Proyeksi IHSG: Masih Berpotensi Melemah Usai Pemangkasan Suku Bunga BI

Jumat, 23 Agustus 2019 | 04:44 WIB
Proyeksi IHSG: Masih Berpotensi Melemah Usai Pemangkasan Suku Bunga BI
[ILUSTRASI. IHSG ]
Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merespon negatif keputusan Bank Indonesia (BI) atas penurunan suku bunga acuan. Kamis (22/8), IHSG turun 0,22% ke 6.239,24. Asing juga masih melakukan aksi jual bersih senilai Rp 334 miliar.

Kemarin, Bank Indonesia (BI) kembali memangkas suku bunga 25 basis poin (bps) menjadi 5,5%. Kepala Riset Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi menilai investor masih meraba-raba arah bunga The Fed.

Baca Juga: Semester I-2019, Adaro raih pendapatan US$ 1,7 miliar & laba inti US$ 321 juta 

"Investor tidak memiliki petunjuk lebih lanjut mengenai pelonggaran kebijakan The Fed pasca pidato Jerome Powell pada hari rabu menjadi faktor utama kehati-hatian investor," terang dia.

Padahal secara fundamental, BI menyebut pertumbuhan pinjaman masih optimis di 10%-12%. Akibatnya saham sektor keuangan naik 0,29%. Begitu juga saham sektor pertanian yang naik 1,61%.

Analis Erdikha Elit Sekuritas Ivan Kasulthan menjelaskan, BI memiliki tiga alasan pemangkasan tingkat suku bunga acuan. Pertama, inflasi yang terjaga. Kedua, imbal hasil dari aset keuangan di Indonesia yang menarik sehingga dipercayai akan tetap bisa menarik minat investor asing dan mendukung ketahanan stabilitas eksternal. 

Baca Juga: BI pro pertumbuhan ekonomi, rupiah bisa di bawah Rp 14.000 per dolar AS 

Ketiga, pemangkasan tingkat suku bunga acuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik di tengah ketidakpastian yang menghantui perekonomian global.

Besok, Ivan memperkirakan, IHSG masih akan melemah di 6.192-6.250. Lanjar juga melihat potensi bearish lanjutan di 6.200-6.260.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Peluang serta Tantangan Bisnis Waralaba Tanpa Gerai Fisik
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 18:10 WIB

Peluang serta Tantangan Bisnis Waralaba Tanpa Gerai Fisik

Peluang utama dari waralaba tanpa outlet terletak pada pengelolaan struktur biaya. Tanpa biaya sewa yang mahal, titik impas bergeser lebih cepat.

Pemerintah Cairkan Rapel THR dan Gaji ke-13 Bagi Guru dan ASN di Daerah
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:54 WIB

Pemerintah Cairkan Rapel THR dan Gaji ke-13 Bagi Guru dan ASN di Daerah

Menkeu menetapkan tambahan Dana Alokasi Umum (DAU) demi menuntaskan pembayaran THR dan gaji ke-13 bagi guru ASN daerah.

Lonjakan Investor Dorong Perkembangan Bisnis Kustodian Bank
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:36 WIB

Lonjakan Investor Dorong Perkembangan Bisnis Kustodian Bank

BCA menilai, pertumbuhan asset under custody (AUC) mencerminkan prospek positif bisnis bank kustodian didorong kesadaran masyarakat berinvestasi.

MPX Logistics (MPXL) Diversifikasi Bisnis di Tahun Depan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:10 WIB

MPX Logistics (MPXL) Diversifikasi Bisnis di Tahun Depan

MPXL bakal mengoptimalkan strategi diversifikasi bisnis, termasuk dengan pengembangan angkutan komoditas.

Lanjutkan Pengejaran Pajak Kelas Kakap
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:09 WIB

Lanjutkan Pengejaran Pajak Kelas Kakap

Kanwil LTO membidik 35 wajib pajak konglomerat dengan tunggakan Rp 7,52 triliun​                    

Natal, Harmoni Kasih dan Kebersamaan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:05 WIB

Natal, Harmoni Kasih dan Kebersamaan

Setiap pemeluk agama yang ada di negeri ini perlu untuk menyuguhkan kebajikan agar menjadi pesona dunia.

Suri Tauladan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:05 WIB

Suri Tauladan

Pemberian pinjaman dari Danantara ke Krakatau Stell harusnya mengekor ke Biofarma dan Indofarma perihal info tenor dan suku bunga pinjaman.

Potensi Lonjakan Uang Beredar Belum Mencerminkan Fundamental Ekonomi
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:52 WIB

Potensi Lonjakan Uang Beredar Belum Mencerminkan Fundamental Ekonomi

Uang beredar pada periode Desember 2025 diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sekitar 11% hingga 13% yoy

Strategi Mandom Indonesia (TCID) Memoles Penjualan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:50 WIB

Strategi Mandom Indonesia (TCID) Memoles Penjualan

Kinerja TCID sepanjang 2025 menunjukkan tren yang cukup baik. Merujuk laporan keuangan Januari–September 2025, penjualan tumbuh dua digit.

Suku Bunga Turun, ROI Dana Pensiun Terancam Melorot
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38 WIB

Suku Bunga Turun, ROI Dana Pensiun Terancam Melorot

Hingga Oktober 2025, kinerja investasi dapen masih mencetak pertumbuhan, dengan tingkat return on investment (ROI) di level 7,03%.

INDEKS BERITA

Terpopuler