Proyek PLTN Perlu Gandeng Negara Lain

Rabu, 23 April 2025 | 04:17 WIB
Proyek PLTN Perlu Gandeng Negara Lain
[ILUSTRASI. Peneliti mengoperasikan reaktor pengolah campuran logam tanah jarang di Laboratorium pengolahan logam tanah jarang, Gedung Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Yogyakarta, Babarsari, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (4/1). BATAN Yogyakarta menguji kesiapan Thorium hasil pengolahan limbah penambangan timah sebagai sumber energi alternatif untuk bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/pd/17.]
Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Dadan M. Ramdan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) masuk sebagai salah satu pembangkit yang bakal dikembangkan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034. Anggota Pemangku Kepentingan Dewan Energi Nasional (DEN), Agus Puji Prasetyono mengatakan, dari perhitungan DEN, PLTN pertama Indonesia akan berdaya 2x250 Megawatt (MW) dengan prioritas pembangunan pada beberapa wilayah di Indonesia.

"Akan diprioritaskan untuk Provinsi Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Sulawesi Tenggara dan Pulau Halmahera. Namun, setelah itu akan ada ekspansi dengan ukuran kombinasi, baik large scale, medium, maupun small reaktor," jelas dia kepada KONTAN, Selasa (22/4).

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan
Topik Terkait

Berita Terbaru

Prospek Solid, Asing Mulai Memburu Saham Keping Biru
| Rabu, 23 April 2025 | 06:59 WIB

Prospek Solid, Asing Mulai Memburu Saham Keping Biru

Pada perdagangan kemarin, dana asing banyak masuk ke emiten big caps atau berkapitalisasi pasar besar.

Arah IHSG Hari Ini, Rabu (23/4) Menanti Keputusan BI Rate
| Rabu, 23 April 2025 | 06:45 WIB

Arah IHSG Hari Ini, Rabu (23/4) Menanti Keputusan BI Rate

Kondisi tersebut mengindikasikan aktivitas manufaktur di negara-negara tersebut mengalami pelemahan dan berada pada zona kontraksi.

Membangun Data Center, DCII Menyiapkan Dana Belanja Modal Rp 1 Triliun
| Rabu, 23 April 2025 | 06:34 WIB

Membangun Data Center, DCII Menyiapkan Dana Belanja Modal Rp 1 Triliun

Total kapasitas DCII saat ini mencapai 119 MW. Berasal dari data center di Cibitung, Karawang dan Jakarta.

Walau Sedikit, Asing Mulai Net Buy, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Rabu (23/4)
| Rabu, 23 April 2025 | 06:17 WIB

Walau Sedikit, Asing Mulai Net Buy, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Rabu (23/4)

Meski sedikit, asing mulai masuk. Tercatat kemarin investor melakukan aksi beli bersih atau net buy sebesar Rp 122,32 miliar. 

Jelantah Tumpah
| Rabu, 23 April 2025 | 06:14 WIB

Jelantah Tumpah

Kebijakan pembatasan ekspor jelantah boleh saja dilakukan asalkan industri di dalam negeri yang akan mengolahnya dan sudah mampu menampungnya.

PWON Terus Menggenjot Pendapatan Berulang
| Rabu, 23 April 2025 | 06:10 WIB

PWON Terus Menggenjot Pendapatan Berulang

PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) menambah portofolio hotel di Pakuwon Mall Bekasi dengan kapasitas 166 kamar.

Harga Emas Terus Melesat, Emiten Genjot Produksi
| Rabu, 23 April 2025 | 06:05 WIB

Harga Emas Terus Melesat, Emiten Genjot Produksi

Seiring kenaikan harga emas di pasar global dan domestik, sejumlah emiten produsen emas siap menggenjot produksi komoditasnya. ​

Cadangan Beras Pemerintah akan Menembus Rekor
| Rabu, 23 April 2025 | 06:00 WIB

Cadangan Beras Pemerintah akan Menembus Rekor

Cadangan beras pemerintah (CBP) oleh pemerintah diprediksi bisa mencapai 4 juta ton pada bulan Mei tahun ini.

Biaya Pelatihan Korban PHK Naik Menjadi Rp 2,4 Juta
| Rabu, 23 April 2025 | 06:00 WIB

Biaya Pelatihan Korban PHK Naik Menjadi Rp 2,4 Juta

Pemerintah resmi menaikkan batas maksimal biaya pelatihan kerja dalam JKP menjadi Rp 2,4 juta per peserta, dari sebelumnya Rp 1 juta per peserta.

Waspada Lonjakan Beban Utang Indonesia
| Rabu, 23 April 2025 | 05:30 WIB

Waspada Lonjakan Beban Utang Indonesia

Penguatan dolar AS dan naiknya arus modal keluar akibat meningkatnya tensi perang dagang, menjadi kombinasi bahaya

INDEKS BERITA

Terpopuler