KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data Amerika Serikat (AS) yang dirilis akhir pekan lalu memberi dampak positif pada pergerakan kurs rupiah di awal pekan ini.
Berdasarkan data Bloomberg, kurs rupiah di pasar spot pada Senin (6/4) menguat 0,1% di Rp 16.413 per dollar AS. Sedangkan berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah melemah 0,56% ke level Rp 16.556.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal menyebut, data non-farm payroll AS turun 701.000 dari sebelumnya masih bertambah 275.000. Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana menambahkan, pulihnya harga minyak ikut mendorong penguatan aset berisiko yang lain.
Baca Juga: Sebulan Lewat, Pengalengan Ikan Merek Cip Belum Juga Melunasi MTN Jatuh Tempo
"Selain itu, intervensi Bank Indonesia (BI) di pasar sudah menunjukkan hasil," tutur Fikri. Karena itu, ia memperkirakan rupiah punya potensi menguat pada perdagangan Selasa ini (7/4).
Fikri memproyeksikan, penguatan rupiah juga akan didorong mulai diperbolehkan BI masuk ke lelang primer SUN. Hal ini akan semakin memperkuat kepercayaan investor terhadap rupiah.
Baca Juga: Proyeksi IHSG: Melanjutkan Reli
Fikri menghitung rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak di rentang Rp 16.220-Rp 16.620 per dollar AS.
Kalau Faisyal memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp 16.300-Rp 16.750 per dollar AS.