Peter Thiel, Imigran Jerman Yang Jadi Miliarder di Amerika Berkat PayPal (1)

Kamis, 01 Februari 2024 | 10:00 WIB
Peter Thiel, Imigran Jerman Yang Jadi Miliarder di Amerika Berkat PayPal (1)
[Peter Andreas Thiel, Co-Founder PayPal, Palantir Technologies, Founders Fund. Ilustrator KONTAN/ Steve G. ]
Reporter: Ferry Saputra | Editor: Harris Hadinata

KONTAN.CO.ID - TAK sedikit miliarder dunia kelahiran luar Amerika Serikat (AS) yang menjadi sukses di negeri Patung Liberty tersebut. Salah satunya Peter Andreas Thiel. Miliarder dengan total kekayaan mencapai US$ 6,1 miliar versi Forbes ini adalah imigran asal Jerman. Thiel lahir di Frankfurt, pada 11 Oktober 1967.

Thiel anak dari pasangan bernama Klaus Thiel dan Susanne Thiel. Ia memiliki saudara laki-laki bernama Patrick Thiel. Ia pindah ke AS bersama kedua orang tuanya ketika berumur 1 tahun dan menetap di Cleveland, Ohio. Tahun 1977, keluarganya pindah ke Foster City, California.

Thiel adalah lulusan Universitas Stanford tahun 1992. Setelah lulus kuliah, Thiel bekerja menjadi juru tulis untuk Hakim James Larry Edmondson di Pengadilan tingkat banding AS. Di kantor hukum ini, Thiel hanya bertahan tujuh bulan. Setelah itu, ia bekerja di Credit Suisse pada 1993, sebelum kembali ke California pada 1996 untuk mencari pekerjaan lainnya.

Saat kembali ke California, Thiel melihat perkembangan internet telah memicu ledakan situs berdomain dot-com. Fenomena ini ia tangkap sebagai peluang bisnis. Ia melihat potensi bisnis modal ventura untuk membiayai perusahaan rintisan. Dus, dengan dukungan finansial dari teman dan keluarga, Thiel mengumpulkan dana US$ 1 juta untuk mendirikan Thiel Capital Management bersama temannya, Luke Nosek.

Dari Nosek pula, Thiel berkenalan dengan Max Levchin. Levchin melihat ada potensi mengembangkan perangkat lunak untuk menjembatani kesenjangan dalam melakukan pembayaran online. Thiel dan Levchin pun sepakat membuat usaha pertama mereka, yaitu Confinity pada tahun 1998.

Alhasil, pada 1999 Confinity meluncurkan Paypal. Saat Paypal diluncurkan, Nokia dan Deutsche Bank memberikan pendanaan usaha sebesar US$ 3 juta menggunakan Paypal. Pada 2001, Paypal telah melayani 6,5 juta pelanggan dan telah melebar ke 26 negara.

(Bersambung)

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Australia Dorong Dana Pensiun Masuk Indonesia, Danantara Jadi Magnet Baru Investasi
| Selasa, 02 Desember 2025 | 22:29 WIB

Australia Dorong Dana Pensiun Masuk Indonesia, Danantara Jadi Magnet Baru Investasi

Dana pensiun Australia mulai investasi di ASEAN. Indonesia jadi magnet dengan PDB 40% kawasan. Peluang PPP & peran Danantara diulas.

Menakar Potensi Satu Lagi Saham Prajogo Pangestu (CDIA) Masuk ke MSCI
| Selasa, 02 Desember 2025 | 18:09 WIB

Menakar Potensi Satu Lagi Saham Prajogo Pangestu (CDIA) Masuk ke MSCI

Untuk masuk MSCI, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) membutuhkan free float market cap minimal US$ 1,8 miliar hingga US$ 2,0 miliar.

Valuasi Diskon dan Margin Membaik, Consumer Staples Naik Kelas Tahun Depan
| Selasa, 02 Desember 2025 | 13:00 WIB

Valuasi Diskon dan Margin Membaik, Consumer Staples Naik Kelas Tahun Depan

Sektor consumer staples terkini menunjukkan pemulihan daya beli yang lebih solid sejak kuartal III-2025. Belanja fiskal menjadi pendorong penting.

Saham STAR Disuspensi BEI, Secara Teknikal Sejatinya Masih Punya Tenaga Untuk Mendaki
| Selasa, 02 Desember 2025 | 08:43 WIB

Saham STAR Disuspensi BEI, Secara Teknikal Sejatinya Masih Punya Tenaga Untuk Mendaki

Baru dua hari keluar dari Papan Pemantauan Khusus, saham PT Buana Artha Anugerah Tbk (STAR) disuspensi BEI. 

Mengupas Teknikal dan Strategi Trading Saham Prajogo Pangestu, dari BREN Hingga CDIA
| Selasa, 02 Desember 2025 | 08:05 WIB

Mengupas Teknikal dan Strategi Trading Saham Prajogo Pangestu, dari BREN Hingga CDIA

Prospek saham Prajogo Pangestu di awal Desember 2025: BREN masuk MSCI, CUAN ekspansi energi, TPIA breakout.

Ellon Musk, Sang Jenius, Orang Kaya Calon Triliuner Pertama Dunia
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:34 WIB

Ellon Musk, Sang Jenius, Orang Kaya Calon Triliuner Pertama Dunia

Lewat Starlink, Musk memancarkan internet hingga ke pedalaman Afrika. Dengan Neuralink ia bercita-cita menghubungkan otak manusia dengan mesin.

Layanan Telekomunikasi di Sumatra Masih Terganggu
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:30 WIB

Layanan Telekomunikasi di Sumatra Masih Terganggu

Bencana banjir dan longsor tersebut mengakibatkan padamnya pasokan listrik di sejumlah wilayah.di Sumatra.

Genjot Pendapatan Non-Batubara, Bumi Resources (BUMI) Gencar Akuisisi
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:19 WIB

Genjot Pendapatan Non-Batubara, Bumi Resources (BUMI) Gencar Akuisisi

Pada 2031, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menargetkan bisa mencapai komposisi 50% antara pendapatan batubara dan non-batubara.

Ditopang Investor Domestik, Saham BUMI Tahan Banting di Tengah Aksi Jual Asing
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:17 WIB

Ditopang Investor Domestik, Saham BUMI Tahan Banting di Tengah Aksi Jual Asing

Saham BUMI didorong sentimen kuasi reorganisasi dan diversifikasi bisnis mineral. Analisis lengkap pendorong.

Lewat Private Placement, Garuda (GIAA) Dapat Tambahan Modal Dari Danantara
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:12 WIB

Lewat Private Placement, Garuda (GIAA) Dapat Tambahan Modal Dari Danantara

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berupaya memoles kondisi keuangannya. Terbaru, GIAA melakukan aksi penambahan modal melalui private placement.

INDEKS BERITA

Terpopuler