Prediksi Kurs Rupiah: Ditopang Intervensi BI

Selasa, 07 April 2020 | 05:29 WIB
Prediksi Kurs Rupiah: Ditopang Intervensi BI
[ILUSTRASI. Warga menghitung pecahan mata uang dolar Amerika Serikat di salah satu money changer di Jakarta, Selasa (17/3). Kurs rupiah kian tertunduk di hadapan dolar AS dan sudah menembus level Rp 15.100. Hingga pukul 17.00 WIB, Selasa (17/3), nilai tukar mata uang]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data Amerika Serikat (AS) yang dirilis akhir pekan lalu memberi dampak positif pada pergerakan kurs rupiah di awal pekan ini.

Berdasarkan data Bloomberg, kurs rupiah di pasar spot pada Senin (6/4) menguat 0,1% di Rp 16.413 per dollar AS. Sedangkan berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah melemah 0,56% ke level Rp 16.556.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal menyebut, data non-farm payroll AS turun 701.000 dari sebelumnya masih bertambah 275.000. Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana menambahkan, pulihnya harga minyak ikut mendorong penguatan aset berisiko yang lain.

Baca Juga: Sebulan Lewat, Pengalengan Ikan Merek Cip Belum Juga Melunasi MTN Jatuh Tempo

"Selain itu, intervensi Bank Indonesia (BI) di pasar sudah menunjukkan hasil," tutur Fikri. Karena itu, ia memperkirakan rupiah punya potensi menguat pada perdagangan Selasa ini (7/4).

Fikri memproyeksikan, penguatan rupiah juga akan didorong mulai diperbolehkan BI masuk ke lelang primer SUN. Hal ini akan semakin memperkuat kepercayaan investor terhadap rupiah.

Baca Juga: Proyeksi IHSG: Melanjutkan Reli

Fikri menghitung rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak di rentang Rp 16.220-Rp 16.620 per dollar AS.

Kalau Faisyal memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp 16.300-Rp 16.750 per dollar AS.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Strategi Investasi David Sutyanto : Pilih Saham yang Rajin Membagi Dividen
| Sabtu, 08 November 2025 | 11:08 WIB

Strategi Investasi David Sutyanto : Pilih Saham yang Rajin Membagi Dividen

Ia melakukan averaging down ketika dirasa saham tersebut masih punya peluang untuk membagikan dividen yang besar.

Rupiah Sepekan Terakhir Tertekan Risk Off dan Penguatan USD
| Sabtu, 08 November 2025 | 07:15 WIB

Rupiah Sepekan Terakhir Tertekan Risk Off dan Penguatan USD

Nilai tukar rupiah cenderung tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pekan ini, meski menguat tipis di akhir minggu.

Bidik Popok hingga Tisu Sebagai Barang Kena Cukai
| Sabtu, 08 November 2025 | 07:07 WIB

Bidik Popok hingga Tisu Sebagai Barang Kena Cukai

Ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 70 Tahun 2025 yang baru diterbitkan Kementerian Keuangan

Mengingat Iklim
| Sabtu, 08 November 2025 | 07:05 WIB

Mengingat Iklim

Pemerintah harusmulai ambil ancang-ancang meneruskan upaya mengejar target emisi nol bersih dan memitigasi perubahan iklim.

Phising, Ancaman Transaksi Digital
| Sabtu, 08 November 2025 | 07:05 WIB

Phising, Ancaman Transaksi Digital

Teknologi yang canggih sekalipun tidak bisa melindungi masyarakat banyak jika kewaspadaan masih lemah.​

BI Rilis Instrumen Pasar Uang Anyar
| Sabtu, 08 November 2025 | 07:01 WIB

BI Rilis Instrumen Pasar Uang Anyar

Jika tak ada aral melintang, instrumen baru BI bernama BI floating rate note (BI-FRN).bakal terbit pada 17 November 2025 mendatang.

Pertamina Geothermal Tbk (PGEO) Gali Potensi Panas Bumi Industri
| Sabtu, 08 November 2025 | 07:00 WIB

Pertamina Geothermal Tbk (PGEO) Gali Potensi Panas Bumi Industri

Kupas strategi dan upaya bisnis PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menjadi perusahaan energi bersih 

Kelas Menengah Juga Butuh Stimulus
| Sabtu, 08 November 2025 | 06:52 WIB

Kelas Menengah Juga Butuh Stimulus

Stimulus ekonomi yang telah digelontorkan pemerintah, dinilai belum cukup mendongrak perekonomian dalam negeri

Superbank Dikabarkan Bidik Dana IPO Rp 5,3 Triliun
| Sabtu, 08 November 2025 | 06:50 WIB

Superbank Dikabarkan Bidik Dana IPO Rp 5,3 Triliun

Rumor terkait rencana penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO) Super Bank Indonesia (Superbank) semakin menguat. ​

Masih Bisa Tekor Setelah Melesat di Oktober
| Sabtu, 08 November 2025 | 06:39 WIB

Masih Bisa Tekor Setelah Melesat di Oktober

Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa akhir Oktober sebesar US$ 149,9 miliar               

INDEKS BERITA