Produsen Otomotif Menggenjot Penjualan Ekspor

Rabu, 27 Maret 2019 | 09:23 WIB
Produsen Otomotif Menggenjot Penjualan Ekspor
[]
Reporter: Eldo Christoffel Rafael, M Imaduddin | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah pabrikan otomotif nasional bakal memompa produksi kendaraan pada tahun ini. Hal tersebut seiring dengan pertumbuhan permintaan ekspor ke berbagai negara.

Misalnya, Mitsubishi Motors siap meningkatkan volume produksi Xpander demi menjawab permintaan yang cenderung meningkat, baik di pasar lokal maupun kawasan ASEAN.

Prianto, HR & GA Director PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) menjelaskan, pada tahun 2020, Mitsubishi memang berencana menambah kapasitas produksi menjadi 220.000 unit per tahun. Saat ini, kapasitas produksi untuk semua model Mitsubishi sudah mencapai 160.000 unit per tahun.

"Untuk Xpander, kami mengalokasikan 70% untuk pasar domestik dan 30% untuk ekspor," ungkap Prianto kepada KONTAN, Selasa (26/3).

Xpander menjadi mobil penumpang pertama Mitsubishi Motors yang diekspor ke luar negeri dari Indonesia. Adapun sasarannya adalah Filipina, yang menjadi tujuan ekspor pertama di wilayah ASEAN.

Tujuan ekspor ke depan, Mitsubishi akan menyasar pasar Thailand, Vietnam dan negara-negara di Amerika Selatan dan Timur Tengah.

Ekspansi Toyota juga bakal semakin kencang. Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Warih Andang Tjahjono menjelaskan, sebagai langkah menggenjot porsi ekspor, pada tahun ini mereka terus melakukan studi untuk mempelajari destinasi ekspor. "Seperti misalnya di pasar Australia, kami masih studi kendaraan mana yang cocok untuk diekspor," ungkap dia, Selasa (26/3).

Di saat yang sama, Toyota berupaya tetap fokus menjaga kinerja penjualan di negara baru tujuan ekspor pada tahun lalu, seperti Afrika dan Amerika Latin. Adapun untuk negara ekspor yang akan dituju, saat ini Toyota masih fokus menggarap negara berkembang. Toyota memang sudah menetapkan Indonesia sebagai basis negara eksportir kendaraan.

Sepanjang 2018, total pengapalan completely built-up (CBU) bermerek Toyota menembus angka 206.600 unit. Jumlah ini naik 4% dibandingkan realisasi 2017 yang berjumlah 199.600 unit.

Pada tahun ini, Toyota memproyeksikan volume ekspor CBU bermerek Toyota tumbuh lebih dari 5%. TMMIN juga berhasil mengekspor kendaraan dalam bentuk terurai atau completely knock-down (CKD) sebanyak 42.700 unit, mesin tipe TR dan NR sebanyak 146.000 unit serta komponen sebanyak 107,6 juta buah.

Pabrikan Honda juga mengintip lagi peluang ekspor. Setelah menyetop ekspor Honda Freed lima tahun lalu, PT Honda Prospect Motor (HPM) kembali memulai ekspansi ke luar negeri, yakni Vietnam dan Filipina. Honda kemarin resmi melepas produk low cost green car (LCGC) dan non-LCGC, yakni All-New Honda Brio dan Brio RS. Ini seiring dengan produksi perdana kedua produk itu untuk pasar ekspor di Pabrik PT HMP Karawang, Jawa Barat.

Direktur Marketing & Aftersales Services HPM, Jonfis Fandy mengatakan, pengiriman pertama All-New Honda Brio dalam bentuk CBU akan dilaksanakan April nanti.

Secara umum, Honda menargetkan volume produksi All-New Honda Brio mencapai 280.000 unit, dengan target penjualan sebanyak 50.000 unit setiap tahun.

Bagikan

Berita Terbaru

Tunggu Lima Tahun, Eks Pegawai Jadi Konsultan Pajak
| Rabu, 26 November 2025 | 08:22 WIB

Tunggu Lima Tahun, Eks Pegawai Jadi Konsultan Pajak

Dirjen Pajak Bimo Wijayanto mengungkapkan rencananya untuk memperketat syarat bagi mantan pegawai pajak untuk menjadi konsultan pajak

Bea Cukai Bakal Pangkas Kuota Kawasan Berikat
| Rabu, 26 November 2025 | 08:17 WIB

Bea Cukai Bakal Pangkas Kuota Kawasan Berikat

Ditjen Bea dan Cukai bakal memangkas kuota hasil produksi kawasan berikat yang didistribusikan ke pasar domestik

Akhir November, Belanja Masyarakat Naik
| Rabu, 26 November 2025 | 08:10 WIB

Akhir November, Belanja Masyarakat Naik

Mandiri Spending Index (MSI) per 16 November 2025, yang naik 1,5% dibanding minggu sebelumnya ke level 312,8

PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) Kejar Target Home Passed Via Akuisisi LINK
| Rabu, 26 November 2025 | 07:53 WIB

PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) Kejar Target Home Passed Via Akuisisi LINK

Keberhasilan Akuisisi LINK dan peluncuran FWA IRA jadi kunci pertumbuhan bisnis PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI).

Wajib Pajak Masih Nakal, Kebocoran Menganga
| Rabu, 26 November 2025 | 07:51 WIB

Wajib Pajak Masih Nakal, Kebocoran Menganga

Ditjen Pajak menemukan dugaan praktik underinvoicing yang dilakukan 463 wajib pajak                 

Menguak Labirin Korupsi Pajak
| Rabu, 26 November 2025 | 07:10 WIB

Menguak Labirin Korupsi Pajak

Publik saat ini tengah menantikan langkah tegas Kejaksaan Agung dalam memberantas korupsi sektor pajak.​

Pembunuh UMKM
| Rabu, 26 November 2025 | 07:00 WIB

Pembunuh UMKM

Jaringan ritel modern kerap dituding sebagai pembunuh bisnis UMKM dan ditakutkan bisa menjalar ke Kopdes yang bermain di gerai ritel.

Pemangkasan Bunga  Menyetir Arah Rupiah
| Rabu, 26 November 2025 | 06:45 WIB

Pemangkasan Bunga Menyetir Arah Rupiah

Mengutip data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 0,25% secara harian ke Rp 16.657 per dolar AS. 

Pasar Fokus Pada Perubahan Kebijakan Pemerintah, Simak Rekomendasi Saham Hari ini
| Rabu, 26 November 2025 | 06:45 WIB

Pasar Fokus Pada Perubahan Kebijakan Pemerintah, Simak Rekomendasi Saham Hari ini

Ada pergeseran fokus dari konsumsi dan ekspor komoditas ke hilirisasi dan peningkatan nilai tambah.​

Aset Kripto Masuk Fase Bearish
| Rabu, 26 November 2025 | 06:30 WIB

Aset Kripto Masuk Fase Bearish

Melansir Coinmarketcap pada Selasa (25/11), harga BTC menyusut 4,85% dalam tujuh hari terakhir menjadi US$ 86.890.

INDEKS BERITA

Terpopuler