Proyeksi IHSG: Hati-Hati Profit Taking

Senin, 16 September 2019 | 05:14 WIB
Proyeksi IHSG: Hati-Hati Profit Taking
[ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia]
Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi loyo di perdagangan Senin (16/9). Sentimen global masih jadi faktor penggerak.

IHSG masih dipengaruhi sentimen positif membaiknya hubungan dagang antara China dan Amerika Serikat (AS). Selain itu, investor sepertinya akan melakukan aksi profit taking, sehingga membuat IHSG terkoreksi.

Baca Juga: Cuaca membaik, kinerja perusahaan jasa penambangan batubara masih sesuai target

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee melihat, selain meredanya perang dagang, peluang The Fed menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada bulan ini akan jadi sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG.

Jika The Fed menurunkan suku bunga, peluang bagi BI kembali menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin terbuka. Hal ini akan jadi stimulus positif bagi pasar saham.

Baca Juga: Ini strategi Ratu Prabu Energi (ARTI) menggenjot kinerja tahun ini

Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi juga melihat, pada perdagangan hari ini IHSG akan dipengaruhi rilis data ritel, harga minyak mentah WTI dan proses Inggris keluar dari zona Euro. Selain itu, di awal pekan ini, akan ada rilis data trade balance Indonesia, yang diperkirakan akan surplus dari sebelumnya defisit sebesar US$ 63,5 juta pada Juli 2019.

Hari ini, Lanjar memperkirakan IHSG masih akan melemah di 6.292–6.350. Hans Kwee juga memprediksi IHSG berpeluang konsolidasi dengan kecenderungan melemah.

Hans menghitung, IHSG akan bergerak antara support di kisaran 6.281–6.318 dan resistance di 6.375–6.414. Akhir pekan lalu, IHSG ditutup melemah 0,12% jadi 6.334,84.

Baca Juga: Skema terburuk, harga minyak bisa ke US$ 100 per barel 

Bagikan

Berita Terbaru

Saham FAST Diprediksi Masih Bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 11:00 WIB

Saham FAST Diprediksi Masih Bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan

Selain inisiatif ekspansinya, FAST akan diuntungkan oleh industri jasa makanan Indonesia yang berkembang pesat.

Jejak Backdoor Listing Industri Nikel dan Kendaraan Listrik China di Indonesia
| Rabu, 10 Desember 2025 | 10:00 WIB

Jejak Backdoor Listing Industri Nikel dan Kendaraan Listrik China di Indonesia

Setelah pergantian kepemilikan, gerak LABA dalam menggarap bisnis baterai cukup lincah di sepanjang 2024.

Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 08:30 WIB

Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan

Industri jasa makanan Indonesia diproyeksikan akan mencatat pertumbuhan hingga 13% (CAGR 2025–2030). 

Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara
| Rabu, 10 Desember 2025 | 08:05 WIB

Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara

Regulasi DHE 2026 mengurangi konversi valuta asing menjadi rupiah dari 100% ke 50%, membatasi likuiditas perusahaan batubara.

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:51 WIB

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya

Kebutuhan modal kerja untuk mengerjakan proyek IKN justru bisa menambah tekanan arus kas dan memperburuk leverage.

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:49 WIB

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun

Emiten bahan bangunan milik konglomerat Hermanto Tanoko itu berencana menambah tiga gerai baru tahun depan.

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:35 WIB

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO

Emiten yang memiliki basis kebun kelapa sawit di Kalimantan diprediksi relatif lebih aman dari gangguan cuaca.

Mandiri Sekuritas Tangani 5 IPO Skala Jumbo Alias Lighthouse Company, Ini Bocorannya
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:34 WIB

Mandiri Sekuritas Tangani 5 IPO Skala Jumbo Alias Lighthouse Company, Ini Bocorannya

Minat korporasi melantai ke bursa terus meningkat dan akan terlihat di tahun 2026. ada empat sampai lima perusahaan yang sedang kami perhatikan. 

Tahun Ini Jeblok, Laba Bersih Emiten Diramal Akan Pulih Tahun Depan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:57 WIB

Tahun Ini Jeblok, Laba Bersih Emiten Diramal Akan Pulih Tahun Depan

Mandiri Sekuritas memproyeksikan laba bersih emiten dalam cakupannya bisa tumbuh 14,2% dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 7,8%.

Demutualisasi Bursa Dikebut, Targetnya Rampung Pada Semester I-2026
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:54 WIB

Demutualisasi Bursa Dikebut, Targetnya Rampung Pada Semester I-2026

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan proses demutualisasi Bursa Efek Indonesia (BEI) segera rampung pada semester I-2026 mendatang.

INDEKS BERITA

Terpopuler