Prediksi Kurs Rupiah: Tersulut Perang Dagang yang Kembali Memanas
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kombinasi sentimen eksternal dan global membuat kurs rupiah tak berdaya.
Kemarin, Senin (30/9), kurs rupiah di pasar spot melemah 0,16% menjadi Rp 14.195 per dollar Amerika Serikat (AS).
Namun, kurs tengah rupiah versi Bank Indonesia justru menguat 0,16% menjadi Rp 14.174 per dollar AS.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, koreksi rupiah didominasi oleh aksi demonstrasi lanjutan yang terjadi kemarin. Unjuk rasa yang terus berlangsung dari pekan lalu membuat investor asing enggan masuk ke pasar keuangan dalam negeri.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menambahkan, efek kembali memanasnya perang dagang akan menekan rupiah hari ini. Terlebih, Presiden AS Donald Trump menyerukan pembatasan investasi perusahaan AS ke China. "Ini merupakan babak baru dari ketegangan sebelum pertemuan negosiasi dagang yang direncanakan di Oktober," kata dia, kemarin.
Baca Juga: Proyeksi IHSG: Ditekan Ketidakpastian
Posisi the greenback tambah perkasa karena investor global banyak yang lari ke dollar AS lantaran kekhawatiran terhadap membesarnya unjuk rasa di Hong Kong. "Rupiah belum akan ke mana-mana," ujar Josua.
Dia memprediksi, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.150–Rp 14.250 per dollar AS. Sedang hitungan Faisyal, mata uang Garuda akan bergerak dalam rentang Rp 14.100–Rp 14.250 per dollar AS.