Prediksi Kurs Rupiah: Berharap Pada Hasil FOMC Meeting

Kamis, 31 Oktober 2019 | 06:00 WIB
Prediksi Kurs Rupiah: Berharap Pada Hasil FOMC Meeting
[ILUSTRASI. Pergerakan Rupiah--Petugas merapikan mata uang rupiah di sebuah bank di Jakarta, Rabu (4/7). Kurs rupiah hari ini diperkirakan menguat.KONTAN/Cheppy A.Muclis/04/07/2018]
Reporter: Adrianus Octaviano, Intan Nirmala Sari | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penantian pasar terhadap hasil FOMC Meeting membuat kurs rupiah bergerak dalam rentang sempit.

Kemarin, kurs rupiah di pasar spot menguat tipis 0,03% menjadi Rp 14.031 per dollar Amerika Serikat. Namun, pada kurs tengah Bank Indonesia, rupiah justru melemah 0,11% ke posisi Rp 14.044 per dollar AS.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, penguatan rupiah yang terjadi jelang penutupan menjadi indikasi bahwa The Federal Reserve bakal memangkas suku bunga acuan untuk ketiga kalinya di tahun ini.

Terlebih data ekonomi dari Negeri Paman Sam cenderung mengecewakan sehingga membutuhkan stimulus demi mengerek perekonomian Amerika Serikat.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih menambahkan, hasil FOMC bakal menjadi penggerak arah rupiah hari ini. "Dengan proyeksi suku bunga The Fed akan diturunkan lagi, maka dollar AS berpotensi melemah dan membuat rupiah kembali dalam tren penguatan," kata dia, Rabu (30/10).

Namun, estimasi gross domestic product (GDP) AS kuartal III-2019 ternyata mencapai 1,9%, lebih tinggi dari hasil konsensus, di mana GDP AS kuartal III 1,6%.

Karena itu, pidato Gubernur The Fed Jerome Powell bakal ditunggu. Jika pernyataannya kembali dovish, ada peluang the greenback semakin terpuruk dan menguntungkan mata uang Garuda.

Baca Juga: Pangkas Suku Bunga untuk Ketiga Kalinya, Ini Alasan The Fed premium

Karena itu, Lana optimistis rupiah hari ini bakal menguat dalam kisaran Rp 14.000-Rp 14.030 per dollar AS. Sedangkan Ibrahim menebak, mata uang Garuda berada di rentang Rp 14.010-Rp 14.055 per dollar AS.

Perkembangan terbaru, The Fed memutuskan kembali memangkas suku bunga sebesar 0,25% menjadi 1,5%-1,75%. 

Bagikan

Berita Terbaru

Terdorong Sentimen Positif Domestik, IHSG Menguat Dalam Sepekan
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 11:30 WIB

Terdorong Sentimen Positif Domestik, IHSG Menguat Dalam Sepekan

Di akhir pekan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG menclok di 7.047,43, menguat 2,65% dalam sepekan. 

Sudah Penuhi Kewajiban, BEI Cabut Suspensi Saham Kimia Farma (KAEF)
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 11:24 WIB

Sudah Penuhi Kewajiban, BEI Cabut Suspensi Saham Kimia Farma (KAEF)

Sejak sesi pertama perdagangan saham di BEI kemarin, saham emiten farmasi pelat merah tersebut sudah kembali diperdagangkan.

Trump Tetap Patok Tarif 32%, Indonesia Patut Ikuti Langkah China Menjaring Mitra Baru
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 10:00 WIB

Trump Tetap Patok Tarif 32%, Indonesia Patut Ikuti Langkah China Menjaring Mitra Baru

Indonesia juga mesti memaksimalkan penggunaan LCS dan BCSA untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.

Profit 26,02% Setahun: Harga Emas Antam Hari Ini Menguat (12 Juli 2025)
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 09:19 WIB

Profit 26,02% Setahun: Harga Emas Antam Hari Ini Menguat (12 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat hari ini 11 Juli 2025 di Logammulia.com Rp 1.919.000 per gram, tapi harga buyback Rp 1.763.000 per gram.

Menengok Aksi Eks CEO SMAR, Borong Total 131,95 Juta Saham NSSS Sejak Maret 2025
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 09:00 WIB

Menengok Aksi Eks CEO SMAR, Borong Total 131,95 Juta Saham NSSS Sejak Maret 2025

Akumulasi saham PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS) yang teranyar per tanggal 8 Juli 2025.melibatkan 38.420.600 saham. 

Pembiayaan Multifinance ke Sektor Produktif Menantang
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 08:25 WIB

Pembiayaan Multifinance ke Sektor Produktif Menantang

Pembiayaan sejumlah perusahaan multifinance sektor produktif masih jauh dibawah target yang dicanangkan OJK sekitar 46%-48% ​

Rasio NPL Perbankan Masih Berpotensi Meningkat
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 08:05 WIB

Rasio NPL Perbankan Masih Berpotensi Meningkat

NPL perbankan pada Mei 2025 sebesar 2,29% secara tahunan atau year on year (YoY), naik dari 2,24% pada April dan 2,08% pada Desember 2024.​

Menakar Prospek Harga Emas dan Efeknya ke Kinerja PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 08:00 WIB

Menakar Prospek Harga Emas dan Efeknya ke Kinerja PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)

Konsumsi emas di Indonesia hanya sekitar 0,17 gram per kapita, lebih rendah dibanding Malaysia yang mencapai 0,54 gram per kapita.

Kredit Menganggur Semakin Menumpuk
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 07:30 WIB

Kredit Menganggur Semakin Menumpuk

Banyak korporasi belum memanfaatkan fasilitas kredit yang telah disetujui bank, membuat angka kredit menganggur terus meningkat.​

Saham Dengan Dividend Yield Tinggi dan Laba yang Bertumbuh
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 07:18 WIB

Saham Dengan Dividend Yield Tinggi dan Laba yang Bertumbuh

Investor perlu memperhatikan kenaikan harga sebelum pengumuman dividen hingga sesaat sebelum membeli serta membandingkan dengan nominal dividen

INDEKS BERITA

Terpopuler