Proyeksi IHSG: Pekan Ini Cenderung Melemah Meski Hari Ini Berpotensi Menguat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu ditutup di level 4.907,57 atau melemah 10,75% dalam satu pekan.
Ini sekaligus menandai IHSG telah tertekan 22,1% sejak awal tahun (year-to-date).
Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony memprediksi IHSG masih cukup volatil lantaran terpengaruh sentimen penyebaran virus corona.
Baca Juga: Ini Alasan Pebisnis Lokal Tetap Optimistis di Saat Wabah Corona Merebak
"Sentimen virus corona masih jadi penggerak karena hal ini menimbulkan kekhawatiran global akibat lockdown dari beberapa negara," jelas Chris kepada KONTAN, Jumat (15/3). Data ekonomi angka penjualan ritel juga akan dirilis dan kemungkinan hasilnya lebih rendah.
Namun, seperti diketahui, pekan kemarin, Amerika Serikat (AS) serta Eropa memberikan beberapa stimulus untuk mendorong peningkatan pasar. "Dengan adanya stimulus dari The Fed kemungkinan IHSG masih bisa menguat," imbuh Chris.
Baca Juga: CPO Malaysia: Stok Menipis, China Masih Jadi Jawara
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana berpendapat selama sepekan ke depan, IHSG berpotensi melemah. Meski begitu, pada hari ini, IHSG berpotensi mengalami penguatan dan bergerak dengan support di 4.720 dan resistance di level 5.120. Pergerakan tersebut dipengaruhi juga oleh sentimen teknikal.
Herditya menyebut, kebijakan The Fed juga akan mempengaruhi IHSG. Menurut konsensus The Fed akan menurunkan suku bunga dan diikuti oleh Bank Indonesia (BI). "Namun dampak terhadap IHSG kami perkirakan juga hanya akan berlangsung dalam jangka pendek saja," kata dia.