Berita Bisnis

Produsen Air Minum ADES Pompa Kinerja Dengan Efisiensi

Jumat, 31 Mei 2019 | 06:40 WIB
Produsen Air Minum ADES Pompa Kinerja Dengan Efisiensi

Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen air minum dalam kemasan (AMDK) dan kosmetik, PT Akasha Wira International Tbk (ADES) masih optimistis mampu menggenjot kinerja bisnis di tahun ini. Manajemen menetapkan target pertumbuhan penjualan dan laba bersih masing-masing sebesar 15% di sepanjang tahun ini.

Pada tahun lalu, pendapatan ADES menurun tipis 1% year on year (yoy) menjadi Rp 804,3 miliar. Penyusutan pendapatan 2018 diikuti kenaikan beban pokok penjualan sebesar 10% (yoy) menjadi Rp 415 miliar di sepanjang 2018.

Alhasil, laba kotor Akasha Wira tergerus 11% dari Rp 438 miliar pada 2017 menjadi Rp 389 miliar di tahun 2018. "Pendapatan tahun lalu memang sedikit menurun, sehingga kami melakukan pembenahan pada jaringan distribusi," ungkap Presiden Direktur PT Akasha Wira International Tbk, Wihardjo Hadiseputro, saat paparan publik ADES, Rabu (29/5) lalu.

Oleh karena itu, perusahaan ini terus menitikberatkan pada efisiensi biaya operasional. ADES berharap, dengan cara ini mampu menekan beban lainnya. Alhasil, ADES memperoleh pertumbuhan laba bersih hingga 36% dari Rp 38 miliar di tahun 2017 menjadi Rp 53 miliar di sepanjang 2018.

Mengenai biaya kemasan yang membengkak akibat harga bahan baku berupa plastik resin melambung di pasar dunia, Wihardjo mengakui hal ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi manajemen ADES. Di sisi lain, kondisi keuangan perusahaan tertekan fluktuasi kurs.

Meski demikian, harga pokok penjualan memang mengalami kenaikan. Sedangkan komponen biaya lainnya dapat dikondisikan sehingga perusahaan masih memperoleh keuntungan.

Berdasarkan laporan keuangan tiga bulan pertama tahun ini, porsi penjualan Akasha Wira International yang terbesar masih disumbangkan segmen AMDK yang menggenggam 67% dari total pendapatan selama kuartal I-2019. Segmen tersebut juga tumbuh sebesar 11,5%, dari posisi Rp 115,46 miliar pada kuartal I-2018 menjadi Rp 128,8 miliar di kuartal I-2019.

Adapun sisanya sekitar 33% disumbangkan oleh segmen kosmetik. Namun penjualan segmen ini menurun 15,4% secara yoy menjadi Rp 62,38 miliar di kuartal I-2019.

Terbaru