Potensi Tersembunyi

Selasa, 23 November 2021 | 09:00 WIB
Potensi Tersembunyi
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) boleh bangga. Ketika belitan pandemi Covid-19 belum sepenuhnya terurai, jumlah perusahaan yang go public dan menjajakan sahamnya di bursa efek tahun ini bisa dibilang bejibun.

Sampai awal November lalu, BEI mencatat 40 perusahaan telah mencatatkan sahamnya di BEI. Padahal, sampai saat itu setidaknya 26 calon emiten masih mengantre untuk menjajakan sahamnya di BEI. Oleh sebab itu BEI yakin target 53 emiten baru melantai di bursa saham tahun ini akan tercapai.

Data BEI menunjukkan jumlah emiten yang tercatat di bursa saham Indonesia saat ini mencapai 753 perusahaan. Sebagai perbandingan, pada tahun 2010 silam jumlah emiten cuma sebanyak 422 perusahan. Itu berarti dalam kurun 11 tahun jumlah emiten yang tercatat di BEI meningkat hingga 78%.

Perkembangan lebih pesat berlangsung di sisi investor pasar modal. Pada awal 2010 jumlah investor pasar modal baru 370.000 pemodal. Per September 2021 angka tersebut sudah meroket begitu tinggi hingga mencapai angka 6,341 juta investor.

Nah, satu hal paling penting sekaligus menarik dari statistik pasar modal tersebut adalah pertumbuhan jumlah investor paling pesat justru berlangsung pada tahun 2021 ini.
Selama sembilan bulan pertama tahun ini jumlah investor pasar modal meningkat 65%.

Lebih menakjubkan lagi, dari segi usia, peningkatan terbesar sembilan bulan terakhir terjadi pada investor berusia kurang dari 31 tahun (59,23%). Total nilai aset mereka di pasar modal mencapai Rp 39,9 triliun.

Melihat kecenderungan tersebut mestinya para pemangku kepentingan pasar modal khususnya bursa saham tak perlu mengkawatirkan masa depan jumlah investor. Pertumbuhan pesat investor belia seolah menjanjikan keberlanjutan perkembangan investor masa depan.

Namun begitu, otoritas dan para pelaku pasar modal perlu tengok kanan-kiri. Gairah "berinvestasi" tak cuma berlangsung di bursa saham. Banyak kalangan awam yang lebih familiar pada aplikasi Rubik Trade atau Binomo, ketimbang berinvestasi saham di BEI.

Kemudahan membuka akun, modal minimal terjangkau, serta iklan memikat membuat orang lebih enteng trading spekulatif lewat beragam aplikasi digital tersebut, meski banyak yang modalnya lenyap.

Andai para "investor" awam tersebut bisa digiring berinvestasi sungguhan di bursa saham, mestinya lonjakan jumlah investor bisa lebih membubung tinggi lagi.                  

Bagikan

Berita Terbaru

Prospek Sawit 2026: Harga di Level Tinggi, Permintaan Naik, Regulasi Kompleks
| Senin, 29 Desember 2025 | 13:14 WIB

Prospek Sawit 2026: Harga di Level Tinggi, Permintaan Naik, Regulasi Kompleks

Prospek minyak sawit 2026 tetap atraktif dengan harga US$1.050-1.150/ton didukung biodiesel B50 & permintaan global, meski regulasi kompleks.

Saham Happy Hapsoro: Potensi vs Risiko 2026
| Senin, 29 Desember 2025 | 10:19 WIB

Saham Happy Hapsoro: Potensi vs Risiko 2026

Saham grup Happy Hapsoro reli agresif 2025 didorong politik & korporasi. Prospek 2026 atraktif tapi rawan koreksi spekulasi.

Tekanan Pada Kredit UMKM Membuat Risiko Kenaikan NPL Makin Tinggi
| Senin, 29 Desember 2025 | 09:30 WIB

Tekanan Pada Kredit UMKM Membuat Risiko Kenaikan NPL Makin Tinggi

Nilai outstanding kredit UMKM perbankan masih terus menurun, sementara tingkat kredit bermasalah juga masih naik

Harga Emas Berkilau, Saham Emiten Memukau
| Senin, 29 Desember 2025 | 09:16 WIB

Harga Emas Berkilau, Saham Emiten Memukau

Permintaan aset safe have terus mendaki di sepanjang tahun 2025. Dalam sebulan terakhir, mayoritas harga saham emiten emas melonjak tinggi.

Indomobil Multi Jasa (IMJS) Suntik Modal Anak Usaha Rp 499,28 Miliar
| Senin, 29 Desember 2025 | 09:09 WIB

Indomobil Multi Jasa (IMJS) Suntik Modal Anak Usaha Rp 499,28 Miliar

Penyetoran modal ini berasal dari hasil Penawaran Umum Terbatas IV dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PUT IV HMETD).​

Incar Pertumbuhan Kinerja, Fast Food Indonesia (FAST) Geber Ekspansi
| Senin, 29 Desember 2025 | 09:05 WIB

Incar Pertumbuhan Kinerja, Fast Food Indonesia (FAST) Geber Ekspansi

 Pada tahun 2030, emiten pengelola jaringan restoran KFC Indonesia itu menargetkan bisa memiliki 1.000 gerai. ​

Laju Konsumsi Tahun 2026 Diproyeksi Pulih, Prospek Emiten Semakin Berseri
| Senin, 29 Desember 2025 | 08:57 WIB

Laju Konsumsi Tahun 2026 Diproyeksi Pulih, Prospek Emiten Semakin Berseri

Konsumsi domestik Indonesia berpeluang pulih bertahap pada tahun depan, setelah sempat melemah dalam beberapa kuartal terakhir. 

Multifinance Redam Risiko Lonjakan NPF
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:20 WIB

Multifinance Redam Risiko Lonjakan NPF

Industri pembiayaan mengantisipasi tradisi kenaikan kredit macet yang biasanya terjadi pada momen liburan akhir tahun.

Trafik Jalan Tol Regional Jasa Marga Menanjak
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:16 WIB

Trafik Jalan Tol Regional Jasa Marga Menanjak

Volume lalu lintas tercatat mencapai 2.033.534 kendaraan, tumbuh 7,42% dibandingkan kondisi normal yang berada pada angka 1.893.017 kendaraan.

Beragam Instansi Menyokong Kopdes Merah Putih
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:13 WIB

Beragam Instansi Menyokong Kopdes Merah Putih

Melalui konsolidasi kebijakan, data dan program lintas kementerian, Kemenkop berharap koperasi kembali menjadi pilar utama ekonomi kerakyatan

INDEKS BERITA