Posisi Kas Masih Kuat, Sejumlah Emiten Lunasi Utang dari Kas

Jumat, 22 Maret 2019 | 06:26 WIB
Posisi Kas Masih Kuat, Sejumlah Emiten Lunasi Utang dari Kas
[]
Reporter: Auriga Agustina, Yoliawan H | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten siap membayar kontan utang yang jatuh tempo pada tahun ini. Tak hanya utang jangka pendek, tetapi juga obligasi yang nilainya ratusan hingga triliunan rupiah.

Salah satunya adalah PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Emiten konstruksi ini harus membayar utang obligasi Rp 2 triliun pada Juni mendatang. . Perusahaan pelat merah ini sudah menyiapkan dana untuk pembayarannya.

Direktur Keuangan WSKT Haris Gunawan mengatakan, Waskita akan mengambil kas internal untuk melunasi utang. "Sudah kami siapkan Rp 2 triliun, sementara kami pakai kas internal dulu agar gearing ratio turun," ujar Haris kepada Kontan, Kamis (21/3).

PT Adhi Karya Tbk (ADHI) juga memiliki obligasi jatuh tempo pada 3 Juli 2019 dengan nilai sebesar Rp 250 miliar. Direktur Keuangan ADHI Entus Aswani M mengatakan, tahun ini ADHI akan membayar utang jatuh temponya dengan dana kas internal.

Dia mengklaim, perseroan ini masih memiliki kas internal cukup besar. "Belum ada rencana refinancing, sementara ini kami pakai kas internal dulu saja, toh, utangnya Rp 250 miliar," kata dia. Menurut Entus, kas internal perseroan per tahun 2018 masih sekitar Rp 2,7 triliun.

Emiten lain yang akan membayar utang jatuh tempo dengan kas internal adalah AKR Corporindo Tbk (AKRA), "Kas perseroan masih cukup untuk membayar utang-utang kami yang jatuh tempo pada tahun ini," kata Suresh Vembu, Direktur AKRA.

Berdasarkan data KSEI, AKRA memiliki obligasi jatuh tempo yang harus dibayar pada 21 Desember 2019. Nilainya sekitar Rp 877 miliar.

Tambah obligasi

Untuk mendukung pendanaan tahun ini, WSKT kini tengah memproses perizinan untuk melakukan penerbitan obligasi penawaran umum berkelanjutan (PUB) IV. Nilainya ditargetkan Rp 5 triliun.

Menurut Haris, sebagian dana hasil PUB IV ini nantinya akan digunakan untuk menambah modal kerja perusahaan. Selain itu, sebagian dana dialokasikan untuk penyelesaian beberapa proyek ruas tol yang sedang digarap.

Sebelumnya, dikabarkan sedang WSKT membidik sejumlah tender proyek jalan tol di Jawa Barat dan Jawa Timur pada tahun ini. WSKT menargetkan setidaknya bisa menggarap empat sampai lima ruas tol lagi. Emiten ini juga menargetkan bisa mengantongi kontrak baru Rp 14 triliun dari proyek jalan tol baru.

Tahun ini, WSKT menganggarkan belanja modal Rp 26 triliun. Dari jumlah tersebut, investasi jalan tol masih mendapatkan porsi paling besar.

Sedangkan ADHI, menurut Entus, masih memiliki sisa dana dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) obligasi hingga Rp 2 triliun dan berlaku hingga Juni 2019. Namun, perseroan enggan menggunakan dana tersebut untuk memenuhi kewajiban utang jatuh tempo di tahun ini. Dana tersebut akan digunakan untuk memenuhi modal kerja.

 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Bagaimana Properti & Saham Bikin 52 Juta Orang Jadi Jutawan Global
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 14:20 WIB

Bagaimana Properti & Saham Bikin 52 Juta Orang Jadi Jutawan Global

Pada 2024, UBS mencatat 52 juta everyday millionaire global dengan kekayaan bersih US$ 1 juta‑US$ 5 juta. Siapa mereka?

Tera Data Indonusa (AXIO) Membidik Penjualan Tumbuh 20% Tahun Ini
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 08:50 WIB

Tera Data Indonusa (AXIO) Membidik Penjualan Tumbuh 20% Tahun Ini

Realisasi kinerja perusahaan memasuki semester kedua sudah sesuai dengan target yang ditetapkan perusahaan.

Hasrat Pemerintah Garap Mobil Nasional
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 08:30 WIB

Hasrat Pemerintah Garap Mobil Nasional

Pemerintah membuka peluang mobil buatan Indonesia masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dan hal ini akan dibahas di internal pemerintah.

Ramai-ramai Pangkas Tarif Tiket Penerbangan
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 08:05 WIB

Ramai-ramai Pangkas Tarif Tiket Penerbangan

Penerbitan aturan yang tidak mepet dengan periode puncak akan mengubah pola pembelian tiket oleh masyarakat.

Di Balik Polemik Utang Megaproyek Whoosh
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 08:04 WIB

Di Balik Polemik Utang Megaproyek Whoosh

Kebiasaan dan pola lama penyelesaian proyek yang membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), sudah tentu harus dikaji ulang.

Waspada, Pasar Kripto Diprediksi Masih Bergerak Bearish Hingga Akhir Oktober 2025
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:57 WIB

Waspada, Pasar Kripto Diprediksi Masih Bergerak Bearish Hingga Akhir Oktober 2025

Investor masih menunggu rilis data inflasi AS pada 24 Oktober serta hasil pertemuan The Fed pada 28-29 Oktober 2025.​

Nihil Efek BI Rate
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:56 WIB

Nihil Efek BI Rate

Banyak bank masih menawarkan bunga deposito yang relatif besar untuk menjaga likuiditas dan menarik dana masyarakat.

Bundamedik (BMHS) Merawat Kinerja Tetap Sehat
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:45 WIB

Bundamedik (BMHS) Merawat Kinerja Tetap Sehat

BMHS menyiapkan langkah strategis untuk tahun depan, termasuk pengembangan layanan kesehatan preventif dan klinik komunitas di area publik.

Pemulihan Sektor Properti Tertahan, Momentum Perbaikan Diperkirakan Baru di 2026
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:36 WIB

Pemulihan Sektor Properti Tertahan, Momentum Perbaikan Diperkirakan Baru di 2026

Penguatan harga saham sejumlah emiten properti sepekan terakhir dilatarbelakangi faktor technical rebound.

Adhi Karya (ADHI) Mengantongi Kontrak Baru Rp 6,5 Triliun Pada Kuartal III-2025
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:25 WIB

Adhi Karya (ADHI) Mengantongi Kontrak Baru Rp 6,5 Triliun Pada Kuartal III-2025

Hingga kuartal III-2025, kontributor utama pada pendapatan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) masih berasal dari lini bisnis engineering & construction.

INDEKS BERITA

Terpopuler