Berita Bisnis

Peta Persaingan Raksasa Digital Tanah Air Semakin Sengit

Kamis, 29 Juli 2021 | 06:00 WIB
Peta Persaingan Raksasa Digital Tanah Air Semakin Sengit

Reporter: Dimas Andi | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Peta persaingan industri digital semakin ketat. Sederet perusahaan rintisan (start up) yang semula bermodal mini kini berubah menjadi perusahaan unicorn dan decacorn dengan valuasi hingga di atas US$ 10 miliar. 

Selain disuntik oleh pemegang saham dan investor, ternyata para perusahaan teknologi mengintip peluang pendanaan dari publik. Salah satu e-commerce Indonesia, Bukalapak siap membuka lapaknya di Bursa Efek Indonesia dengan nilai initial public offering (IPO) mencapai Rp 21,9 triliun. Ini merupakan nilai IPO terbesar sepanjang sejarah bursa saham Indonesia.
 
Selain Bukalapak, akan menyusul GoTo (perusahaan hasil merger Gojek-Tokopedia), untuk masuk bursa saham. Bahkan nilai emisi dan kapitalisasi pasar GoTo disebut-sebut bakal lebih besar lagi.
Sementara ekosistem bisnis Bukalapak ditopang antara lain oleh pemegang sahamnya, yakni Grup Elang Mahkota Teknologi (EMTK). 
 
Selain di Bukalapak, Emtek memang terus membenamkan investasi di bisnis teknologi. 
 
Managing Director Emtek Group Sutanto Hartono mengutarakan, Emtek telah berinvestasi sebesar US$ 375 juta ke PT Grab Teknologi Indonesia, yang mana hal ini diikuti oleh kolaborasi antara kedua perusahaan, termasuk mempercepat proses digitalisasi UMKM.
 
Berkat investasi tersebut, Emtek dan Grab berkesempatan mengeksplorasi bisnis di berbagai bidang bersama-sama. Emtek juga bisa mengikutsertakan Bukalapak dalam kerja sama dengan Grab di bidang digitalisasi UMKM Indonesia.
 
Pasalnya, Bukalapak memiliki jaringan lebih dari 7 juta mitra pelapak yang tentu saja ada banyak UMKM hingga pemilik warung kecil di dalamnya. Bukalapak juga memberikan akses kepada konsumen untuk mendapatkan harga produk dan jasa terjangkau. “Kolaborasi Emtek dan Grab akan membuat kami mampu menyentuh jaringan UMKM lebih dalam lagi,” ujar Sutanto, Senin (26/7).
 
Country Managing Director of Grab Indonesia Neneng Goenadi menerangkan, Grab dan EMTK akan membuat Festival Kota Mapan di Solo pada September nanti yang bakal diikuti lebih dari 1.000 UMKM. Festival ini menjadi ajang akselerator pelaku UMKM untuk bisa masuk dalam ekosistem digital.
 
Grab dan Emtek akan memberikan pelatihan, pemberdayaan, kurasi, solusi bisnis dan teknologi, hingga akses pasar baik di dalam maupun luar negeri kepada UMKM yang ikut Festival Kota Mapan.
Diharapkan festival ini bisa mempercepat proses digitalisasi UMKM di Indonesia.
 
Maklum saja, saat ini baru sekitar 21% pelaku UMKM di Indonesia yang telah terdigitalisasi kegiatan bisnisnya. Padahal, UMKM punya kontribusi 60% terhadap PDB Indonesia setiap tahun. Sektor UMKM juga mampu menyediakan 97% lapangan pekerjaan di Indonesia.
 
Di pihak lain, Grup GoTo juga semakin kuat untuk melakukan penetrasi bisnis digital, termasuk menyokong pelaku UMKM. Saat ini Go To memiliki sekitar 2 juta mitra driver dan 11 juta mitra usaha.
 
“Ekosistem GoTo yang lengkap dapat mendukung setiap lini kebutuhan bisnis, termasuk manajemen toko, logistik, pemenuhan pesanan, pemasaran, sampai pembayaran sehingga memudahkan UMKM untuk beralih ke digital,” ungkap Audrey P. Petriny, Vice President Corporate Communications Gojek, Selasa (27/7).
 
GoTo juga dapat menyediakan akses ke segmen pelanggan dan grup klien yang baru serta pasar yang sebelumnya sulit dijangkau UMKM. 
 
Selama masa pandemi Covid-19, GoTo aktif memberikan bantuan kepada para mitra usaha dalam berbagai bentuk. Salah satunya program dukungan bagi pelaku usaha kuliner untuk mitra merchant GoFood. Dalam program ini, para merchant bisa memperoleh subsidi promo bagi mitra usaha lama serta paket komisi spesial bagi mitra usaha yang baru bergabung di GoFood.
 
Sementara Andreas A Pramaditya, Vice President Galeri Indonesia Blibli menyampaikan, Blibli bekerja sama dengan industri perbankan dan fintech untuk memberikan opsi pembayaran terlengkap bagi para pelanggan. “Saat ini Blibli menyediakan 10 metode pembayaran bersama total 40 mitra pembayaran yang meliputi uang elektronik, kartu kredit/debit, internet banking, dan transfer virtual account,” kata dia, kemarin.
 
Dalam beberapa bulan terakhir, Blibli telah melakukan berbagai terobosan dalam menumbuhkan transaksi digital yang berkolaborasi dengan berbagai pihak. Pada bulan ini, Blibli berkolaborasi dengan BCA Digital untuk mengintegrasikan e-commerce milik Blibli dengan aplikasi perbankan digital “Blu”. Alhasil, pelanggan dapat membuat akun Blu langsung di aplikasi Blibli, melakukan transaksi dengan in-app payment ataupun QRIS untuk ekosistem di luar Blibli.    

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Sudah berlangganan? Masuk

Berlangganan

Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan

Rp 20.000

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Terbaru