KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Implementasi aturan nomor identitas ponsel atau International Mobile Equipment Identity (IMEI) dinantikan para produsen smartphone.
Beleid itu tak hanya mengikis jumlah smartphone black market (BM), namun juga turut mengerek produksi dan konsumsi ponsel lokal.
PR Manager PT Oppo Indonesia, Aryo Meidianto, mengatakan keberadaan IMEI menciptakan kepastian dan perlindungan bagi konsumen dan industri perangkat telekomunikasi.
"Setelah penetapan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), kami tentu terbantu dengan rencana aturan IMEI," ungkap dia saat ditemui di peluncuran produk baru Oppo, Rabu (7/8).
Aturan IMEI juga bakal menjadi terapi kejut (shock therapy) bagi konsumen lantaran produk ponsel di pasar gelap sewaktu-waktu dapat saja tidak berfungsi alias kena block.
Sementara itu Vice President Infinix Indonesia, Christian Sudibyo, juga optimistis kebijakan tersebut bakal mendorong pasar ponsel pintar di Indonesia.
"Produk handphone ilegal yang menguasai 20% dari pasar Indonesia otomatis akan mati sehingga pemain handphone resmi akan terlindungi," ujar dia kepada KONTAN, Selasa (7/8).
Kebijakan IMEI tentu akan mendorong ekspansi pasar ponsel di Indonesia.
Menurut Christian, saat ini penetrasi ponsel pintar di Indonesia masih di kisaran 60%.
Tambah kapasitas produksi
Pada bulan Agustus ini, Infinix berencana menggandakan kapasitas produksinya untuk mengantisipasi kenaikan permintaan di masa mendatang.
Namun Christian belum dapat membagikan informasi secara mendetail tentang penambahan kapasitas tersebut.
Yang terang, vendor ponsel ini punya beberapa mitra pabrik perakitan, salah satunya PT Adi Reka Mandiri yang memproduksi 700 unit ponsel Infinix per hari.
Vendor ponsel lainnya, Advan Indonesia, menilai kebijakan IMEI sangat penting mengingat pasar Indonesia ramai pemain.
"Kehadiran vendor asing membuat kompetisi semakin ketat dan menuntut Advan sebagai vendor lokal untuk terus berinovasi," ungkap Public Relations Manager Advan Indonesia, M. Ilham Pratama, kepada KONTAN, Selasa (7/8).
Salah satu strategi inovasi Advan adalah terus mengeluarkan 10 model baru setiap tahun.
Saat ini, Advan memproduksi ponsel di pabrik yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah, dengan kapasitas produksi smartphone dan tablet sebanyak 30.000 unit per hari dengan TKDN 35,6%.
Vice President Samsung Indonesia, Lee Kang Hyun, menilai aturan IMEI tak hanya untuk melindungi konsumen.
"Tapi juga menggairahkan produksi pabrikan ponsel dalam negeri untuk mengisi pasar yang dikuasai pemain black market," ungkap dia.