Prospek Industri Cerah, Emiten Precast Panen Berkah

Jumat, 25 Januari 2019 | 08:18 WIB
Prospek Industri Cerah, Emiten Precast Panen Berkah
[]
Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek industri beton pracetak atau precast diyakini masih kokoh di sepanjang tahun ini. Oleh karena itu, para produsen beton pracetak berlomba-lomba mengerek kinerja dengan berburu kontrak baru.

Mengacu data Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia (AP3I), kapasitas produksi beton pracetak selalu meningkat setiap tahun. Kondisi tersebut didorong permintaan yang cukup kuat di sektor konstruksi.

Pada tahun 2015, kapasitas produksi beton pracetak nasional tercatat mencapai 25,3 juta ton per tahun. Kemudian pada 2016 meningkat menjadi 26,7 juta ton dan melonjak menjadi 35 juta ton pada 2017. Adapun tahun lalu, kapasitasnya diproyeksikan mencapai 37 juta ton.

Sekretaris Perusahaan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), Ratna Ningrum, mengemukakan potensi pertumbuhan kinerja industri beton pracetak telah terlihat sejak beberapa tahun lalu. Apalagi seiring rampungnya proyek infrastruktur pemerintah yang berefek pada pembangunan lainnya di berbagai daerah.

"Kebutuhan precast di daerah menunjukkan peningkatan, seiring pembukaan ruas jalan tol baru di luar Pulau Jawa seperti Sumatra, Kalimantan Timur dan Sulawesi," ungkap dia kepada KONTAN, Kamis (24/1).

Meski segmentasi pasar masih akan didominasi sektor infrastruktur jalan tol, Ratna bilang, produk seperti gutter precast juga sudah banyak diserap untuk proyek irigasi dan bendungan di daerah seperti bendungan Leuwikeris (Tasikmalaya), Bener (Purworejo) dan Jlantah (Karanganyar).

Oleh sebab itu, WSBP yang memiliki kapasitas produksi 3,8 juta ton per tahun ini percaya diri bisa meraup nilai kontrak Rp 10,39 triliun pada tahun ini.

Dari target itu, sebesar 60% kontrak akan berasal dari internal Grup Waskita dan 40% dari proyek eksternal. Tahun ini, WSBP membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 10%.

PT Wika Beton Tbk (WTON) juga menyasar proyek di sejumlah daerah. Yushadi, Manager Investor Relations PT Wika Beton Tbk mengatakan, segmen penjualan selain dari sektor infrastruktur pemerintah, juga berasal dari berbagai proyek swasta, pemerintah daerah (pemda) dan badan usaha milik negara (BUMN).

Oleh karena itu, manajemen WTON optimistis nilai kontrak di sepanjang tahun ini bertumbuh sekitar 17%–18% dibandingkan tahun lalu. Hingga akhir 2018, nilai kontrak yang diraup anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini menembus angka Rp 7,7 triliun. "Melampaui target awal kami sebesar Rp 7,5 triliun. Jadi, nilai kontrak pada tahun ini diperkirakan sekitar Rp 9 triliun," ungkap Yushadi.

Demi memaksimalkan perolehan kontrak baru di banyak daerah, tim pemasaran WTON terus mempromosikan produk mereka. Alhasil, produk Wika Beton mulai dipercaya untuk memasok kebutuhan building material di area tersebut.

Menurut Yushadi, sekitar 45%–50% dari total nilai kontrak yang diperoleh WTON berasal dari proyek infrastruktur. Dari jumlah itu, proyek pemerintah menyumbang 80% kontrak, sementara sisanya 20% diisi pekerjaan proyek yang ditangani swasta.

Melihat permintaan beton pracetak yang masih cukup tinggi, manajemen WTON kemungkinan masih akan menambah' kapasitas pabrik sebanyak 300.000 ton pada tahun ini. Alhasil, hingga akhir tahun 2019 kapasitas pabrik precast Wika Beton diproyeksikan mencapai 4,1 juta ton per tahun.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Membandingkan Miliarder Dunia Saat Ini dengan Tahun 2000, Ini Hasilnya
| Kamis, 26 Desember 2024 | 10:35 WIB

Membandingkan Miliarder Dunia Saat Ini dengan Tahun 2000, Ini Hasilnya

Jika membandingkan daftar nama orang terkaya di planet Bumi saat ini dengan seperempat abad yang lalu, hasilnya sungguh mengejutkan.

Harga Emas Spot Sudah Melejit 27% Tahun Ini, Masih Bisa Naik Lagi?
| Kamis, 26 Desember 2024 | 10:32 WIB

Harga Emas Spot Sudah Melejit 27% Tahun Ini, Masih Bisa Naik Lagi?

Harga emas naik pada Kamis (26/12), didorong oleh sedikit pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan ketegangan geopolitik.

Sudah Tahap Praimplementasi, Sistem Pajak Canggih Coretax Meluncur Januari 2025
| Kamis, 26 Desember 2024 | 10:18 WIB

Sudah Tahap Praimplementasi, Sistem Pajak Canggih Coretax Meluncur Januari 2025

Sistem pajak modern atau Coretax system bakal meluncur awal tahun 2025. Saat ini sudah masuk tahap praimplementasi.

Cuan 20,94% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (26 Desember 2024)
| Kamis, 26 Desember 2024 | 08:46 WIB

Cuan 20,94% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (26 Desember 2024)

Harga emas Antam hari ini (26 Desember 2024) ukuran 1 gram Rp 1.520.000. Pembeli setahun lalu bisa untung 20,94% jika menjual hari ini.

Banyak Masalah, Begini Lingkaran Setan Tata Kelola Sektor Alat Kesehatan Indonesia
| Rabu, 25 Desember 2024 | 14:00 WIB

Banyak Masalah, Begini Lingkaran Setan Tata Kelola Sektor Alat Kesehatan Indonesia

Himpunan Pengembangan Ekosistem Alat Kesehatan Indonesia (HIPELKI) menyebut adanya lingkaran setan sehingga industri sulit berkembang.

Mitsubishi Estate Hingga Pegasus Capital Bangun Kemitraan Baru di KEK Kura-Kura Bali
| Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB

Mitsubishi Estate Hingga Pegasus Capital Bangun Kemitraan Baru di KEK Kura-Kura Bali

Baru-baru ini sejumlah investor global menyatakan minatnya membangun kemitraan dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura Bali.

Pembayaran Dividen Jadi Salah Satu Daya Tarik Adaro Andalan Indonesia (AADI)
| Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB

Pembayaran Dividen Jadi Salah Satu Daya Tarik Adaro Andalan Indonesia (AADI)

Di tengah penurunan harga saham milik Garibaldi Thohir, Analis CGS International Jacquelin Hamdani merekomendasikan hold untuk AADI.

Harga Komoditas Mineral Batubara Lesu, Satu-Satu Korporasi Tumbang
| Rabu, 25 Desember 2024 | 11:46 WIB

Harga Komoditas Mineral Batubara Lesu, Satu-Satu Korporasi Tumbang

Beberapa perusahaan mineral dan batubara di Indonesia saat ini sudah mulai mengetatkan pengeluaran bisnisnya karena memikul kerugian.

Gelembung Protes PPN 12% Membesar
| Selasa, 24 Desember 2024 | 11:11 WIB

Gelembung Protes PPN 12% Membesar

Protes semakin meluas dan datang dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa hingga pemengaruh (influencer)

Kantong Masyarakat Bakal Cekak
| Selasa, 24 Desember 2024 | 11:01 WIB

Kantong Masyarakat Bakal Cekak

Sejumlah kebijakan pajak maupun non pajak diperkirakan akan menekan daya beli terutama masyarakat kelas menengah

INDEKS BERITA

Terpopuler