Presiden Biden Akan Memilih Calon Pimpinan The Fed pada Akhir Pekan

Rabu, 17 November 2021 | 14:45 WIB
Presiden Biden Akan Memilih Calon Pimpinan The Fed pada Akhir Pekan
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Gubernur Dewan Federal Reserve Lael Brainard saat berbicara di Harvard University in Cambridge, Massachusetts, AS, 1 Maret 2017. REUTERS/Brian Snyder/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - WOODSTOCK. Kandidat pimpinan Federal Reserve pilihan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan terungkap pada akhir pekan ini. Presiden Biden, Selasa (16/11), menyatakan akan membuat keputusan akhir dalam waktu sekitar empat hari tentang calon pilihannya untuk mengisi posisi pimpinan The Fed. 

Pemilihan calon pimpinan The Fed merupakan salah satu keputusan penting yang harus diambil oleh Biden dalam masa pemerintahannya yang pertama, mengingat posisi itu akan berpengaruh terhadap pelaksanaan agenda ekonominya.

Ketika ditanya seorang reporter apakah dia semakin dekat dengan mengambil keputusan tentang siapa yang mengisi kursi orang pertama di bank sentral AS, Biden menjawab, "Anda akan mendengarnya dalam waktu sekitar empat hari."

Baca Juga: Harga emas terkoreksi, dipicu pernyataan pejabat The Fed soal percepatan tapering

Seorang pejabat pemerintahan Biden mengatakan pekan lalu bahwa presiden masih mempertimbangkan apakah akan mempertahankan Jerome Powell untuk melanjutkan masa jabatannya yang kedua sebagai ketua Fed, atau mengangkat Gubernur Fed Lael Brainard ke jabatan itu.

Powell merupakan seorang Republikan yang diangkat oleh Presiden Donald Trump. Sedang Brainard, yang berada di kubu Demokrat, merupakan profesor ekonomi yang telah mengisi kursi dewan Fed sejak 2014. 

Siapapun yang terpilih sebagai ketua The Fed, harus menghadapi pengambilan keputusan yang sulit dan segera tentang bagaimana mengatasi tekanan inflasi yang kini merambat hingga level tertinggi dalam satu generasi.

Tugas paling mendesak yang harus dituntaskan pimpinan Fed terbaru adalah memutuskan apakah perlu menaikkan suku bunga untuk menghambat laju kenaikan harga yang cepat di berbagai barang, mulai bahan makanan, sepatu hingga kendaraan bermotor. Risiko yang menyertai kenaikan suku bunga adalah pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung, terutama penyediaan lapangan kerja, bisa terhenti.

Ekonomi AS masih kurang sekitar 4,2 juta pekerjaan dari angka pekerjaan yang tercatat di data total penggajian di masa prapandemi. Ekonomi AS terlihat mulai mandek sejak musim semi 2020. Karena itu, ada harapan pejabat Fed tetap mempertahankan kebijakan moneter yang longgar untuk menyuburkan pemulihan.

Namun kemacetan rantai pasok, kekurangan tenaga kerja, dan laju pemulihan global yang tidak merata dari pandemi telah mengubah aturan main. Inflasi sekarang berjalan dua kali dari target Fed, yaitu 2%. 

Baca Juga: Wall Street turun tipis di awal pekan karena kenaikan yield US Treasury

Kenaikan harga dengan cepat merusak ekspektasi konsumen Amerika terhadap prospek ekonomi masing-masing, dan ekonomi yang lebih luas. Kendati, pertumbuhan ekonomi AS di tahun ini merupakan yang tertinggi sejak awal 1980-an.

Pejabat Fed mulai menarik kembali salah satu kebijakan moneter ultra longgar, dengan mulai memangkas nilai pembelian surat utang. Selama satu setengah tahun terakhir, program pembelian surat utang secara besar-besaran dilakukan untuk menjaga biaya pinjaman tetap rendah dan pasar keuangan berfungsi dengan lancar. 

Pasar keuangan, kini bertaruh bahwa Fed akan mengambil langkah selanjutnya, yaitu mengerek naik suku bunga, pada pertengahan tahun depan. Ekspektasi itu jauh lebih awal dari yang selama ini dinyatakan secara tersirat oleh Powell dan rekan-rekannya.

Powell telah berada di dewan Fed sejak 2012 dan dipromosikan ke posisi puncak oleh Trump, mengambil alih kepemimpinan pada Februari 2018 dari Janet Yellen, yang sekarang menjadi menteri keuangan Biden. Masa jabatannya sebagai ketua berakhir pada Februari tahun depan.

Selanjutnya: Tenggat Waktu AS Terancam Default Mundur ke 15 Desember, Masih Ada RUU Berbiaya Besar

 

Bagikan

Berita Terbaru

Pendapatan Berulang Jadi Senjata Andalan Pakuwon Jati (PWON) Tahun 2026
| Kamis, 27 November 2025 | 19:24 WIB

Pendapatan Berulang Jadi Senjata Andalan Pakuwon Jati (PWON) Tahun 2026

Satu pengembangan terbesar yang dilakukan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) adalah pengembangan fase 4 Kota Kasablanka.

Harga Komoditas Bikin Saham Emiten Emas Memanas
| Kamis, 27 November 2025 | 15:57 WIB

Harga Komoditas Bikin Saham Emiten Emas Memanas

Margin yang dibukukan para pemain di sektor emas jauh lebih tinggi dan konsisten, terutama karena peran emas sebagai aset lindung nilai.

Mengintip Blok Jabung dari Dekat di Tengah Upaya Menggenjot Produksi dan Efisiensi
| Kamis, 27 November 2025 | 10:00 WIB

Mengintip Blok Jabung dari Dekat di Tengah Upaya Menggenjot Produksi dan Efisiensi

PetroChina International Jabung Ltd. merupakan produsen migas terbesar ke-9 di Indonesia, dengan produksi 58 MBOEPD pada 2024.

Cek Kesehatan Korporasi Mendorong Kinerja DGNS Lebih Sehat
| Kamis, 27 November 2025 | 09:37 WIB

Cek Kesehatan Korporasi Mendorong Kinerja DGNS Lebih Sehat

Manajemen menargetkan pemulihan profitabilitas pada 2026 lewat efisiensi biaya, perluasan jaringan layanan, serta penguatan portofolio. 

Tambah Portofolio, PPRE Menggaet Kontrak Tambang Baru di Halmahera
| Kamis, 27 November 2025 | 09:33 WIB

Tambah Portofolio, PPRE Menggaet Kontrak Tambang Baru di Halmahera

Kontrak itu memperkuat langkah PPRE dalam menghadirkan operasional pertambangan yang efektif, aman, dan berkelanjutan. 

Proses Hukum, KPK Mencokok Dua Individu, Begini Penjelasan PTPP
| Kamis, 27 November 2025 | 09:24 WIB

Proses Hukum, KPK Mencokok Dua Individu, Begini Penjelasan PTPP

Perkembangan proses hukum ini tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional maupun layanan bisnis PTPP.  

Rumor ANZ Jual PNBN ke Mu'min Ali Gunawan, Angkat Saham Panin Group
| Kamis, 27 November 2025 | 07:58 WIB

Rumor ANZ Jual PNBN ke Mu'min Ali Gunawan, Angkat Saham Panin Group

Semestinya kalau informasi tersebut benar, ANZ maupun Panin Financial berkewajiban melaporkan perubahan itu kepada publik dan otoritas.

Industri Ban Tertekan Kebijakan Trump, Pasar Domestik yang Suram Hingga Laba Tertekan
| Kamis, 27 November 2025 | 07:53 WIB

Industri Ban Tertekan Kebijakan Trump, Pasar Domestik yang Suram Hingga Laba Tertekan

Amerika Serikat (AS) merupakan pasar ekspor ban terbesar bagi Indonesia, dengan porsi mencapai 40%-45%.

Kasus Pajak
| Kamis, 27 November 2025 | 07:05 WIB

Kasus Pajak

Jadi pekerjaan rumah pemerintah untuk terus meningkatkan kepatuhan pajak masyarakat ditengah marak kasus korupsi pajak.

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP
| Kamis, 27 November 2025 | 07:00 WIB

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP

Kasus korupsi di ASDP yang melibatkan para mantan petinggi BUMN ini merupakan ujian integritas dan kualitas pengambilan keputusan.​

INDEKS BERITA

Terpopuler