena PT Transportasi Jakarta mengutamakan bus mereka sendiri dibandingkan operator," ungkap Dwi Rianta.

Sementara itu, segmen usaha shuttle bus beroperasi sejak 15 Maret 2018. Lorena meneken perjanjian sewa angkutan di Kawasan BSD City dengan PT Bumi Serpong Damai Tbk. Menurut informasi dalam laporan keuangan kuartal I-2019, nilai sewa mencapai Rp 680 juta per bulan dan berlaku 1 Juli 2018 sampai 31 Maret 2019.

Adapun dalam bisnis angkutan bus AKAP, Lorena lebih memilih selektif berekspansi. Tahun lalu, pangsa pasarnya terpecah dengan pasar pesawat yang menawarkan tiket berharga miring. Lorena sampai harus menutup lima rute bus AKAP tujuan Padang, Bukittinggi, Solo, Yogyakarta dan Prabumulih. Namun tahun ini, Lorena melihat secercah harapan dari beroperasinya Tol Trans Jawa.

Secara keseluruhan sepanjang 2019 mereka membidik pertumbuhan pendapatan 15%–20%. Pendapatannya tahun lalu Rp 102,24 miliar.

Bagikan

Berita Terbaru

Peluang Bisnis Jasa Transportasi Masa Depan, Pemain yang Ditelan Bumi Bangkit Kembali
| Minggu, 06 April 2025 | 10:50 WIB

Peluang Bisnis Jasa Transportasi Masa Depan, Pemain yang Ditelan Bumi Bangkit Kembali

​Bisnis taksi listrik banyak yang melirik. Pemain lawas ekspansi, pemain anyar mau rebut posisi. Operator taksi yang ditelan bumi bangkit kembali.

 
Kiat Produsen Cat Memangkas Emisi untuk Merajut Cuan
| Minggu, 06 April 2025 | 10:42 WIB

Kiat Produsen Cat Memangkas Emisi untuk Merajut Cuan

PT Avia Aviant Tbk (AVIA) mematok target memangkas emisi 50% tahun 2030 nanti. Apa saja yang telah dilakukan untuk mengejar ambisi tersebut?

Tiga Sektor Ini Jadi Andalan State Street Corp Menyusun Portofolio di Indonesia
| Minggu, 06 April 2025 | 08:48 WIB

Tiga Sektor Ini Jadi Andalan State Street Corp Menyusun Portofolio di Indonesia

State Street Corp menanamkan investasinya pada sejumlah emiten yang bergerak di sektor seperti perbankan, telekomunikasi hingga energi.

Gara-Gara Suka Hitungan, Karier Andre Santoso Pun Semakin Mapan
| Sabtu, 05 April 2025 | 10:11 WIB

Gara-Gara Suka Hitungan, Karier Andre Santoso Pun Semakin Mapan

Kisah Andre Santoso dalam meniti karier sebagai bankir hingga menjadi Direktur Kredit Bank KEB Hana Indonesia

Dirut GOLF Dwi Febri Astuti: Percaya akan Kilau Prospek Emas
| Sabtu, 05 April 2025 | 09:10 WIB

Dirut GOLF Dwi Febri Astuti: Percaya akan Kilau Prospek Emas

Dwi Febri Astuti, Direktur Utama PT Intra Golflink Resort Tbk (GOLF memilih instrumen yang lebih minim risiko, salah satunya emas

Profit 27,68% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Terperosok Dalam (5 April 2025)
| Sabtu, 05 April 2025 | 09:08 WIB

Profit 27,68% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Terperosok Dalam (5 April 2025)

Harga emas Antam (5 April 2025) ukuran 1 gram Rp 1.781.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,68% jika menjual hari ini.

Bangun Kosambi (CBDK) Membidik Peluang dari Bisnis MICE
| Sabtu, 05 April 2025 | 09:07 WIB

Bangun Kosambi (CBDK) Membidik Peluang dari Bisnis MICE

PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) fokus menggarap fasilitas penunjang kegiatan Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions (MICE).

Penjualan Meningkat, Laba Aspirasi Hidup Indonesia (ACES) Naik Dobel Digit
| Sabtu, 05 April 2025 | 07:55 WIB

Penjualan Meningkat, Laba Aspirasi Hidup Indonesia (ACES) Naik Dobel Digit

Di sepanjang tahun lalu, emiten ritel ini membukukan laba bersih Rp 892,04 miliar. Laba ini tumbuh 15,78% secara tahunan. 

Genderang Perang Dagang Semakin Kencang, Bursa Saham Terpanggang
| Sabtu, 05 April 2025 | 07:54 WIB

Genderang Perang Dagang Semakin Kencang, Bursa Saham Terpanggang

Kapitalisasi pasarnya menguap sekitar US$ 903 miliar. Total dalam sepekan nilai kapitaliasi pasar Dow Jones terbang sekitar  US$ 1,16 triliun.

Pemerintah Pastikan Tarif Listrik April-Juni Tidak Naik
| Sabtu, 05 April 2025 | 07:47 WIB

Pemerintah Pastikan Tarif Listrik April-Juni Tidak Naik

Untuk tarif tenaga listrik 24 golongan pelanggan bersubsidi juga tidak mengalami perubahan dan tetap mendapat subsidi tarif dari pemerintah.

INDEKS BERITA

Terpopuler